Masakan Callie

7 2 0
                                    

Mereka yang bekerja tanpa henti dan jarang bisa beristirahat, membuat beberapa gadis di antara mereka terkadang mencuri curi waktu untuk tidur

Baik di saat jam pelajaran sekolah ataupun saat tempat bekerja mereka sedang tidak ada pengunjung yang datang

Ingin rasanya mereka merasakan seperti anak remaja yang lain

🎗🎗🎗

"Iya, seperti itu" Nikhi mengangguk

"Boleh juga" Callie tersenyum

"Cube 20 menjual steak? D'essert tidak menjual steak soalnya" tanya Karalyn pada Callie

"Ada. Kalau kalian mau, nanti aku buatkan"

"Bayar?"

"Hm... entahlah, lihat saja nanti. Aku akan buatkan dahulu, masalah bayar atau tidaknya itu urusan nanti"

Tidak lama setelah mengatakan hal itu, bis Saeville yang mereka tunggu sudah datang. Enam gadis tadi bergegas berjalan memasuki bis Saeville

Setelah memakan waktu 30 menit, bis Saeville rute ketiga akhirnya sampai di Sekolah menengah atas Saeville yang terletak di kota Warlington

Keenamnya duduk di bangku panjang koridor IPS, di depan kelas mereka "Beberapa bulan lagi kita akan menghadapi ujian nasional bukan?"

"Ujian kelulusan?"

"Iya itu. Cepat sekali ya? Padahal baru beberapa waktu lalu kita kenaikan kelas"

"Benar. Waktu berjalan begitu cepat"

"Sepertinya akan ada acara besar besaran saat kita wisuda nanti"

"Sepertinya begitu"

"Bagaimana perasaanmu saat tahu sebentar lagi akan lulus?"

"Hm... biasa saja sih, lagipula sama saja kan? Setelah lulus kita akan melakukan aktifitas seperti biasa, bekerja seperti biasa? Hanya bedanya kita tidak pergi ke sekolah. Rasanya seperti sama saja" Elen mengedikan kedua bahunya acuh tak acuh

"Hei, apa di antara kalian ada yang mau pergi bekerja sendiri?" Nikhi menatap kelimanya satu persatu

"Bekerja sendiri?" Karalyn mengerutkan alisnya

"Ya. Seperti pergi ke kota sendirian, karena untuk meraih pekerjaan impian atau sesuatu yang selama ini di mimpikan? Apa salah satu di antara kalian ada yang ingin seperti itu itu?" Mereka semua terdiam tidak ada yang menjawab

"Bekerja sendiri? Di tempat atau kota yang di impikan...?" Navin bergumam

Ia jadi teringat pekerjaan impian tang sempat ia impikan sebelum menduduki kelas dua menengah atas

14.00

Pukul 2 siang, seperti biasa. Bel pulang Saeville akan berbunyi, di saat yang sama kegiatan belajar mengajar dan kegiatan yang berada di sekolah di hentikan, karena sudah waktunya para pelajar untuk kembali ke rumah masing masing

Setelah melewati empat jam mata pelajaran, kini gadis itu bersiap pergi ke kota Daekrahm untuk bekerja paruh waktu di sana

Tidak ada yang berbeda, seperti biasa saja. Mereka menunggu bis Saeville yang akan mereka tumpangi menuju desa Daekrahm

Beberapa dari mereka tertidur saat dalam perjalanan menuju desa Daekrahm, terkecuali Karalyn yang memang akhir akhir ini jarang bisa tidur

Gadis itu terbiasa tidur saat kafe sedang sepi atau sedang tidak melayani pengunjung

30 menit perjalanan, bis yang mereka tumpangi berhenti di rute ketiga. Di tengah tengah jalur masuk desa Eastfox dan Daekrahm

Keenam gadis itu menaiki angkutan umum di desa Daekrahm untuk menuju tempat mereka biasa bekerja

Misteri Hilangnya Penduduk||GfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang