PERINGATAN PERTAMA

18 3 0
                                    

Happy reading.....

Malam ini bulan tak menyinari bumi, cahayanya di tutup oleh awan tebal beserta hujan deras melanda kota jakarta.

Sialnya seorang gadis dengan rambut yang di cepol asal asalan tersebut terjebak derasnya hujan,ia baru saja membeli cemilan kecil di minimarket,namun di pertengahan jalanan ia terjebak hujan dan memilih untuk berteduh di halte bus.

"Ponsel gue ketinggalan lagi di kamar"menolog el yang bingung harus berbuat apa.

El terus merutuki dirinya sendiri karena tidak membawa ponsel,akhirnya ia memilih untuk menunggu hujan sedikit reda sembari mengemil jajanan yang ia beli barusan.

Tiba tiba dari kejauhan tampak seorang lelaki berlari kearah halte dengan menggunakan hodie dan masker wajah yang menutupi wajahnya.

El mengernyitkan keningnya bingung disaat lelaki itu berdiri di depannya.

"Saya boleh duduk disini?"tanya lelaki itu dengan suara yang ditahan.

El mengangguk, setelah beberapa menit lelaki itu duduk tiba tiba ia mengatakan sesuatu kepada el.

"Kau tahu,nyawa pacar mu terancam jadi jika kau ingin dia baik baik saja putus kan dia"ucapnya dengan wajah yang tertunduk tak lupa tudung hodie nya menutup kepalanya.

Sontak el menoleh lalu berdiri dari duduknya.

"Siapa kamu?"tanya el,disaat tangan nya ingin menarik tudung hodie Lelaki tersebut tiba-tiba lelaki itu menancap perutnya menggunakan sebuah suntikan yang berisi cairan.

"Arghh..."

Tubuh el luruh ke tanah dan disaat itu terlihat lampu motor yang menyorot dari kejauhan,lelaki tersebut menatap sejenak ke arah el.

"Ini peringatan pertama, keyzhora"serunya lalu pergi meninggalkan el menerobos derasnya hujan.

Tubuh el tiba tiba melemas seperti nya cairan yang disuntikkan ke tubuh nya barusan adalah obat bius.

☘️☘️☘️

Kelopak mata el mengerjap-erjap untuk menyesuaikan pencahayaan masuk kedalam netra coklat gelap miliknya,hal yang pertama el lihat adalah raut wajah khawatir mamanya yang berada di samping nya.

"Mama"ucapnya dengan suara yang begitu pelan.

"Kamu baik baik saja sayang?"tanya aletha kepada el,ia begitu khawatir mendapat kabar disaat putrinya masuk ke rumah sakit.

"El baik baik aja kok"sahutnya yang masih merasa lemas.

Aletha mengeratkan genggaman nya ditangan el"masih ada orang yang harus bicara sama kamu,oleh karena itu kamu berhutang cerita kepada mama"ucap aletha lembut.

Sebelum aletha pergi ia mengecup lembut tangan putrinya lalu pergi dari sana, setelah aletha pergi kelima inti Orion beserta ketiga teman el masuk kedalam ruangan.

Terlihat zero tersenyum kepada nya namun dari matanya tersorot ke khawatiran yang begitu mendalam,zero duduk di samping el tempat dimana mamanya duduk barusan.

"Kamu baik baik saja?"tanya zero menggenggam lembut tangan el.

"Aku baik baik saja,jika aku boleh tau siapa yang membawa ku ke sini?"tanya el menatap zero yang sedang mengelus-elus tangannya lalu mengecup tangan el.

ALZEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang