Saeville's student

16 3 0
                                    

Mereka yang saling merangkul menguatkan bahwa mereka tidak sendiri di desa ini

Empat pertemanan gadis yang saling mendukung dan menghibur saat salah satu dari mereka merasakan sedih

Ini adalah minggu kedua mereka hidup dan tinggal di desa tanpa penduduk lain dan satu pun anggota keluarga mereka yang menemani

Lalu? Apakah mereka mampu bertahan dengan 4 penduduk di desa ini? Desa Eastfox

🎗🎗🎗






























Mereka berempat baru saja sampai di desa mereka, keempatnya menghabiskan waktu yang cukup lama di rumah sang kepala desa sebelah

Karena, saat semua gadis itu akan pamit untuk pulang ke rumah masing masing saat masih siang, kepala desa sebagai tuan rumah melarang hal itu, di karenakan menyayangkan jika mereka kembali terlalu cepat, karena jarak dari desa mereka ke desa sebelah lumayan jauh, di tambah cuaca sangat terik dan panas saat di siang hari di desa sebelah

Terbukti, semua penduduk minoritas keluar rumah di siang hari, karena mereka tidak kuat dengan rasa panas yang mengenai kepala dan kulit mereka, bahkan sang kepala desa bercerita bahwa pernah beberapa penduduknya itu pingsan saat berjalan di siang hari karena tidak mampu menahan rasa panasnya

Langit yang sore mulai menggelap, ini hal yang paling tidak di sukai Nikhi adalah berada di rumah sendirian di malam hari, apalagi dalam jangka waktu yang panjang dan tidak menentu kapan keluarganya akan kembali lagi

Sebuah tangan merangkul bahu Nikhi, dia Navin "jangan bersedih,  jangan merasa sendiri, ada kami semua yang bernasib sama denganmu, jika kamu membutuhkan bantuan kami, datanglah kerumah kami dan bercengkerama, pintu rumah kami akan selalu terbuka untukmu, anggap juga kami bagian dari anggota keluargamu"

Nikhi mengangguk pelan sembari tersenyum simpul, lalu menatap ketiganya temannya satu persatu, mereka bersitatap

Lalu matanya kembali mengalihkan atensinya ke arah langit, yang mana mentari sudah menenggelamkan dirinya dan langit malam yang gelap pun akan tiba

Keesokan harinya

Di pagi hari..

Kota Warlington, berdirinya gedung gedung tinggi dan sekolah yang di bangun di kota ini termasuk ke dalam jajaran sekolah elit

Kota ini juga termasuk kota yang damai dan tentram, semua penduduknya hidup dalam serba berkecukupan dan cuaca di kota ini selalu stabil, Kota ini juga terletak di tengah tengah desa

Tapi tidak dengan keadaan dua desa yang terletak berdampingan di pinggir Warlington, yaitu Daekrahm dan Eastfox yang mengalami masalah masing masing, Daekrahm yang mempunyai cuaca panas yang ekstrim dan Eastfox yang kini hanya menyisakan 4 orang penduduk yang masih duduk di bangku kelas dua menengah atas

Sebagian besar penduduknya entah menghilang kemana, bahkan keempat gadis yang tersisa di desa Eastfox masih bingung dan tidak mengetahui kemana dan apa penyebab seluruh anggota keluarga mereka hilang dalam semalam, yang lebih membingungkan lagi mereka menghilang tanpa sedikitpun meninggalkan jejak, hanya berupa pesan pesan di tulis di secarik kertas di rumah mereka masing masing

Sekolah menengah atas Saeville

Semua siswa siswi sibuk berlalu lalang di lapangan utama menuju kelas mereka masing masing, beberapa dari mereka ada yang sedang berbincang di koridor gedung mereka, sekolah menengah atas yang termasuk jajaran elit ini terletak di kota, jumlah seluruh angkatan dari kelas 10 sampai 12 adalah sekitar 1000 pelajar

