SURAT?

29 4 0
                                    

Happy reading

Jam sudah menunjukkan pukul 17.17 wib,di basecamp Orion masih tersisa beberapa anak-anak Orion,mereka tak ingin melewatkan kesempatan untuk melihat senior cantik yang terkenal dari garuda high school.

"Shh...."ringis tasha pelan disaat karin tak sengaja menekan luka disudut bibirnya dengan keras.

"Maaf sha,nggak sengaja"ucap karin menyengir.

"Nggak ikhlas lo"ketus tasha.

Sedangkan di sofa sebelah terdapat el dan zero,zero begitu mahir mengobati luka yang terdapat diwajah el,walaupun el menolak dengan keras tetapi zero tetap kekeuh untuk mengobati nya, zero lebih keras dari pada dirinya.

Sesekali anggotanya menyoraki zero,karena sebelumnya zero begitu anti terhadap wanita, tetapi mereka melihat zero begitu khawatir terhadap el.

"Bagus lo kayak gitu tadi?"tanya zero bersuara.

"Bagus lah"jawabnya enteng.

Zero menutup kotak p3k nya ia menatap el.

"Kalau kejadian kayak gini terulang lagi,gue harap lo hubungin gue,sekarang lo adalah tanggung jawab gue"jawabnya lalu menatap kosong kearah depan.

"Emang lo siapa gue??"tanya el.

Hening untuk beberapa saat,terlihat zero menarik sudut bibirnya,lalu menoleh kearah el.

"Teman"ucap zero.

"Dingin banget pak boss"cletuk vino anggota Orion yang bersekolah di SMK BANGSA 04 TIMUR kelas 11.

Mendengar celetukan vino,rafa langsung membekap mulut cowok itu menggunakan tangannya,rafa tak habis pikir dengan vino, sepertinya cowok itu bosan hidup mungkin.

"Biar gue aja urusin zer,lo lanjut aja ngobrolnya,biar ember ini gue urusin"ucap rafa menyengir disaat ia merasakan aura yang aneh di diri zero.

"Ikut gue ember"ucap rafa menyeret vino yang masih dalam posisi membekap mulut vino.

"Hmptt..."

Keduanya pun mengobrol dengan biasa,karena el merasa canggung dengan zero apalagi zero yang begitu irit dalam berbicara.

"Sha lo liat cleo sama kak aksa deket banget ya,padahal mereka nggak pernah tu ngobrol ngobrol sebelumnya"ujar karin yang melihat cleo dan aksa di meja makan.

"Biarin aja,mungkin kak aksa suka kali sama cleo"ucap tasha lalu melanjutkan makannya.

Di meja makan dihuni oleh aksa dan cleo yang masih duduk dan menatap kosong kearah samping kanannya, didepannya aksa terus saja ingin mengobati luka gadis itu cleo teris saja menolak,karena ia tak ingin menaruh harapan lagi kepada cowok itu lagi.

"Plisss cle, izin gue untuk ngobatin luka lo"pinta aksa yang terus senantiasa memegang kotak p3k nya.

"Nggak"

"Plissss"

Cleo begitu muak mendengarnya, apakah aksa tak capek untuk membujuknya sedangkan cleo tetap berada di keputusan nya.

ALZEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang