#19 Dirt

1.1K 128 5
                                    

Ilustrasi lokasi: Track Hambalang-Track Cisadon, Bogor.

Yoko berada di barisan paling depan memimpin teman-temannya untuk pergi ke meeting point kedua, lalu di susul oleh Sulax, Freen Sarocha, Jessie, Neko kemudian paling terakhir ada Faye.

Awalnya Faye mengira jika gadis itu akan membawa mereka tetap berada di jalan raya sampai ke villa yang mereka tuju tapi setelah menjemput Dea dan salah satu temannya, Lalisa di meeting point kedua, Yoko membawa mereka memasuki sebuah terowongan kecil di bawah jalan tol dan mulai menyusuri jalan setapak kecil yang berlumpur.

"Apakah dia benar-benar tau jalan?" batin Faye, setelah adanya Dea dan Lisa, posisinya sudah tidak berada di urutan terakhir jadi mau tidak mau ia harus terus melaju sembari menghindari jalanan yang licin.

Yoko dengan percaya diri memimpin teman-temannya memasuki perkebunan pisang yang kemudian keluar ke arah pemukiman penduduk. Ia tidak bisa melihat ke belakang dimana posisi sang supir berada, yang ia pikirkan sekarang adalah mereka semua harus sudah sampai di rest area pertama sesuai dengan jam yang sudah ia perhitungkan.

Sulax mengambil sisi luar dan menyamakan motornya dengan motor Faye, "Sekarang aku tanya, kenapa kau bisa-bisanya mau ikut pergi ke acara seperti ini? Ini bukan dirimu sekali, Faye."

"Jangan banyak tanya, nanti aku tabrak motormu baru tau rasa!" tunjuk Faye pada motor disebelahnya itu.

Beberapa anak kecil menyodorkan tangan mereka ke jalanan agar bisa bersalaman dengan para pengendara, Sulax menepuk tangan beberapa orang dan Faye melakukan hal yang sama.

"Seru juga ternyata...." Tanpa Faye sadari dirinya sudah merasa nyaman dengan salah satu hobi sang anak majikan.

Tempat yang selanjutnya mereka datangi adalah sebuah jalanan yang lurus di sebelah sebuah pabrik, Sulax kembali menghampiri motor Faye, "Ayo balapan sampai ujung yang kalah traktir makan mie," tantang Sulax.

"Halah makan mie saja harus balapan sampai ujung." Faye tidak mengindahkan ucapan temannya itu.

"Yang kalah teriak bilang kalau Yoko lucu!" Sulax tertawa kencang sembari menarik gas motornya, ia melesat lebih dulu meninggalkan Faye di belakang. Mendengar tantangannya melibatkan Yoko, Faye tidak tinggal diam itu berusaha menyusul motor yang Sulax tumpangi.

"Hey!! Tantangannya cukup mie saja tidak perlu sampai kesitu!!"

Dua motor yang saling susul menyusul itu melewati pengendara yang berada di barisan depan, Yoko yang mengendarai motornya dengan santai pun seketika menyingkir karena dua motor yang Sulax dan Faye tumpangi memang benar-benar melaju kencang.

"Yuhuuuu aku yang menang!!" Sulax mengacungkan satu tangannya ke udara dan memaksa Faye mengakui kekalahannya, "kau harus melakukan tantangannya, Faye Peraya!"

"Baiklah baiklah, aku akan melakukannya tapi nanti," ucap Faye dengan napas yang mulai terengah-engah, adrenalin dari mengendarai motornya dalam kecepatan tinggi tadi membuatnya ingin melakukan hal itu terus menerus.

Motor Yoko dan teman yang lain baru sampai, gadis itu kembali memimpin mereka memasuki jalan setapak ke dalam kebun. Sekilas Yoko melirik ke arah Faye tapi ia tidak mengatakan apapun, hanya memastikan kondisi sang supir baik-baik saja.

"Licin." Yoko menepikan motornya ke jalanan yang rata, turun dari motornya dan memastikan teman-temannya bisa melewati jalanan terjal di depan mereka.

Freen terlihat kesulitan ketika menaiki sebuah jalan menanjak, Yoko dengan berhati-hati membantu mendorong motornya agar bisa naik ke atas meskipun setelahnya cipratan tanah bercampur air memenuhi bagian depan bajunya.

Secret Mission [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang