Dea tidak berpikiran untuk membocorkan rahasia Faye pada Yoko karena ini adalah murni rasa penasarannya saja, tapi hasil dari rasa penasarannya memunculkan pertanyaan pada dirinya sendiri, "Apa yang dipikirkan oleh seorang anak konglomerat bahkan pebisnis kaya raya sampai bisa menjadi seorang supir pribadi anak koleganya?"
Ini adalah akhir pekan dan ini adalah akhir pekan pertama ketika tidak ada satu pun keluarganya yang berada di rumah karena harus pergi menghadiri acara mereka masing-masing. Yoko sudah meminta kepada pembantunya di rumah untuk tidak dibuatkan makanan kecuali jika ia memintanya. Gadis itu berdiri di depan kompor dan berusaha untuk memasak semangkuk mie instan.
Sembari asyik bermain ponsel, ia tetap bisa membuat mie instan dengan enak dan segera menikmatinya di meja makan dengan duduk sendirian saja. Gadis itu bahkan menaikan satu kakinya dan sesekali tertawa setelah menonton salah satu video di ponselnya.
"Ada paket." Faye membawa sebuah kotak yang berukuran cukup besar ke meja kabinet dapur agar Yoko bisa melihatnya.
"Oh ya, paketku," ia segera berdiri dan mengambil pisau untuk membuka paketnya, "aku baru saja beli helm baru untuk jalan-jalan nanti, untung saja sudah datang sekarang," ucapnya. Faye yang mendengar celotehan Yoko hanya bersandar tak jauh dari sana sembari melipat tangannya di depan dada.
"Kau mau pergi?"
"Kapan? Hari ini? Tidak," sebuah helm dengan merk Fly Racing dikeluarkan oleh Yoko dari dalam kotak dan ia segera mencobanya, "tapi aku akan pergi besok."
"Kemana? Biar aku siapkan."
"Ada undangan makan siang dengan komunitas supercar, apa aku harus pergi sendiri?" Yoko melirik ke arah Faye.
"Tidak, aku harus selalu menemanimu."
"Apa kau bisa mengendarai supercar?"
"Bisa." Jawab Faye singkat, Yoko ingin meyakinkan dirinya kalau sang supir tidak berasal dari keluarga biasa, ia disini bukan karena bekerja untuk ayahnya. Yoko merasa kalau Faye disini karena alasan lain.
"Ikut aku, kau lihat dulu mobilnya." Yoko menyimpan mangkuk kotornya di tempat cuci piring dan membawa helm barunya ke garasi basement.
Ceklek...
Ruangan itu seketika menjadi terang, Yoko menyimpan helm barunya di sebuah rak yang memajang berbagai macam jenis helm dan dari pemilik yang berbeda-beda.
Srakk...
Yoko memperlihatkan Mclaren Senna GTR yang sudah sempat Faye lihat sebelumnya, "Aku selalu ada jadwal bertemu dengan beberapa pemilik supercar setiap bulannya, kadang sering kadang juga jarang. Tapi aku tidak pernah membawa supir, hanya aku sendiri saja yang pergi. Disamping aku yang tidak mau membawa mereka, ya karena mereka juga tidak terbiasa membawa supercar. Kalau kau bisa, bawa saja." Yoko mengeluarkan kunci mobilnya dan memberikannya kepada Faye.
Klek...
Pintu mobilnya tidak terkunci, wanita itu masuk ke dalam dan mencoba untuk menyalakan mesin mobil tersebut.
Suara deru mobil yang sangat lembut terasa nyaman di dengar, Yoko membuka pintu garasi agar asap knalpot mobilnya tidak terjebak di dalam.
"Sudah lama aku tidak merasakan mobil seperti ini..." senyum Faye, "bahkan aku takut kalau dari teman-temannya ada yang mengenaliku."
"Bagaimana?" Faye menoleh, "mobilnya."
"Bagus, enak."
"Ya sudah, matikan dan simpan kembali kuncinya disana." Tunjuk Yoko pada sebuah rak penyimpanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Mission [END]
Fiksi PenggemarTentang seorang gadis yang menggemaskan, cantik, pintar dan berbakat dalam segala hal tetapi cukup licik untuk mengelabui keluarga dan orang sekitarnya. Sang Ayah terpaksa meredam kenakalan anak bungsunya itu dengan berbagai cara sampai harus mencar...