#14 Quality Time

1.2K 143 8
                                    

Neko mengetuk pintu kamar sang adik, setelah kepergiannya seminggu lalu gadis itu berusaha memastikan kalau semuanya baik-baik saja termasuk keadaan Yoko. Tapi tidak ada jawaban dan kamarnya tidak terkunci, sang adik tidak ada disana.

Neko kemudian beralih ke kamar Faye yang berada tepat di samping kamar sang adik, kondisinya sama hanya saja kamar Faye terkunci rapat.

"Mereka berdua ini kemana? Kenapa tidak ada di kamar?" Ini masih subuh, jam 4 subuh, Neko terbiasa bangun pagi untuk berolahraga sebelum akhirnya tidur lagi sampai bersiap pergi ke kampus.

Ia berjalan cepat menuju dapur belakang tapi disana hanya ada beberapa pegawai yang bekerja shift malam sedang duduk bersantai dengan gelas kopi dan cemilan mereka.

"Mana Faye dan Yoko?" tanyanya dengan nada yang tegas.

"Di luar Kak, di halaman." Jawab Andre dengan nada takut.

"Hah?!"

Andre mengantarkan Neko ke mobil Land Cruiser yang terparkir di halaman samping, kaca pintu belakang mobil itu terbuka sedikit.

"Apa maksudnya ini?"

"Kak Yoko dan Kak Faye ketiduran di dalam mobil jadi kami biarkan saja mereka tidur disana Kak. Kami tidak berani membangunkannya." Andre membuka pintu kemudi dan memperlihatkan kunci yang masih menggantung disana.

Ceklek...

Faye sedang tertidur dengan posisi duduk dan kaki yang memanjang sampai ke kursi depan sedangkan Yoko tertidur di pangkuan wanita itu dengan menggunakan jaket yang digunakannya sebagai selimut.

"Faye..." ketika Faye mengerjap dan matanya yang sayu terlihat oleh Neko, Neko tau sang supir baru saja sadar dari keadaan mabuk, "Yoko Apasra Lertprasert!" Neko menarik jaket yang Yoko kenakan agar sang adik bisa segera bangun.

"Yo, bangun Yo." Faye menepuk-nepuk pelan pipi Yoko yang gembil kemudian membantunya untuk duduk.

"Arghh, masih ngantuk!!" geramnya dengan kedua mata yang tertutup.

"Bangun!" gertak Neko, sang adik segera terperanjat seketika perutnya terasa mual dan ia memuntahkan minuman sisa semalam.

Neko dan Andre melangkah mundur menghindari muntahan itu, "Faye?! Jangan bilang kalau–,"

Faye keluar dari sisi pintu satunya, "Maaf Kak, saya menemani Yoko sampai mabuk semalam jadi saya ketiduran di mobil."

"Hey!" Yoko mengelap bibirnya kemudian mengejar Faye melewati pintu yang sama, "jaga mulutmu ya, kau yang mabuk tapi kenapa aku yang di tuduh, hah?!"

"Kau yang mabuk parah, memang faktanya begitu."

"Kau juga mabuk, kalau kau tidak mabuk aku juga tidak akan ikut minum!"

"Kau sudah minum duluan jadi aku menemanimu, kau lupa hah?!"

Mereka berdua sibuk beradu mulut di pagi buta, tidak ingin sang ayah dan ibu bangun karena perilaku mereka Neko segera mendorong tubuh keduanya untuk menjauh.

"Diam! Diam! Yoko, berhenti!" tunjuknya ke arah Yoko, "Faye, lebih baik kau pulang saja!" Faye segera melangkah pergi, sebelum kejadian ini terjadi ia sudah meminta izin untuk libur karena kedatangan kedua orang tuanya, "suruh yang lain bersihkan ini, cuci mobilnya." Andre segera pergi untuk membersihkan sisa muntahan Yoko.

"Kapan kau pulang?" Kulit Yoko yang putih bersih tidak bisa menyembunyikan rona merah di pipi karena sisa mabuk semalam, Neko hanya melirik sang adik dengan tajam tanpa menjawab pertanyaannya, "Ayah dan Ibu sudah pulang?" tanya Yoko lagi sembari berjalan gontai masuk ke rumah.

Secret Mission [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang