Faye pergi menuju sebuah toko bahan kimia yang ia kenal menjual barang-barang yang cukup lengkap, "Siang Mas...."
"Siang Kak Faye, mau cari apa?" seorang lelaki muda yang melayani Faye tersenyum seperti sudah saling mengenal lama.
"Mau sarung tangan latexnya satu box, lalu bubuk grafitnya 1 kg bisa?"
"Bisa, Kak. Sebentar saya ambilkan dulu," Faye mengangguk dan menunggu lelaki itu kembali lagi sembari membawa semua pesanannya, "Kak, bubuk grafit harus per 25 kg tidak apa-apa?" lelaki itu membawakan sekantong bubuk grafit.
"Berapa 1 kantong?"
"30 ribu."
"Ya sudah tidak apa-apa."
Setelah membeli barang-barang yang ia butuhkan, Faye kemudian melihat catatan yang sudah ia simpan dan berencana untuk pergi ke suatu tempat.
Perumahan mewah yang tidak terlalu ketat keamanannya ini menjadi tujuan Faye sekarang, ia berkeliling beberapa kali sambil memperhatikan sebuah rumah.
"Sepertinya ini adalah rumah yang benar, aku berusaha memastikannya dulu..." Faye mengambil beberapa foto dari kejauhan tampak depan rumah tersebut.
Ada seorang laki-laki bertubuh jangkung sedang berjalan keluar sembari membawa lap di pundaknya, sebuah mobil Mclaren 600LT berwarna abu-abu terparkir di depan garasi.
"Dia memang terlihat sederhana, tapi keluarga sederhana mana yang memiliki Mclaren jenis itu?"
"Celt..." samar-samar Faye mendengar nama laki-laki tersebut, "kalau sudah selesai mobilnya masukan lagi, kakakmu marah nanti kalau di simpan lama-lama di luar."
"Ya, Bu." Faye pergi setelah memperhatikan rumah yang ia yakini sebagai rumah tinggal milik Dea, temannya Yoko.
"Dia yang paling netral di antara teman-temannya Yoko," Faye menyimpan bubuk granit yang ia beli dan sarung tangan latexnya di rumah singgah, lalu kembali ke rumah Tuan Sukvimol untuk menjemput Yoko pulang, "sepertinya aku tidak perlu mengkhawatirkannya, yang harus dikhawatirkan adalah dua laki-laki yang terus bersama Yoko. Folk dan Chet."
***
"Kapan kalian datang lagi ke acara supercar? Aku sudah lama tidak melihat foto kalian berdua di acara itu?" Becky memberikan minuman pesanan Yoko dan Dea.
"Kapan ya, belum ada kabar kapan mereka akan mengadakan acaranya lagi tapi bagus juga kalau kita datang kesana," Yoko memesan cokelat frappuccino ukuran besar, mereka bertiga duduk di kafe kopi yang tidak jauh dari kampusnya, "aku mau pesan satu minuman lagi, menurut kalian apa yang enak?"
"Kopi frappuccino ini enak...." Dea menyodorkan minuman yang ia pesan dan Yoko mencicipinya sedikit.
"Hmm ya ini enak, sebentar aku pesan dulu." Ia pun meninggalkan minumannya di meja.
Yoko memberitahu Faye jika ia akan singgah ke kafe tersebut sebentar dan sang supir mengiyakannya, sebagai hadiah karena sudah menuruti permintaannya maka Yoko berpikir kalau membelikan Faye segelas kopi tidak akan menjadi masalah.
"Kau tidak pergi ke acara Mclaren? Padahal kita bisa pergi bertiga." Dea menyandarkan tubuhnya di kursi.
"Karena mobil kakakku bukan Mclaren, itu Porsche dan kita berbeda...." Tunjuknya pada Dea.
"Belilah satu, agar kita bisa ke acara bersama-sama, ya ya ya?" Pinta Dea.
"Aku ini tidak bisa mengemudi, De. Mau aku dorong mobilnya kesana begitu?" keduanya tertawa tanpa menyadari jika Faye sudah datang menghampiri meja mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Mission [END]
Fiksi PenggemarTentang seorang gadis yang menggemaskan, cantik, pintar dan berbakat dalam segala hal tetapi cukup licik untuk mengelabui keluarga dan orang sekitarnya. Sang Ayah terpaksa meredam kenakalan anak bungsunya itu dengan berbagai cara sampai harus mencar...