Sore ini sekitar jam enam sore, Riley telah mengemudikan mobil nya dengan laju menuju Rumah sakit. Ini sudah Beberapa hari sejak Xiaozhan di rawat, kemungkinan pria itu akan pulang adalah besok atau lusa jika kondisinya pulih total.
Sebenarnya tujuan nya bukan hanya menjenguk saja, ketika pekerjaan kantor nya beres ia sempat di beri kabar dari seorang detektif swasta yang ulung dalam teknologi pelacakan maupun investigasi. Saat melakukan pelacakan, orang itu mengatakan bahwa ponsel Xiao Zhan memiliki fitur GPS internal yang tidak dapat dimatikan dengan mudah. Sepertinya, si pencuri tidak menyadari adanya fitur tersebut dan hanya mematikan ponselnya atau membuang SIM Card nya. Itu menjadikan kesempatan bagi detektif untuk melacak ponsel nya.
Beberapa hari ini memang Riley yang selalu rutin menjaga Xiaozhan, karena Nyonya Xiao terkadang sibuk dengan urusan yang lain sehingga tidak bisa selalu sering menjaga Xiaozhan.
Pintu di ketuknya kemudian langsung bergegas masuk. Langkahnya di buru-buru saat Xiaozhan berjalan menuju ranjangnya, ia menuntun pelan Xiaozhan yang hendak naik ke ranjang.
"Kenapa tidak minta bantuan suster? Kalau kau jatuh bagaimana?"
Xiaozhan menggeleng heran, "Aku bisa... lagipula aku sudah mendingan. Sudah ada tenaga untuk berjalan, kamu pikir aku lumpuh?"
"Bukan begitu maksudku Xiaozhan," Kata Riley kemudian dengan telaten membantu Zhan bersandar di ranjangnya. "Aku hanya khawatir, apa tidak boleh?"
"Hmm, iya iyaa."
Xiaozhan melihat apa yang di bawa Riley di tangannya kemudian bertanya dengan penasaran, "Apa itu?""Sup wonton, aku beli di kedai biasa ku beli sebelum datang ke sini. Mau di makan sekarang?"
"Tapi aku ingin makan yang pedas, aku ingin Hotpot."
Riley langsung menatap Xiaozhan dengan wajah masam, "Kau mau menyiksa anakmu ya?"
Pertanyaan itu membuat Xiaozhan merengut seperti anak kecil. Lantas membuat Riley gemas dan tidak tahan untuk mencubit pipinya.
"Makan ini saja, oke?"
Xiaozhan sejujurnya sedang tidak enak perut karena daritadi dirinya bolak balik kamar mandi karena perutnya mual. "Apa masih panas? perut ku mual, aku perlu makanan yang hangat."
"Masih hangat sedikit sepertinya, makanya mau di makan sekarang? atau mau aku belikan yang baru, sepertinya di sekitar sini ada... Kantin Rumah sakit."
"Ehm tidak perlu, makan yang ini saja."
Ketika makanan di suap, Riley melihat antusias dari Xiaozhan yang menikmati makanannya. Dia senang dengan nafsu makan Xiaozhan yang membaik dari biasanya.
Yibo duduk di kursi, membuat atensi Zhan menoleh ke arahnya. Riley masih telaten menyuapi Xiaozhan dengan semangkuk wonton di tangannya.
"Jangan terlalu banyak pikiran, istirahat yang cukup, pekerjaan mu sudah aku atasi. Fokus pada kondisimu, mengerti?" kata Riley, sambil mengelap sudut bibir Xiaozhan dengan tissue.
Xiaozhan mengangguk, "Ini tidak akan lama, nanti Aku akan tetap bekerja."
Riley menghela napasnya, ia meraih gelas air dan memberikannya pada Xiaozhan. Melanjutkan kembali ucapannya, "Apa salahnya kamu ambil cuti saja, kamu harus istirahat yang cukup."
"Untuk apa ambil cuti? aku tidak sedang sakit, aku masih sanggup bekerja." Diam di rumah pun malah akan membuat Xiaozhan di landa banyak pikiran, setidaknya dengan bekerja Xiaozhan akan mudah melupakan masalahnya. Fokus nya hanya ada pada bayi di perutnya dan pekerjaan di kantor.
Xiaozhan menghela napas panjang, entah seberapa kuat dia tidak memikirkan beban berat di kepalanya, belum mencoba saja Xiaozhan masih bisa merasakan sakit karena pikiran nya sendiri. Bahkan masih sempat terngiang-ngiang wajah Yangyang di kepalanya.