PEMUNGUTAN UANG

18 4 0
                                    

Happy reading.

Hari ini sesuai yang diperintahkan oleh pak farel,yazen dan el kini pergi satu persatu kelas untuk mendata siswa yang tidak pergi tur maupun mencatat uang tur.

Kini sampailah ke kelas terakhir yaitu kelas ipa 2 yaitu kelasnya el.

"Perhatian sekalian,saya minta untuk tenang sebentar karena kami berdua tidak lama,sesuai yang dikatakan pak kepsek kemarin hari ini saya bersama el memungut uang tur dan mendata siapa saja yang tidak pergi,tak usah basa basi kita mulai dari pojok sini dulu lalu disusul di belakang ya"jelas yazen memberi instruksi.

"El tadi cleo chat gue suruh nyampein pesan ke elo,tadi dia lupa nyampein ke lo,cleo nanya lo udah makan belum?"tanya tasha berbisik.

El yang sedang mencatat nama-nama,mendongak menatap tasha,yang ia herankan tasha berbisik atau tidak.

"Lo bisik atau apasih?kenceng bener ngucapinnya,nanti kedengaran sama yang di belakang lo"ucap el menunjuk seorang cowok menggunakan dagunya.

Tasha menoleh kebelakang nya dan menyengir melihat wajah datar dan dingin milik zero.

"Yaudah el gue duduk dulu ya"pamitnya lalu mengacir pergi menuju bangkunya.

El hanya terkekeh saja melihat kelakuan tasha,el juga sedikit tersenyum mengingat perkataan tasha,bahwa cleo bertanya apa kah el sudah makan,tentu cleo bertanya karena cleo tau bahwa el mempunyai sakit maag.

"Lo udh makan?"tanya zero dengan suara berat nya.

El mendongak menatap zero.

"Belum,nanti,usai pemunguttan uang"balasnya.

"Bukannya lo ada sakit maag?"tanya zero.

El mengerutkan dahinya bingung,darimana zero tau kalau ia memiliki sakit maag?.

"Lo tau dari mana?"tanya el.

Zero menunjuk menggunakan dagunya kesalah satu gadis yang sedang ber-selfie.

El sedikit memiringkan kepalanya untuk melihat siapa yang memberitahu kepada zero, ternyata dia adalah tasha,mulut tasha ini terkadang ember nya kebangetan.

"Barusan bilangnya?"tanya el.

Zero mengangguk.

"Tadi lewat ngasih taunya"jelas zero.

"El"panggil yazen.

El menatap yazen dengan wajah malasnya.

"Semua selesai,yuk kita pergi makan"ajak yazen.

Ia menarik tangan el,namun tak bertahan lama karena zero menepis kasar tangan yazen,el menatap bingung kearah zero.

"Jangan sentuh sembarangan"ucap zero dingin.

"Sewot banget lo,emang lo siapa nya el?"tanya yazen mengangkat dagunya angkuh.

Bukan zero namanya kalau tak membuat orang yang dihadapinya diam,dan skak mat.

Zero memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya dan mengangkat dagunya tak kalah angkuh,sekarang seisi kelas sedang memperhatikan mereka,dengan cara zero mengahadapi yazen si ketua OSIS membuat zero terkesan berwibawa.

"El punya gue,lo mau apa?"ucap zero dingin.

Deg.

Jantung yang berdegup kencang,panas melandai pipinya,dan serasa kupu-kupu menggelitik perut el,ada rasa aneh yang tertanam didalam hatinya,ucapan itu seolah memberi harapan kepada zero.

ALZEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang