28

3.3K 245 25
                                    

Liburan semester telah berakhir, kini para mahasiswa harus kembali menjalankan kegiatan belajarnya.

Pagi itu kelas mata kuliah wajib membuat Hana kembali bertemu dengan teman-temannya di semester sebelumnya, termasuk Arya, Yoga, Tora, Gilang dan lainnya yang beberapa waktu lalu berkunjung ke rumah sakit tempat Angkasa dirawat dan berujung Hana—lupakan. Tak usah dibahas lagi sebab Hana langsung teringat pada perdebatan dengan Pak Abi yang masih tak ada ujungnya sampai sekarang.

Pak Abi tetap pada kemauannya, dan Hana tetap pada pendiriannya.

"Wey, tahu nggak??" ujar seseorang yang membuat kelas hening deketin.

Pembukaan obrolan dari Yoga itu membuat segerombolan mahasiswa compang-camping di kursi belakang langsung berkumpul, siap mendengarkan gosip terbaru dari si Paling Tahu.

"Kalian tahu 'kan kalo semua kelas pasti kedapetan jamnya Pak Abi soalnya dia pegang matkul wajib prodi," ujar Yoga yang diangguki beberapa orang di sana, termasuk Tora yang duduk di sebelah Hana.

"Kalian juga inget kan, pas kita isi IRS nama Pak Abi ada di kelas kita?" ujar Yoga yang kembali diangguki oleh teman-temannya.

"Aku nguping di ruang dosen tadi pas Pak Abi ngobrol sama kaprodi, katanya dia mau tukeran ngajar matkul sama Pak Hanif."

Semuanya mengerut tak mengerti letak waw dari topik obrolan Yoga, sebab sudah sering terjadi dosen saling tukar jam mengajar karena keperluan satu sama lain.

"Teros lapo o, Ga?" tanya Arya. [Terus kenapa, Ga?]

"Aku kira tuker matkul semua kelas ya, ternyata cuma kelas kita!"

Semuanya masih berekspresi biasa saja.

"Ya mungkin Pak Abi bentrok jadwal pas ngajar kelas kita," celetuk Gilang yang terlihat sudah tak excited mendengarkan Yoga karena tak ada topik exclusive-nya.

Yoga mode serius. "Gini ya, Rek. Coba pikirin, seminggu kita ketemu Pak Abi dua kali, kenapa kok dua-duanya dituker ke Pak Hanif? Kalo emang bentrok sama kesibukannya, biasanya kan cuma lobi jam aja? Ini sampe tuker matkul yang diajar. What happened? Apa ada kaitannya sama kemarahan Pak Abi di akhir kelas kita sampe Pak Abi emoh ngajar kita lagi?"

Penghuni kelas itu mulai berpikir ucapan Yoga ada benarnya, sebab memang kelas mereka sering bermasalah dengan Pak Abi.

Apalagi penanggung jawab dosen pengampu alias Hana yang tak amanah.

Lalu semua mata menoleh ke Hana yang membuat Hana kontan memperlihatkan jari tengahnya yang langsung diubah ke jari manis. Dia lalu menyengir. "Kan udah minta maaf pake sogokan ayam kemaren, ndak usahlah diungkit genk. Udah nggak dilulusin matkul Pak Abi lagi," ujar Hana membela dirinya yang sepertinya akan disalahkan oleh teman-temannya.

Ya senyebelin-nyebilannya Pak Abi, semua mahasiswa mengakui bahwa pengajaran Pak Abi adalah yang terbaik. Tahu Rocky Gerung? Mirip-mirip seperti itulah Pak Abi.

"Masa Pak Abi sebaperan itu, alay banget lah," timpal Senja yang masih tak percaya alasan Pak Abi tak mengajar kelas mereka semester itu.

"Bisa jadi sih, kata kating 'kan emang dosen paling drama di fakultas tuh ya Pak Hanif sama Pak Abi," ujar Tora.

Kemudian mereka menghentikan acara gosip menggosip itu sebab dosen matkul pertama di kelas pagi itu datang.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ILA LIQOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang