#13 Scandal

679 91 4
                                    

Friend, Sulax dan Pam mengintip dari jendela ketika Faye sedang memeluk seorang gadis bahkan wanita itu seperti tidak bisa melepaskannya saat gadis yang berada di depannya itu dipeluknya semakin erat.

"Siapa lagi dia?" tanya Friend penasaran.

"Aku pernah melihatnya ke kafe, sekali." Pekik Pam.

"Itu kan anak majikannya, Faye bekerja untuknya tapi aku tidak tau namanya siapa," jelas Sulax.

"Namanya Yoko!" ucap Pam.

Setelah sekian lama berbincang dengan Yoko, Faye segera melepaskan tangannya dari gadis itu dan melihatnya sejenak, "dimana ruanganmu?" tanyanya dengan kondisi masih mabuk.

"Mau apa kau?"

"Aku bertanya," Faye menarik tangan Yoko, "dimana ruanganmu?" meskipun Faye tau tapi ia ingin gadis itu memberitahukannya secara langsung.

"Bukan urusanmu," Yoko menarik kembali tangannya dengan paksa, "kembali saja ke ruanganmu dan jangan ganggu aku!" gadis itu berjalan pergi ke arah kanan tanpa sadar.

Ceklek...

Yoko berdiri terdiam di depan pintu saat ia melihat Sulax, Friend dan Pam masih berdiri di dekat jendela dan sama-sama bingung ketika melihat gadis itu datang.

"Ah?"

"Sudah ku tanya dimana ruanganmu malah main jalan saja." Faye menengok ke arah Yoko ketika gadis itu tetap diam di depan pintu.

"Hehe, hai–?" Pam melambaikan tangannya dan tersenyum ramah.

"Ambil saja barang-barangmu disana dan pindah kemari."

"Kau tidak berhak mengaturku."

Friend dan Pam segera memundurkan tubuh mereka ketika mendengar ucapan pedas yang keluar dari mulut gadis manis itu.

"Atau aku yang mengambilnya?" Faye berbalik dan hendak melangkah ke ruangan Yoko.

Grrppp...

Kini giliran Yoko yang menarik tangan sang supir, "Biar aku saja, dasar tukang ngatur." Gerutunya, perdebatan ini akan semakin panjang jika ia terus menentang ucapan sang supir dan satu-satunya cara untuk menghentikan itu adalah dengan menuruti semua ucapannya sembari berjalan kembali ke ruangan sebelah kemudian mengambil barang-barangnya yang tertinggal.

"Mau kemana? Masih sore Yo...." Racau Folk.

Yoko menghela napasnya, sudah berkali-kali ia memberitahu Folk untuk tidak memanggilnya seperti itu tapi tetap saja panggilan itu keluar dari mulutnya.

"Supirku menjemput," Yoko menoleh ke arah Becky dan Dea, "kalian pulang dengan siapa?"

"Aku bisa naik angkutan online. Kau, Bec?" Dea dan Yoko menoleh kepada Becky.

"Aku bisa minta jemput Richie." Becky membuka pintunya dan disana Faye sudah berdiri sembari melipat kedua tangannya di depan dada, "Phi–"

"Yoko?" Becky dan Faye menengok ke arah Yoko yang masih berdiri di belakang sofanya.

"Dasar manusia cerewet!" geramnya, gadis itu segera keluar dari sana dan berpindah ke ruangan seberang.

"Tidak baik diam bersama laki-laki yang sedang mabuk, kalian bisa pindah ke ruanganku," ucap Faye kepada Dea dan Becky.

"Aku akan menunggu jemputanku disana." Becky dan Dea berjalan melewati Faye.

"Bagus."

Dengan mata sayunya, Folk melihat kepergian Yoko, "Ini bukan kali pertama dia pergi dariku, supir sialan itu selalu mengganggu acaraku dengan Yoko."

Secret Mission [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang