BASKET

16 5 0
                                    

Happy reading.

Sekarang sudah menunjukkan pukul 18.30 setelah melaksanakan sholat magrib zero langsung bergegas pulang kerumahnya sebelum ia melaksanakan sholat magrib ia menyempatkan untuk mengantar el pulang.

Sesampainya di rumah,zero duduk di ruang tamu jaket nya ia lempar ke sofa sebelah nya.

("Tante minta untuk jagain peri kecil tante,")

("Jagain adek gue,peri kecil gue")

Ucapan keduanya masih terngiang ngiang dikepala zero,ia takut tak bisa menjaga amanah dari keduanya.

"Bang"panggil seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dan awet muda dia adalah merfa-mamanya.

Zero langsung menoleh kearah merfa,merfa yang melihat wajah kusut dari putranya beralih duduk disampingnya.

"Abang kenapa?"tanya merfa mengelus lembut rambut zero.

Zero menggelengkan kepalanya menandakan tidak kenapa-napa.

Merfa hanya tersenyum hangat.

Disaat masih mangusap rambut hitam putranya terdengar suara pintu terbuka.

Clek.

Menampilkan seorang lelaki dengan kemeja navy di gulung sampai kesiku,ia menatap istri dan putranya yang tengah memandang kearahnya.

Ia menghampiri mereka berdua lalu lelaki itu menyodorkan kresek berisi sate ayam.

"Makasih papa..."ucap merfa dengan senyuman nya.

Ya,dia adalah rudy-papa zero yang baru pulang membeli sate ayam untuk mamanya yang tengah mengidam,merfa sedang mengandung anak kedua, kandungannya baru 1 bulan membuat rudy dan zero harus ekstra hati-hati menjaga mefra dan menuruti kemaun merfa.

"Sate ayam kan?"tanya merfa memastikan.

"Sate manusia"cletuk rudy dengan wajah datar nya.

Merfa mendengus kesal ia kini berjalan menuju dapur untuk menyantap sate yang dibelikan oleh suaminya.

Rudy mengambil duduk di sofa sebelah lalu menatap wajah zero yang sedikit kusut.

"Kamu kenapa?"tanya rudy.

Zero mendongak menatap rudy,sama halnya ia menjawab merfa,hanya geleng saja yang ia berikan kepada rudy.

Rudy menelisik wajah putranya,bohong,itulah yang dipikiran rudy,oke akan rudy biarkan zero untuk memendam nya sendiri,zero pikir rudy ini adalah orang tua bodoh apa?jika perihal tentang anaknya akan rudy selidiki sampai ke akar akarnya.

"Pa"panggil zero.

"Hm"sahut rudy dengan dehemannya.

"Jika papa di amanahkan untuk menjaga anak orang apa yang papa lakuin?"tanya zero.

Rudy menoleh kearah putranya,itu adalah pertanyaan gampang bagi rudy untuk menjawab nya.

"Terima,karena seseorang itu telah memepercayai kita,dan telah menitipkan sesuatu paling berharga baginya,kita harus menjaga amanah itu walau nyawa taruhannya"jelas rudy membuat zero mengangguk.

ALZEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang