Chapter 19

718 58 3
                                    

***



Siang berganti sore, Xiao Zhan tetap mengurung diri di dalam kamar. Yibo yang awalnya sibuk dengan ponselnya, mulai merasa gelisah. Bagaimana cara menghadapi Xiaozhan?
Kehidupan menikah nya sangat membuatnya hampir gila. Bisa-bisa dia mati muda.

"Apa yang harus kulakukan?" gumamnya.

Baiklah, Yibo memutuskan untuk mengalah lagi. Ia tahu bahwa dia yang salah, dia yang telah membuat Xiao Zhan marah. Ia harus meminta maaf dan memperbaiki kesalahannya.

Begitu?

Yibo bangkit dari duduknya, ia berjalan ke arah kamar Xiao Zhan dan mengetuk pintu itu dengan pelan. "Zhan, buka pintunya. Aku ingin bicara."

Tidak ada jawaban. Yibo mengetuk lagi, kali ini lebih keras. "Xiaozhan, buka pintunya~"

Hening.

Kemudian pintu kamar terbuka setelah beberapa saat,  menampilkan wajah Xiaozhan yang cemberut karena kesal, dia baru saja terbangun dari tidurnya karena di ganggu suaminya.

"Ck, kau menggangu tidurku. Bodoh."

"Aku tidak tau kalau kamu sedang tidur, Zhan."

Xiaozhan memutar bola matanya malas, lalu menepis Yibo agar minggir dari jalannya. Xiaozhan berjalan ke dapur sambil menguap lebar. Menuangkan air di gelas dan langsung menguknya habis.
Sementara Yibo ikut memperhatikan Xiaozhan, ia menghela napasnya sebelum bicara.

Bersebrangan di meja Bar, Yibo bertanya.
"Kau masih marah?"

Tapi Xiaozhan hanya menghendikkan bahunya, berjalan ke ruang tengah sambil memakan buah pir. Dia duduk di sofa sambil menekan tombol remot tv.

"Zhan..." panggilnya pelan setelah ikut duduk di sisi Xiaozhan. "Aku tahu aku salah. Maafkan aku."

Tidak ada jawaban lagi. Yibo menghela napas, ia mencoba untuk berpikir.

Yibo beranjak dari duduknya. Ia mengambil kunci motor. Rencananya Ia akan mengajak Xiao Zhan jalan dan sekalian makan malam di luar.

"Semoga saja ini berhasil," gumamnya lagi sambil tersenyum.


"Zhannn... kau mau keluar malam ini? Sekalian kita makan malam di luar."

Xiaozhan menggeleng tanpa menatap Yibo, "Tidak mau," katanya, matanya masih melihat acara TV.

Yibo tersenyum tipis, ia berusaha untuk bersikap sabar. "Ayolah, Zhan. Kau jangan marah terus menerus. Maafkan akuu....." Ujarnya sambil menjewer telinganya sendiri

Xiao Zhan terdiam sejenak, kemudian mengangguk. "Baiklah."

Yibo tersenyum lega.

"Aku mau jalan keluar tapi bukan berarti aku memafkanmu, aku masih marah." Ujarnya melihat Suaminya yang kini senyuman nya kembali pudar.

Yibo menghela napasnya lalu menganggukkan kepalanya, setidaknya Xiaozhan mau dia ajak. Masalah memaafkan atau tidak, itu urusan nanti.

"Baiklah, sebentar aku mandi dulu.." ujar Yibo karena dirinya belum mandi sejak pagi.

.
.
.


"Pakai mantel, di luar mungkin dingin." Kata Yibo sambil mencari sebuah mantel nya di lemari.

Sedangkan Xiaozhan tengah duduk di ujung ranjang memperhatikan Yibo yang berusaha bersikap baik.

"Nah, pakai ini dulu." Yibo membantu memakaikannya, agar tubuh Xiaozhan tetap hangat.
Tapi tetap saja Xiaozhan masih mendiaminya, namun di lain sisi hatinya tengah berdegup kencang. Ia menahan kecanggungan.

My Young HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang