***
Karena sangat girang, Mario langsung memposting foto mereka berdua dengan emoticon love yang membuat dunia pasti akan heboh. Kabar mereka jadian akan diketahui semua orang. Yang perempuan pun sampai bingung sendiri. Namun lagi-lagi, tindak-tanduk Mario selalu membuatnya ketawa. Kenapa dia bisa selucu itu.
Alasan kenapa Yasmin menerima Mario tanpa banyak pertimbangan karena ia tahu dirinya akan dicintai banyak orang. Bukan hanya Mario saja. Salah satunya dari Tante Sofia. Wanita paruh baya itu langsung mengirim pesan kepadanya.
"Tante Sofia chat gue, Yo."
"Gue nggak follow-followan sama Bunda di Instagram. Tapi gue barusan bilang sama Bunda kalo jadian sama lo. Hehehe." terangnya, cengengesan. "Kenapa? Dikasih ucapan selamat ya?" sambungnya sambil melirik hape di tangan sang puan yang memperlihatkan chat Bunda.
Dibalas Yasmin cepat. "Nggak. Tapi mau dikirimin makanan. Duh, Yo, gue nggak enak. Gimana ya?"
"Bunda bakal lebih sedih sih kalo lo nolak."
"Kok gitu???" Yasmin merengek dilempar kalimat seperti itu. Maksudnya juga tidak mau menolak. Cuma dia merasa belum pantas untuk disayang sebegininya. "Gue aja kemaren belom ngasih Bunda hadiah. Masa gue mau dikirim makanan."
"Semua anak Bunda dikirimin makanan, Yas."
Hati Yasmin langsung berdesir ketika Mario mention dirinya dengan sebutan anak Bunda. Bahkan dia baru jadian dengan Mario beberapa jam yang lalu. Bahkan Tante Sofia juga baru mengenalnya. Baik-kah hatinya. Wanita paruh baya itu sudah berani memberinya banyak cinta seperti ini. Walaupun Yasmin tahu semua ini akan terjadi. Tapi bukankah harusnya butuh waktu?
"Bang Daren, Mbak Joyi, Widi sama Naja semuanya dikirimin makanan sama Bunda. Dan lo juga bakal dikirimin abis ini. Jadi lo nggak boleh nolak. Kecuali emang lo-nya nggak suka."
Dituduh begitu, Yasmin jadi merasa bersalah. Wajah sedihnya tampil. "Mario, bukan gitu????"
"Udah gue bilang kan," katanya kemudian menjatuhkan tangannya di pucuk kepala perempuan itu. "You deserve it, Yas. Ngapain coba nggak enakan. Semua orang di dunia ini emang berhak dapat banyak cinta dalam hidupnya."
Mata Yasmin langsung digenangi air saat mendengar kalimat Mario itu. Dijatuhkannya peluknya. Yang terjadi hari ini —terlalu mendadak, Yasmin tidak punya banyak rencana kedepannya. Namun setelah apa yang dia dapat bahkan hanya beberapa jam belakang ini, menyakinkan dirinya kalau dia pun akan membahagiakan Mario sebanyak-banyaknya.
"Kalo gue nantinya nggak bisa menyenangkan hati lo, kasih tahu gue ya, Yo." terang Yasmin. Masih saja merasa kurang padahal dengan bersamanya saja sudah lebih cukup. Mario tidak meminta yang lain. "But i will try my best." lanjutnya kemudian.
Mario ketawa. Sambil dielus-elusnya kepala perempuan itu sampai rambutnya sedikit berantakan. Kalimat terlalu lucu. "Yasmin-Yasmin. Lo jadi pacar gue aja gue udah senang."
"Misi," Nadia tiba-tiba muncul dari dalam toko. Ada Carmelo yang juga menyusulnya setelahnya. Mengejutkan keduanya. "Mau nutup toko, Mas, Mbak. Boleh geseran dikit nggak pacarannya?"
Mendengar itu, mereka langsung mengambil langkah mundur. Dengan tangan yang masih melingkar di pinggang masing-masing. Tidak bermaksud ingin memamerkan kemesraan kepada dua muda mudi itu. Tapi sepertinya mereka sebal pada orang dewasa yang sedang kasmaran ini. Pandangan mereka jadi tajam.
***
Hari pertama setelah jadian itu, Mario menemani Yasmin ke toko bahan kue. Dia mencuri waktu di tengah jam kerjanya. Dan memang sebelumnya juga begitu kan. Kalau ada kerjaan di luar, gerak dan langkahnya jadi lebih bebas. Yasmin nggak heran lagi. Lagipula dia juga senang ditemenin.
![](https://img.wattpad.com/cover/363290633-288-k451797.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HAPPINESS
Romance[COMPLETED] Yasmin melewati struggle hidupnya dari dia diselingkuhi sampai dipecat. Tidak ada yang Yasmin harapkan dalam hidupnya saat ini selain kebahagiaan. Dia hanya ingin menjalani hidupnya dengan nyaman. Ngumpul sama keluarganya, nongkrong sama...