"Yibo..." Xiaozhan melenguh, napasnya sedikit terengah. Yibo tersenyum, matanya berbinar nakal. Dia mencium lembut leher Xiaozhan lagi, meninggalkan jejak basah di kulitnya yang halus.
"Kau sangat indah, Xiaozhan," bisik Yibo. Jemarinya menjelajahi lekuk tubuh Xiaozhan.
"Yibo..."
Xiaozhan mengerang, merasakan sensasi yang aneh, seperti aliran menyengat yang mengalir di seluruh tubuhnya.
Yibo mengangkat wajahnya, menatap Xiaozhan dengan tatapan penuh gairah. "Kau ingin aku berhenti, Zhan?"
Xiaozhan menggeleng, matanya terpejam. Dia tidak bisa menolak, tidak sekarang.
Yibo tersenyum, mencium bibir Xiaozhan dengan lembut. Ciuman mereka semakin dalam.
"Aku benar-benar menginginkannya, Zhan," bisik Yibo, suaranya serak.
Xiaozhan membuka matanya, menatap Yibo dengan tatapan penuh keinginan.
"Lakukan saja Wang Yibo..." bisik Xiaozhan, suaranya lembut.Yibo tersenyum, mencium kembali bibir Xiaozhan lalu segera membalik tubuh Xiao Zhan, tangan Xiaozhan menahan pada dinding kaca.
Air hangat dari shower membasahi tubuh mereka, menimbulkan sensasi yang menenangkan. Yibo melingkarkan lengannya di pinggang Xiaozhan, menariknya lebih dekat. Hingga bokong Xiaozhan menempel pada Yibo dan menahan tubuh nya sekuat tenaga saat Yibo memulainya.
Di dalam bilik kaca yang berembun, mereka larut dalam keintiman. Sentuhan Yibo masih terasa lembut, mata mereka tertutup seiring merasakan sensasi yang menggairahkan. Lenguhan-lenguhan tipis mulai mengalun.
"Mnhh... ahngh,
ahkk...."
"Uh.. Yibo..hhn--!" Napas Xiaozhan tercekat
"Zhan!"
Yibo senantiasa menggeram rendah, menikmati.ati setiap gerakan yang ia buat pada tubuh istrinya.
Yibo bergerak perlahan, lembut, menikmati reaksi istrinya.
Xiao Zhan mengerang, bukan hanya karena sakit saja, tapi karena sensasi yang aneh. Dia merasa tubuhnya menegang, tapi ada juga rasa hangat yang menjalar di dalam dirinya.Yibo terus bergerak, perlahan tapi pasti. Dia mencium surai Xiaozhan sesekali, membisikkan kata-kata di telinganya. "Kau sangat seksi," bisiknya,
Xiaozhan memejamkan matanya, menikmati sentuhan Yibo. Dia merasakan tubuhnya bergetar, dan sebuah gelombang panas mengalir di dalam dirinya. Dia merasakan sesuatu yang aneh dalam dirinya, dia ingin mengeluarkan sesuatu.
"Ahkk Yibo, aku tidak tahan..." pekiknya
Yibo terus melanjutkan gerakannya, sampai akhirnya mereka mencapai puncak bersama. Xiaozhan mengerang, tubuhnya bergetar hebat. Dia merasakan sensasi yang luar biasa.
Kemudian Yibo memeluk Xiaozhan erat, merasakan tubuhnya gemetar juga. "Zhan," bisiknya, suaranya penuh kelegaan.
Xiaozhan membuka matanya, melirik Yibo di belakang. Milik Yibo masih terbenam di sana, cairan terus keluar dan memenuhi isinya.
"Ahh.." erang Yibo,
"Apa kau lelah?" tanya Yibo, suaranya lembut. Dia menatap Xiaozhan dengan penuh perhatian, memperhatikan setiap perubahan halus di wajahnya.
Xiaozhan menggeleng, meskipun tubuhnya terasa lelah. "Aku ingin lagi," ucap Xiaozhan, suaranya lembut karena hasrat.
Yibo langsung melebarkan senyumnya. "Kau yakin, Zhan?" tanyanya,
Xiaozhan mengangguk, tangannya meraih Yibo dan menariknya lebih dekat.
Yibo mencium kening Xiaozhan.
"Awas saja kalau kau memarahiku setelah ini." bisiknya,