HAPPINESS

(16) Rival.

***

Mario tidak pernah ingat kapan terakhir dia keluar untuk makan siang dengan seorang perempuan. Perempuan yang dimaksudnya di sini adalah seseorang yang dia suka. Biasanya Mario makan siang sendiri sebelum atau sesudah ketemu klien. Di salah satu resto yang di sana dia akan tetap membuka laptopnya. Mario tidak mengasihani dirinya. Entah orang lain?

Sepertinya hatinya sudah dipenuhi bunga-bunga sekarang. Sudah jadi taman bunga yang asri. Kalau boleh meminta, Mario mau tinggal di waktu sekarang. Rasanya tidak pernah sebahagia ini sebelumnya di dalam hidup.

Lagu Paramore dengan judul Still Into You itu berkumandang nyaring di mobil Mario. Sedang dalam perjalanan menuju toko kue Yasmin. Seperti yang Yasmin katakan sebelum ia berangkat, Yasmin menyiapkan menu makan siang di toko. Jadi mereka akan makan siang bersama di sana.

And after all this time I'm still into you

I should be over all the butterflies
But I'm into you (I'm into you)
And baby even on our worst nights
I'm into you (I'm into you)
Let 'em wonder how we got this far
'Cause I don't really need to wonder at all
Yeah, after all this time I'm still into you

Mario ikut menyanyikan lirik-lirik lagu tersebut, lebih nyaring dari penyanyinya sendiri. Dia sangat bersemangat. Bahkan lupa kalau dia habis pingsan semalam. Sudah seperti lagi di room karaoke. Dan bisa-bisanya menyapa semua orang yang ada di sisinya sepanjang jalan. Abang-abang gojek. Abang-abang yang berjualan. Memang Mario seaneh itu. Ditambah lagi sedang penuh kupu-kupu perutnya. Lampu merah yang lama di pertigaan jalan juga tidak ia maki-maki seperti biasanya. Dia terus senyum.

Semakin dekat dia dengan toko kue Yasmin, semakin berbunga-bunga perasaannya. Sebelum sampai di sana, sempat pula dia berhenti di depan studio Naja. Kebetulan juga ada karyawannya di luar. Ia ingin menyapa.

"Mana boss?"

Perlu beberapa detik untuk Jiwa, karyawan baru Naja itu menjawab pertanyaannya. Mario sudah menduga kalau dia pasti tidak kenal mengingat mereka baru ketemu sekali, itu juga hanya berpapasan. Belum lagi ditambah waktu itu rambut Mario sedang ngejreng terus tiba-tiba sudah gelap. Jelas sulit untuk Jiwa. Tapi tentusaja tidak bagi Mario.

"Nggak ada?" Mario kembali bersuara lagi.

"Ooooh Mas Mario ya?"

"Semangat deh."

Hanya itu yang dapat Mario sampaikan. Agaknya Jiwa sedang melihat hantu di siang hari jadi perlu bengong dulu. Sedangkan Mario tidak cukup waktu lagi untuk ikutan bengong. Ia harus menemui Yasmin segera.

Setelah dari situ, Mario membawa mobilnya ke tujuan awal. Toko kue Yasmin. Dari kejauhan, sudah tampak betapa bersinarnya toko tersebut. Warna merah muda tampak cantik di antara toko-toko lain. Tulisan Ruth Zal Bakery terpampang besar di atas toko. Sangat-sangat cantik.

Diparkirkannya mobilnya tepat di depan toko. Persis di sebelah mobil berwarna putih milik Yasmin. Sungguh beda sekali kelihatannya. Mobil kecil Yasmin harus berkelahi dengan Mercedes-Benz AMG G65 yang ia bawa. Sepertinya kehadiran mobil Mario kedengaran sama Yasmin. Perempuan itu tiba-tiba muncul di ambang pintu dengan apronnya.

"Mobil baru?"

"Haiiiii,"

Alih-alih menjawab pertanyaannya, Mario memilih untuk menyapa lebih dulu. Di detik itu, dunia seperti berhenti berputar. Pandangan Mario membeku menatap sang puan. Rambutnya dikucir sembarangan dan kelihatan CANTIK BANGET. Astaga!!!!!!!!! Lu semua kalau lihat pasti naksir dah tapi PLEASE JANGAN NAKSIR kasihan Mario entar saingannya nambah. Yasmin lebih cantik dari hari-hari biasa. Lebih cantik dari dia bangun tidur. Lebih cantik dari dia yang dulu masih anak kantoran. Yasmin pakai apron CANTIKNYA nambah jadi 1000000000000/10. Mario speechless.