Saroj Elenora's day

8 2 0
                                    

Mereka berbagi cerita, bertukar cerita seperti biasa. Membuat beban yang mereka tanggung terasa ringan, sebab keluh kesah mereka sudah tersuarakan
🎗🎗🎗

Setelah memakan waktu selama 30 menit perjalanan dari Kota Warlington sampai desa Eastfox, keenam gadis itu berjalan memasuki jalur masuk desa Eastfox

Keenamnya berkumpul di rumah Nikhi, sekali kali lah. Pikir mereka

Mereka hanya berkumpul sebentar, berbincang lalu kedua saudara sepupu itu pamit kembali ke desa mereka. Sebab, sebentar lagi jam mereka berangkat kerja paruh waktu

Kali ini mereka tidak akan berangkat bersama seperti biasanya, mengingat mereka sudah tidak lagi saat masa masa sekolah menengah atas Saeville

Selepas melihat kedua saudara sepupu tadi yang sudah pergi menuju desanya, kini keempat gadis Eastfox itu melepas penat di rumah Nikhi

"Aduh, pegal sekali. Aku tiduran ya?" Ucap Elen

Nikhi terkekeh "tiduran saja, kau ini seperti dengan siapa saja. Santai di rumahku, anggap rumahmu sendiri"

"Oke"

"Apa ada bahan makanan di dapur atau lemari pendingin mu?" Tanya Brunella

"Kenapa?" Navin mengerutkan dahinya "kau masih merasa lapar?"

"Iya, saat berjalan dari jalur luar desa Eastfox membuat perutku merasa lapar lagi"

"Ada sih bahan makanan di lemari pendingin ku, tapi seingatku hanya roti tawar. Tidak apa?"

"Tidak apa apa, aku akan memanggangnya" Brunella bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju dapur kediaman Nikhi

Melihat itu Elen kembali merebahkan dirinya di atas tikar ruang tamu Nikhi

"Apa perlu kita membantunya?"

"Tidak perlu. Kita bersantai santai saja di sini" Elen terkekeh "tinggal nikmati saja makanannya"

"Astaga, kau itu"

Navin menoleh pada Elen yang mulai memejamkan matanya "setelah penduduk desa ini menghilang, apa kau merindukan salah satu keluarga mu?"

"Siapa?" Tanya Elen dengan mata yang masih terpejam

"Mungkin... ibumu atau kakakmu?"

"Tidak juga, sedari dulu aku lebih suka hidup sendiri dan ingin sendiri"

"Begitu ya? Alasannya?"

"Hidup sendirian itu lebih menyenangkan, aku bisa melakukan apa yang aku mau tanpa larangan. Juga perihal pekerjaan rumah, aku bisa kapan saja mengerjakannya tanpa ada yang mentitahku"

"Memangnya ibumu sering mentitahmu untuk melakukan pekerjaan rumah?"

"Sangat sering, sampai lelah aku di buatnya. Karena kakak perempuanku bekerja sampai malam dan adik perempuanku masih kecil sekitar 4 tahun. Jadi mau tidak mau aku yang melakukannya sendiri, sebab ibuku juga bekerja dan sangat sibuk di rumah"

"Jadi kau sampai tidak sempat beristirahat begitu?"

"Iya, kalau aku memegang ponsel sebentar saja langsung di bilang main ponsel terus atau pemalas"

Navin mengangguk angguk "Mungkin jika aku berada di posisimu juga akan berpikir hal yang sama. Lebih menyenangkan hidup sendiri"

"Na h,kan"

"Sepertinya di antara kita semua ini, semuanya mempunyai kakak perempuan ya?" Ucap Nikhi

Navin mengangguk mendengarnya "ya, kakak perempuanku ada dua orang. Sedangkan adik perempuanku juga ada dua oran"

Misteri Hilangnya Penduduk||GfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang