Hana berdecak dan melempar ponselnya ke tengah kasur.Pak Abi mah enak ketemu mertuanya dengan tampilan tampan rupawan dan memakai wewangian. Sedang Hana? Seperti keset rumahan.
Apalagi dengan kondisi sekitar yang tampak seperti ... perang dunia ke III?
Setelah dari Bali kemarin dia maupun Pak Abi belum sempat bebersih karena Hana sendiri sakit sedang Pak Abi mencicilnya sedikit sebelum akhirnya pergi mengantar kedua orang tua Hana ke Bandara.
Hana mengacak rambutnya sebentar sebelum akhirnya bangkit dari kasurnya. Mau tak mau dia harus bergerak membereskan segalanya karena tak mau meninggalkan kesan jelek di mata mertuanya.
Yah meksipun sudah jelek sejak acara waktu itu, tapi setidaknya agar citra Hana tak semakin hancur.
Hana berganti baju dengan baju yang lebih layak dan sopan, setelahnya baru membereskan baju-baju bekas jalan-jalan kemarin.
Jangan kira Hana membereskannya dengan baik dan benar, sebab dia harus berjalan sembari menyeret kakinya. Jadi dia menyatukan semuanya entah yang kotor atau yang bersih, entah itu miliknya atau milik Pak Abi, semua dimasukkan ke dalam tas lalu menaruhnya ke dalam mesin cuci.
Iya, setas-tasnya juga yang dia masukkan. Dan clingggg semuanya rapi. Berdebu sedikit nggak ngaruh, yang penting rapi.
Tepat setelah Hana membereskan semuanya, bel apartemen berbunyi menandakan kedatangan seseorang yang tentu saja kedua orang tua Pak Abi sebab jika itu Pak Abi maka pasti akan langsung masuk tanpa memencet bel.
Hana bersusah payah menuju pintu untuk membukanya dan benar saja ketika pintu terbuka, kedua orang tua Pak Abi berdiri di sana dengan pakaian formal.
"Assalamualaikum, Ibun, Ayah," sapa Hana dengan senyum cerah secerah dunia ini, meski jantungnya jedag-jedug seperti ingin meledak.
Tremor berhadapan dengan mertua yang sedang berkunjung ke tempat tinggal menantu. Biasanya di sinetron-sinetron sih bakal disidak, digelededah, dan dinilai layak tidaknya tempat yang dikunjungi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILA LIQO
Teen FictionHana yang pecicilan dijodohkan dengan Pak Abi, dosennya yang super tenang.