Bibirnya terus menuntut Xiaozhan berciuman tanpa henti, menggigit dan menggoda bibir Xiaozhan. Tangan kanannya meremat jemari istrinya sedangkan satunya lagi mulai melangkah lebih. Dia membuka satu persatu kancing piyama Xiaozhan.
Xiaozhan sempat menolak, ia tidak suka orang melihat perut nya yang membesar. Setelah terbuka, ia menyudahi ciumannya kemudian berlanjut mencium daerah perut Xiaozhan, naik ke dada dan mengigit nipple Xiaozhan dengan gemas. Tangan lainnya ikut memberikan remasan lembut di dada Xiaozhan.
"Ahh Yiboo, sakitt." Xiaozhan meremas rambutnya suaminya.
Yibo semakin gencar jika sudah mendengar desahan Xiaozhan. Bibirnya terus turun ke bawah hingga sampai garis pinggang ramping Xiaozhan.
"Berhenti Yiboo ahkk, ini menyiksaku hm...."
Yibo menulikan pendengaran dan terus melancarkan aksinya. Kini dirinya sudah di tutupi kabut nafsu yang tinggi. Tubuh Xiaozhan sungguh membuat nya mabuk dan sulit untuk berhenti. Dia pikir rugi sekali jika tidak di nikmati.
Xiaozhan menggigit Bibirnya keras, ia menolak untuk mendesah. Xiaozhan sama tidak tahannya dengan Yibo.
Yibo sengaja menggigit kulit pinggang Xiaozhan untuk memancing suara istrinya keluar lagi.
"Ahh
sakittt.."
Yibo menarik sudut bibirnya, dia berhasil membuat tanda indah itu. "Ayo lagi Xiaozhan... aku akan membuatmu nyaman."
Xiaozhan menggeleng, dia tidak sanggup. Dia terlalu takut jika ketahuan oleh ibu mertuanya. Bagaimanapun ini bukan niat awalnya, dia hanya ingin mampir bukan bercinta di rumah mertua.
"Ahkk Wang Yibo... kau!" Xiaozhan kaget langsung membanting kuat kepalanya pada bantal.
Xiaozhan semakin bergerak gelisah, tangan kurang ajarnya kini sudah menarik separuh dari celananya, lalu Mulut sialannya tanpa aba-aba sudah berada di sana.Rasanya geli dan sakit membuat Xiaozhan seperti dibuat mabuk kepayang. Kepalanya terus bergerak gelisah karena rasa yang aneh mulai menjalar ke seluruh bagian tubuhnya. Kakinya terus bergerak tidak tenang.
"Yibo, aku..." Ucap Xiaozhan, sambil terbata-bata. Seluruh wajahnya kini di penuhi keringat. Suasana kamar yang panas di tambah kegiatan panas mereka membuat keduanya sama-sama terbakar api gairah.
Kini Yibo yang berada di atas Xiaozhan, menatapnya dengan tatapan lapar. Tangannya melepas seluruh celana milik Xiaozhan. Sedangkan Xiaozhan yang berusaha menolak lagi, sia-sia saja karena tenaganya sudah hampir habis. Seluruh tubuhnya lemas.
Tidak menyangka bahwa akan melakukan nya sampai sejauh ini.
Kemudian Wang Yibo membuka bajunya sendiri, tampak sudah tubuh atletis itu. Penuh keringat dan basah. Menambah kesan seksi dan panas.Xiaozhan tidak sadar bahwa suaminya merasa terpancing, Xiaozhan menggigit bibir nya.
Wang Yibo kembali melumat bibir ranum Xiaozhan. Menjelajah ke leher dan terus turun hingga ke bawah perutnya yang membuncit.
Yibo menciumi nya dengan lembut bahkan sesekali meniupnya hingga Xiaozhan geli.
Yibo semakin terbawa gairah, dia tidak tahan dengan tubuh Xiaozhan yang indah.Tangannya menekuk kaki Xiaozhan kemudian melebarkan nya. Mereka berdua sudah sama-sama telanjang bulat. Kedua tangannya meremat jemari-jemari Xiaozhan. Mencium bibirnya lagi sebelum ke inti. Agar Xiaozhan lebih rileks dan tidak kaget.
Tangan satunya beralih pada miliknya yang kemudian ia arahkan ke lubang Xiaozhan.
Xiaozhan tau apa yang dilakukan Yibo, dia menolak keraspun namun mulutnya di bekap dengan bibir.
Xiaozhan tidak sanggup, rasanya sangat perih.