Cat sekolah yang mengelupas tak membuat semangat para siswa SMP desa terhempas. Di sebuah ruang serempak suara para penghuninya mengalunkan lagu 'Libur Telah Tiba' kala kepala sekolah mengumumkan bahwa sekolah akan libur selama lima hari ke depan dalam rangka pergantian tahun baru.
Di depan, para mahasiswa dengan jas almamater navynya tersenyum lebar, ikut bernyanyi dengan riang seolah kabar libur itu untuk mereka juga.
Terutama Jidan, Rahmat, dan Irwan saat meneriakkan kata 'Hore! Hore! Hore!' Semangatnya sudah bukan 45 lagi, sepertinya sampai 100.
Arya, Angkasa, Hana, dan Resti yang naasnya kebagian mengisi kelas bersama mereka langsung drop social butterfly-nya.
Setelah lagu Libur Telah Tiba selesai dinyanyikan, kali ini para siswa menyanyikan lagu Sayonara menggunakan bahasa Arab.
Tapi lagi-lagi Jidan, Rahmat, Irwan berlaku heboh meski tak hapal liriknya. Mereka menyuruh para siswa bangun dan saling memegang bahu temannya lalu berjalan seperti ular mengelilingi ruang kelas itu.
Hana dan tiga teman lainnya sudah akan keluar tak ingin ikut dalam ular-ularan itu, tetapi trio tadi menyuruh para siswa untuk menggandeng mereka masuk yang mau tak mau akhirnya mereka ikut dalam barisan itu.
Ilal liqo’ .... ilal liqo’
Nahnu fi amanillah 2xLimadza tahzan? Limadza tahzan?
Liannal huzna la yufiduna 2xHarusnya itu liriknya, tapi trio somplak yang tak hafal itu menyanyikan lirik asli dari lagu Sayonara sehingga ruangan itu tampak ramai sekali dengan lirik yang bertabrakan. Bahkan siswa kelas sebelah yang sudah bubar dan akan pulang melipir ke kelas itu untuk ikut bermain ular-ularan.
Setelah hampir 15 menit berputar-putar, akhirnya semua siswa bubar. Pun dengan para mahasiswa yang juga ikut meninggalkan area sekolah.
"Rek, nggak usah ngomong ama gue, lagi mode introvert," ujar Resti yang langsung rebahan di atas karpet ruang tamu setelah mereka sampai di posko.
Hana juga, dia ikut rebahan di samping Resti berbantalkan jaket almetnya. "Gue juga gais," katanya yang membuat Jidan dan Rahmat cekikikan.
"Alay lu pada, begitu doang jadi introvert," ledek Jidan lalu ikut duduk di atas karpet.
"Btw gais, ini tahun baru pada mau pulang? Bakar-bakar aja yuk di sini," tanya wakil mereka yang sama sekali tak ditanggapi oleh teman-temannya karena sebagian dari mereka ikut menidurkan diri seperti Hana dan Resti.
Hanya Luna yang berucap, tetapi bukan untuk menanggapi Jidan, melainkan mengeluh akan cuaca siang itu yang seperti membakar ruangan yang dihuninya. "Gresik panas e nggak ngotak bjir, padahal musim ujan," katanya lalu bangkit untuk menggeret blower di kamar menuju ruang santai.
"Luna cantek, baek, nggak sombong, pinter e talaaaaah," puji Oliv lalu bangkit untuk membantu wanita itu mengeluarkan blowernya dan menghadapkannya pada para wanita yang sedang cosplay menjadi ikan pindang.
Setelah kipas itu menyala dan menghempaskan udara pengap, para lelaki tiba-tiba bergabung dengan mereka dan merusuh mengambil tempat Luna dan Oliv tadi.
Tentu saja keduanya tak terima, jadi mereka merebutnya dengan cara menarik kaki Jidan dan Irwan karena mereka berdua yang merebut tempat Oliv dan Luna, juga karena dua lelaki itu yang paling cungkring di antara lainnya. Mudah sekali bagi Luna dan Oliv menggeret mereka.
Jidan dan Bara tampak tak terima karena dua wanita itu hanya mengusir mereka, sehingga akhirnya dua lelaki cungkring itu melompat ke arah tubuh teman-temannya seolah mereka adalah kasur empuk.
Jelas saja hal itu mengundang kemarahan dari 13 manusia yang terkena dampaknya, sehingga akhirnya terjadilah ribut-ribut 2 vs 13.
Di antara kericuhan itu, Hana tak ikut. Dia memilih bangkit dan pergi ke kamar mandi dengan terburu karena merasa darah bekunya akan keluar. Dia tak ingin kejadian bocor seperti kemarin terulang sebab dia malas sekali mencuci baju dan mengepel lantai, juga karena ada para lelaki di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILA LIQO
Teen FictionHana yang pecicilan dijodohkan dengan Pak Abi, dosennya yang super tenang.