Mereka kedatangan teman baru yang bernasib sama dengan 4 orang gadis Eastfox
2 gadis Daekrahm, bernasib sama dengan 4 orang gadis itu, akankah mereka saling merangkul dan menjadi teman dekat?
Mereka yang berusaha menggali informasi dari sang kepala desa Daekrahm
🎗🎗🎗
Elen dam Brunella saling tatap mendengar hal itu, atensi Elen kembali menatap Navin yang sibuk mengunyah makanannya
"Benarkah? Di kelas kami juga kedatangan siswi baru, dia memperkenalkan diri di jam pelajaran pertama, siswi baru itu adalah salah satu penduduk desa Daekrahm"
"Siswi baru di kelas kami juga sama, dia salah satu penduduk desa Daekrahm juga" sahut Nikhi
"Ngomong ngomong, siapa namanya?" Tanya Brunella yang sedari tadi belum menimbrung obrolan temannya
"Seingat gue..." Navin melirik lirik ke atas, berpikir keras untuk mengingat ingat nama lengkap dari siswi baru itu "Karalyn Iliana, benar bukan, Nik?" Matanya menatap Nikhi yang juga sedang menatapnya
Nikhi mengangguk cepat "Iya benar, Karalyn Iliana nama lengkapnya, karena gue sempat melirik name tag nya saat ia dan aku hendak keluar dari kelas"
Navin mangut mangut "kalau siswi baru di kelas kalian? Siapa nama lengkapnya?"
Elen dan Brunella lagi lagi saling tatap, lalu Elen menjawab "Callie Eirian, benarkan?" Tangannya menyenggol lengan Brunella meminta jawaban
Brunella mengangguk cepat "benar, itu nama lengkapnya"
"Tumben sekali di sekolah menengah atas ini kedatangan pelajar baru" celetuk Nikhi
"Benar sekali, padahal setahu ku sekolah menengah atas ini tidak boleh kedatangan pelajar baru di tengah tengah sekolah mereka, akan lebih baik jika masuk saat pendaftaran siswa siswi baru saja" setuju Brunella
"Entah sudah berapa banyak pelajar baru yang di tolak memasuki sekolah ini di tengah tengah"
"Ratusan mungkin, baru kali ini sepanjang sejarah Saeville menerima pelajar baru di kelas 11, bahkan siswi baru yang memasuki di kelas 10 saja tidak di terima" Sahut Elen
"Kita beruntung bisa memasuki dan di terima di sekolah menengah atas ini saat pendaftaran siswa siswi baru"
"E- eh? Itu bukan siswinya?" Nikhi menepuk lengan Navin saat matanya tak sengaja melihat siswi baru di kelas mereka yang baru saja mereka bicarakan tadi sedang berjalan beriringan dengan seorang siswi menuju salah satu kursi kantin yang masih kosong
"Iya, Karalyn?"
"Nah, siswi yang bersurai biru di samping Karalyn, itu murid baru di kelas kita" sahut Elen
"Callie?" Navin menaikkan satu alisnya
"Ya, itu nama panggilannya"
"Karalyn dan Callie saling kenal?" Nikhi mengerutkan dahinya
"Hm.. mungkin saja, mengingat kedua siswi baru itu berasal dari desa yang sama, Daekrahm" Brunella mengaduk aduk makanannya yang tinggal sedikit lagi habis
"Bertetangga mungkin, atau saudara sepupu?"
"Mungkin salah satu dari opsi itu" Elen mengangguk
"Gue mendapat telepon dari kepala desa kemarin, kartu tanda penduduk kami akan selesai pada hari libur, hari sabtu dan kita di titah untuk datang ke rumahnya satu hari setelah hari sabtu" Elen berucap di tengah tengah mengunyahnya
"Kita menumpangi angkutan umum saja lah" ucap Nikhi
"Jangan, kepala desa akan mengirim mobilnya untuk menjemput kita pada pukul 8 pagi"
"Mengapa pagi sekali?" Brunella bingung
"Entahlah, tahu kan cuaca panas yang ekstrim di Daekrahm? Mungkin jam 9 pagi matahari mulai mengeluarkan panasnya secara perlahan, terkecuali dari pukul 6 sore sampai 8 pagi matahari belum mengeluarkan sinar panasnya"
"Desa Daekrahm ini terkenal dengan cuaca panasnya yang ekstrim, di sini matahari mengeluarkan sinar yang panas dari pukul 9 pagi sampai 6 sore, sinar itu dikeluarkan dari sedikit panas sampai panas sekali, terkecuali dari pukul 7 malam sampai 8 pagi, matahari belum mengeluarkan sinar panasnya, bahkan belum muncul"
"Kenapa begitu?"
"Entahlah" kepala desa itu menunduk "semenjak kejadian semua penduduk di desa ku menghilang dan hanya menyisakan ku, dengan 2 keluarga yang tidak hilang sama sekali, cuaca panas di desa ini menjadi ekstrim, padahal sebelum kejadian itu tidak"
"Sebentar, maksud bapak?"
"Beberapa puluh tahun yang telah silam, penduduk di desa Daekrahm ini mendadak menghilang dalam waktu semalam, sama seperti yang sedang terjadi sekarang di desa kalian, desa Eastfox. Bedanya, ini hanya menyisakan saya sndiri dan dua keluarga yang utuh tanpa menghilang satupun"
"Dan... anehnya, keluarga yang beberapa waktu lalu tidak ikut menghilang, kini menghilang bersamaan dengan menghilangnya penduduk desa Eastfox, desa kalian. Dan hanya menyisakan satu orang gadis di masing masing keluarga, sama seperti kalian yang hanya menyisakan kalian sendiri dari keluarga kalian yang menghilang, bedanya ini hanya dua orang. Sedangkan kalian empat orang"
"Dan mungkin ini adalah sebagai pengganti mereka yang tidak menghilang beberapa puluh tahun lalu"
"Berarti.. Mereka sama dengan kita yang di tinggal seluruh anggota keluarganya?" Tanya Nikhi
"Ya, bedanya mereka hanya dua orang, sedangkan kita empat orang" jelas Elen
Bel masuk berbunyi, keempat gadis yang sedari tadi masih berbincang di meja kantin, semuanya bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju kelas mereka masing masing
Dua orang yang duduk di kursi kantin yang lumayan jauh dari tempat duduk empat gadis tadi, mata mereka sibuk menatap punggung empat orang gadis yang mulai berjalan ke luar kantin
"Dua orang dari mereka teman sekelas kau juga kan?" Gadis bersurai biru dongker itu menatap temannya
"Iya, sepertinya mereka gadis dari desa Eastfox yang kehilangan semua anggota keluarganya"
"Mungkin saja, kita lihat nanti"
"Apa mungkin kita harus ikut bergabung dengan mereka? Berteman dengan mereka juga?"
"Sepertinya begitu, kepala desa menyuruh kita untuk melakukan itu, ucapnya sih.. agar bisa saling mendukung karena bernasib sama"
"Kalau kepala desa yang menyuruh seperti itu, aku sih ikut ikut saja, mengingat dia yang membawa kita ke sini"
Gadis bersurai coklat itu mengangguk, lalu bangkit dari tempat duduknya "mari masuk, jangan terlambat. Kau mau di hukum di hari pertama kau masuk sekolah ini?"
Gadis bersurai biru dongker tertawa kecil "tidaklah, ayo pergi"
"Hei, sepertinya dua orang dari mereka bukankah teman sekelasmu juga?"
"Iya, itu benar"
"Kapan kita akan mulai berbicara dengannya?"
"Entah, akan ku pikirkan nanti"
"Tidak mungkinkan kita berkunjung ke rumahnya di desa Eastfox?"
"Itu bisa saja terjadi saat kau sudah kenal dekat dengan mereka"
"Tadi aku sempat mendengar bahwa mereka akan berkunjung ke rumah kepala desa di hari libur nanti"
"Benarkah? Apa perlu kita undang mereka untuk berkunjung juga ke rumah kita?"
"Nanti saja saat kau sudah akrab dengan mereka"
"Astaga, baiklah. Jangan lupa, kita harus pergi bekerja paruh waktu sepulang sekolah ini"
"Kau pikir aku lupa?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Hilangnya Penduduk||Gfriend
Misterio / SuspensoMisteri Hilangnya Penduduk dimana satu desa menghilang dalam semalam, hanya tersisa 4 orang remaja yang tinggal di desa itu, kira kira kemana perginya satu penduduk yang termasuk orang tua dari 4 remaja yang tersisa di desa, mereka bertemu 2 orang g...