4 orang diantaranya adalah gadis yang tinggal sendirian di desa mereka, keempat gadis itu Navin, Brunella, Elen dan Nikhi

Empat orang gadis tadi sedang berbincang bincang mengenai apa yang terjadi di rumah mereka selama mereka tinggal sendirian, juga berbincang banyak mengenai pekerjaan dan rencana mereka di masa depan nanti

Bel jam pelajaran pertama berbunyi, semua siswa siswi yang sedang berlalu lalang dan berada di kelas, berhamburan memasuki kelas mereka masing masing

Keempat gadis itu berada di dua kelas yang berbeda, Elen dan Brunella berada di satu kelas yang sama 11 IPS 4, sedangkan Navin dan Nikhi berada di satu kelas yang sama 11 IPS 5, kelas mereka bersebelahan

"Nik, sepertinya tadi gue melihat seorang siswi asing yang berjalan di belakang guru mata pelajaran kita tadi" ucapnya, dia memang sempat melihat dari jauh seorang guru mata pelajaran yang akan mengajar di kelas mereka berjalan dengan seorang siswi yang mengekor di belakangnya, karena Navin memasuki kelas paling belakangan tadi

"Benarkah? Kemungkinan besar dia siswi baru"

"Ya,mungkin saja" lalu keduanya menatap guru mata pelajaran yang baru saja mereka bicarakan itu berjalan memasuki kelas seorang diri

"Selamat pagi, sebelum memulai pelajaran seperti biasa, silahkan memperkenalkan dirimu" guru mata pelajaran itu menoleh ke arah luar pintu

Tak lama seorang siswi memasuki kelas membuat semua orang yang berada satu kelas dengan Navin dan Nikhi bertanya tanya akan kehadiran seorang siswi asing yang kini tengah berdiri di depan kelas mereka itu

"Beri tahu nama dan asalmu ya, kepada mereka"

Terlihat siswi baru dengan surai berwarna coklat itu mengangguk pelan "nama lengkap ku adalah Karalyn Iliana, asalku dari desa Daekrahm, aku pindahan dari sekolah menengah atas swasta Daekrahm, sekian perkenalan saya terimakasih"

Navin dan Nikhi terdiam "Daekrahm?" Desa itu adalah desa yang ia dan teman temannya kunjungi kemarin, berarti letak desa ia dan desa Karalyn bersebelahan?. Pikirnya

Setelah membatin seperti itu, mata Navin menatap siswi baru yang mulai menduduki tempat duduknya di dekat dinding

10.00 wib

Bel istirahat berbunyi, semua siswa siswi Saeville semuanya berhamburan menuju keluar kelas untuk mengisi perut mereka yang sudah meronta ronta untuk di isi sejak tadi, tak terkecuali keempat gadis dari desa Eastfox, siapa lagi kalau bukan Navin, Nikhi, Elen dan Brunella yang sedang berjalan beriringan menuju kantin

"Mau makan apa kalian? Gue yang pesankan" tanya Navin

"Samain saja" Brunella mulai mengeluarkan dompet untuk menghitung sisa uang sakunya

"Sama seperti lo saja" Nikhi pun sama mulai merogoh saku untuk mengeluarkan uang

"Apa saja yang penting enak dan bisa dimakan" Elen menyodorkan uang sakunya pada Navin

"Intinya sama dengan gue saja ya" celetuk Navin sambil mengambil satu persatu uang di berikan oleh teman temannya

Ketiganya hanya mengangguk mengiyakan ucapan Navin, melihat itu Navin segera memesan makanan dan minuman untuk ketiga temannya juga untuk dirinya

Tak lama Navin datang membawakan makanan dan minuman secara bergantian, khawatir makanan dan minuman itu jatuh, Nikhi yang melihat itu segera membantu agar Navin tidak perlu bolak balik untk mengambil pesanan mereka lagi

"Di kelas kita ada siswi baru" celetuk Navin membuka suara di tengah tengah keheningan mereka

Misteri Hilangnya Penduduk||GfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang