#5 Pick Up

1.1K 132 6
                                    

Yoko duduk di atas kasurnya sembari bermain ponsel dan sesekali memikirkan bagaimana caranya untuk memulai kembali kejahilannya agar bisa mengeluarkan sang supir baru dari rumahnya.

"Dia sudah mulai mengatur-aturku bahkan di hari pertamanya bekerja, memangnya dia pikir dia siapa?!" celoteh Yoko, "darimana juga Ayah mendapatkan manusia seperti dia, tidak pernah Ayah mencari supir pribadi perempuan untukku, semuanya selalu laki-laki."

Yoko benar-benar berpikir keras jika ia bisa dengan mudah membuat semua mantan supir pribadinya di pecat oleh Tuan Sukvimol itu karena dia sudah terbiasa, supir pribadi perempuan adalah hal yang baru untuknya.

Lama kelamaan kepalanya terasa pusing dan berat tapi tidak ada satu rencana pun yang tersangkut di kepalanya. Yoko keluar dari kamar dan berniat untuk duduk di ruang tengah.

"Mau kemana?"

"Suara itu lagi!"

"Sedang apa kau disini? Kau disuruh menjagaku saat aku tidur juga hah?!" Yoko menatap tubuh Faye dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"Tidak, tapi kau lewat dihadapanku jadi aku bertanya padamu, mau kemana?"

"Mau ke bawah, kenapa?! Kau tidak perlu ingin tau segala hal yang mau aku lakukan, bukan urusanmu." Yoko dengan ringannya menunjuk Faye tepat di depan wajah wanita itu.

Grpp...

"Mana sopan santunmu?" Faye memegang tangan Yoko, masih dengan tatapan yang sama dengan tadi pagi.

"Kau yang tidak punya sopan santun, ini rumahku, aku bebas melakukan apapun!!" Yoko berusaha menarik tangannya tapi Faye tidak membiarkan itu terjadi, "lepaskan tanganku!"

"Anak nakal harus di beri pelajaran."

Srrtt...

Yoko menarik tangannya dengan sekali tarikan keras, "kau yang harusnya diberi pelajaran, supir baru!"

Sang kakak baru saja naik ke lantai atas dan melihat keributan yang terjadi diantara mereka berdua.

"Hey hey, sudah! Apa yang terjadi disini?" Neko melihat Yoko dan Faye yang saling berdiri berhadapan.

Keduanya tidak menjawab pertanyaan Neko, sang adik segera turun ke bawah dan Faye segera masuk ke dalam kamarnya yang berada tepat di samping kamar Yoko.

***

Mendapatkan tamparan keras dari sang Ayah tidak membuat Yoko jera, kali ini ia kembali pergi ke sebuah club malam saat dirinya berhasil kabur dari sang supir pribadi. Mereka berlima datang menggunakan mobil milik Chet seperti biasanya, bahkan para pegawai club tersebut sudah tau dimana meja yang akan Chet pesan. Tentu saja ruang VIP.

"Botol pertama!" Chet membuka botol pertama mereka dan menuangkannya ke gelas milik keempat temannya dengan takaran yang sama.

Suara musik yang menggema dan obrolan yang seru di antara mereka membuat Yoko benar-benar merasa menjadi dirinya sendiri. Ia merasa kalau dunianya adalah seperti ini, tidak ada yang mengekangnya, tidak ada yang mengomelinya tentang apapun yang akan dia lakukan, Yoko benar-benar bahagia berada bersama teman-temannya.

"De, bukankah kau punya teman yang keturunan Korea Selatan itu ya? Siapa namanya?"

"Hah?" Dea mendekatkan telinganya ke arah Yoko, "oh Kim Jisoo? Ya ya, ada."

"Kuliah dimana dia sekarang?"

"Dia ikut ayahnya pergi ke Seoul karena kakaknya sudah menikah dan tinggal disana, jadi dia juga kuliahnya disana." Jelas Dea, Yoko pun menjawabnya dengan anggukan.

Secret Mission [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang