#22 Separate

665 105 6
                                    

Tuan Sukvimol duduk bersama Faye, saling berhadapan di sofa ruang tamunya, suasana terasa sangat dingin dan mencekam. Pagi-pagi benar, Faye sudah di panggil menghadap sang majikan untuk membicarakan suatu hal.

"Faye..."

"Iya, Tuan." Faye mengangguk, mengisyaratkan kalau ia mendengarkan apa yang Tuan Sukvimol bicarakan.

"Sudah 3 bulan kau bekerja bersamaku dan aku merasa ada beberapa perubahan yang terjadi pada Yoko. Tentu saja aku sangat menghargai kerja kerasmu selama ini untuk mengurus dan menjaga anak bungsuku."

"Iya, Tuan."

"Aku ingin kau membaca pesan ini." Tuan Sukvimol memberikan ponselnya kepada Faye dan membiarkan wanita itu membaca isi pesannya.

Seorang pengusaha asal Amerika datang berkunjung ke Indonesia membawa keluarga besarnya, mereka sekeluarga akan menetap selama beberapa minggu dan anak tunggal kesayangan mereka membutuhkan seorang supir sekaligus penjaga.

"Aku merekomendasikan namamu kepada mereka karena aku merasakan sendiri bagaimana kinerjamu selama ini."

"..." Faye mengembalikan ponsel milik Tuan Sukvimol tanpa memberikan jawaban apapun.

"Anaknya akan berada di Jakarta untuk beberapa waktu dan aku mengirimmu kesana karena dia adalah kolega kerjaku yang sangat penting, Faye."

"..." tetap, Faye tidak tau harus memberikan reaksi seperti apa pada Tuan Sukvimol.

"Aku akan mengurus Yoko sendiri dan menyerahkan pekerjaanmu kembali kepada Andre."

"Apakah aku bisa kembali bekerja disini, Tuan?" terlintas pertanyaan Yoko padanya tentang makanan kesukaannya kemarin, ia merasa sakit hati karena harus meninggalkan Yoko yang sudah berani mengungkapkan perasaannya kemarin.

"Tentu saja bisa, tapi setelah keluarga Lloyd kembali ke Amerika dan aku tidak bisa memberikan tanggal pastinya kapan," Tuan Sukvimol duduk dengan tegak lalu memberikan sebuah amplop kepada Faye, "ini adalah bayaranmu beserta bonusnya. Tentu saja ini bukanlah nominal yang setara dengan apa yang sudah kau miliki, tapi kau tetap pegawaiku dan kau berhak mendapatkan bayaran atas pekerjaanmu."

"Terima kasih, Tuan." Faye menerima amplop tersebut dengan kedua tangannya.

"Jangan beritahu Yoko tentang hal ini, aku tidak ingin ia berbuat onar lagi. Aku tidak memecatmu tapi aku tau orang yang terbaik untuk menjaga anak kolegaku dan itu adalah dirimu."

Faye mengangguk paham, ini bukanlah perpisahan tapi seorang konglomerat diluar sana membutuhkan jasanya. Pergi dari rumah Yoko bukanlah sesuatu yang mudah tapi bukan sesuatu yang sulit juga. Di satu sisi mereka sudah menghabiskan banyak hal bersama-sama dan kini mereka harus berpisah.

Posisi Faye adalah sebagai pegawai tidak lebih dan tidak kurang, apapun keputusan Tuan Sukvimol semua itu adalah mutlak dan tak terbantahkan, perasaan Faye pada Yoko tidak berarti apa-apa kalau Tuan Sukvimol sudah berbicara.

Setelah perbincangan itu, Faye segera mengemasi barang-barang yang harus ia bawa pulang ke dalam ranselnya, sekilas ia memperhatikan pintu kamar Yoko yang masih tertutup. Hari ini gadis itu akan pergi ke kampus seperti biasanya, tapi apa yang akan terjadi kalau ia tau bukan Faye lah yang mengantarnya?

"Aku harus mengesampingkan perasaan ini, aku harus profesional menerima keputusan Tuan Sukvimol. Bohong kalau aku tidak patah hati..." Faye mendongakkan kepalanya agar air mata yang sedari tadi ia tahan tidak terjatuh, "aku bisa menemuinya lagi setelah urusan ini selesai, ini bukan akhir dari segalanya. Kalau memang ia bisa aku miliki lebih dari sekedar menjadi anak majikanku, kenapa tidak?"

Secret Mission [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang