PENYUSUP

52 7 0
                                    

Happy reading.

Malam yang cukup dingin menemani cowok yang tengah mengendarai motor nya menuju pulang,disaat ia sampai dirumah terdapat empat motor sport yang ia kenal terparkir rapi dihalaman rumahnya.

"Udah pulang den,itu teman teman aden udah nungguin di dalam"ucap pak bejo satpam dirumahnya.

Zero hanya mengangguk menanggapi ucapan pak bejo.

Saat zero masuk kedalam rumah sudah terlihat keempat makhluk yang tengah menonton tv dan bermain game online.

"Hallo pak bosssss"sapa rafa lalu memasukkan kue kering didalam mulutnya.

"Baru pulang pak bos?"tanya gio yang sedang bermain game.

Tidak seperti teman temannya langit hanya turu saja diatas sofa.

"Udah lama kalian disini?"tanya zero mengambil duduk di samping aksa.

"Kalau kita bertiga udah lama habis ashar tadi,kalau aksa baru datang"jelas rafa.

Zero mengangguk saja,tak lama kemudian terlihat merfa menuruni tangga dan menghampiri mereka.

"Baru pulang kamu,tadi mama telponin kok nggak angkat?"tanya merfa.

Mendengar suara merfa membuat langit mengubah posisinya menjadi duduk menyandar di sofa.

"Tante bangunin kamu ya ganteng?"tanya merfa kepada langit.

"Nggak kok tante"jawab langit sedikit tersenyum.

"Abang jawab mama dong!,tadi kemana aja mama telponin kamu nggak diangkat kasian teman teman kamu nungguin kamu"celoteh merfa.

Zero diam sejenak berpikir alasan apa yang akan ia berikan baru saja ingin menjawab zero dihalangi oleh cletukkan langit.

"Pacaran mungkin tante"cletuk langit,hanya ia saja yang berani terhadap zero selebihnya anggota Orion sedikit takut dan segan kepada zero.

"WHAT?PACARAN??"tanya merfa histeris sebelum nya ia sama sekali tak pernah mendengar anaknya berpacaran.

"Sam-"

"Ngit"tegur zero memotong kalimat langit.

Merfa memanyunkan bibirnya sebal kepada putranya.

"Bilang aja ngit"ucap seorang lelaki dengan suara berat dan datarnya.

"Iya ngit bilang aja"dukung merfa.

Lelaki yang datang dari dapur sambil membawa kopi nya memilih duduk disamping putranya,jika sudah rudy yang bertanya zero tak bisa mencegah langit untuk diam.

Melihat raut wajah zero membuat aksa,rafa dan gio terkikik geli.

"Elzhi om"ucap langit tak lupa seringai nya ia tujukan kepada zero,sungguh seru ia mencepukan hubungan zero dan el,ini sebagai pembalasan langit kepada zero akibat tempo hari zero memerintahkan ia untuk membeli pembalut.

"Elzhi,baik nggak anaknya?"tanya merfa begitu girang.

"Baik banget tante,cantik,pintar banyak bakat lagi"timpal gio.

ALZEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang