Wind

7 2 0
                                    

"Mereka yang berusaha menggapai impian mereka sendiri, dengan usaha sendiri dan tanpa bantuan dan dukungan kedua orang tua mereka, maupun anggota keluarga mereka

Dengan lelah dan bermodalkan rasa keinginan mereka sendiri, tidak berharap banyak. Hanya berharap mereka dapat mendapatkan apa yang mereka usahakan selama ini

🎗🎗🎗🎗

Wah ademnya~" Callie menghirup udara banyak banyak di ambang pintu

Gadis bersurai biru dongker itu baru saja meletakkan makanan yang di masak oleh Navin

Dia menunggu teman temannya yang lain sedang mencuci muka katanya

Todak lama, kelima teman lainnya datang

"Hei Callie. Sedang apa di situ?ayo makan, kau bisa memasukan lalat kalau mangap mangap begitu" celetuk Brunella yang baru saja datang sembari mengusap wajahnya menggunakan handuk

"Omonganmu meledek sekali" Callie misuh misuh menghampiri Navin yang sedang menuang makanan ke masing masing piring

"Aku hanya was was" Brunella mengedikan bahunya acuh tak acuh

Angin berhembus menerpa surai panjang mereka, angin itu muncul dari pintu rumah Navin yang di buka lebar lebar

"Senang sekali bisa sarapan sambil terkena angin pagi seperti ini" celetuk Nikhi

Navin menggangguk cepat "Benar, sudah lama tidak terkena angin Eastfox"

Begitu ucapannya, yang membuat kedua saudara sepupu itu saling tatap terkekeh

"Terlalu lama terkena angin Daekrahm sih kalian" ledek Callie

"Jangan mulai, Llie"

"Hanya berbicara fakta" tatapannya menatap Brunella yang sedang memicingkan mata ke arahnya

Selepas sarapan, keenam gadis itu membereskan bekas makan mereka.  Hitung hitung meringankan pekerjaan tuan rumah

Navin sedang mencuci piring bekas sarapan mereka di dapur, Nikhi, Elen dan Brunella bergotong royong membawa kasur tipis bekas mereka tidur semalam untuk di jemur, niatnya mereka bertiga juga akan memukul mukul kasur itu agar tidak ada debu yang menyangkut lagi

Karalyn menyapu ruangan dan luar ruangan

"Mau ngapain?" Elen menatap aneh Callie yang ikut ikutan mereka mengangkat kasur ke teras rumah untuk di jemur

"Mau bantu angkat lah, apa lagi?"

Elen menggeleng cepat "tidak usah, kita sudah cukup orang untuk mengangkat dan membersihkan kasur. Nanti kau malah cuma angkat angin doang lagi, sana kerjakan yang lain! Hus hus"

"Terus aku harus mengerjakan apa?"

"@sapu halaman" Brunella mengedikan dagunya ke arah halaman rumah Navin yang terdapat rumput hijau

Nikhi mengangguk setuju "Benar, mumpung daun daun di halaman rumah banyak yang beterbangan, hitung hitung sambil olahraga pagi kan?" Ucapnya sambil tertawa kecil

Callie memutar bola matanya malas, dengan berjalan gontai gadis bersurai biru dongker itu menuju halaman rumah dan mengambil sebuah sapu lidi

Diam diam ketiga gadis yang mengangkat kasur tadi tertawa  puas melihatnya

"Kalian menertawakan apa?" Seseorang tiba tiba datang menghampiri mereka dengan gagang sapu yang di pegangnya

"Eh? Tidak kok, ini kita sedang cerita cerita lucu saja" alibi Elen

Misteri Hilangnya Penduduk||GfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang