Hari esok

12 3 0
                                    

Gadis Daekhram yang berusaha menerima nasib yang terjadi pada keluarganya

Eastfox yang terasa seperti desa mati, karena kehilangan 99 % penduduknya dalam waktu semalam

🎗🎗🎗

Brunella menatap Navin yang menjeda perkataannya

"Itu karena.. kami membereskan barang barang dulu di rumah" setelahnya Navin menyeringai

"Oh, gue kira apa. Ayo duduk, jangan pada berdiri saja" Brunella menepuk nepuk karpet di bawah sofa yang kosong

"Sudah dari tadi di sini, Nik?" Tanya Elen berbasa basi

"Iya, dari pukul 8 malam, gue mah sudah stand by di sini" sahutnya ongkang ongkang di atas sofa sembari memakan cemilan

"Iya, saking tidak  beraninya dia berada sendirian di rumah" ledek Navin

"Apaan banget" Nikhi mendengus malas

"Sudah sudah. Mau langsung tidur atau mau apa dulu?" Brunella menatap temannya satu persatu

"Nonton film horor yok?" Ujar Navin bersemangat

Elen mengangguk "Boleh, mumpung belum terlalu larut malam ini" kepalanya menoleh ke arah jam dinding di ruang tamu

"Gue ikut kalian saja"

"Ah, gue mah mau tidur saja, tidak punya nyali untuk menonton film horor malam malam begini"

"Kalau mau tidur tidak apa apa Nik. Bantalnya gue letakkan di atas sofa" mendengar itu, Nikhi segera merebahkan diri atas sofa dengan menggunakan bantal yang Brunella maksud

Melihat Nikhi yang sudah terpejam, Elen menatap Brunella "mau film apa?"

"Ya adanya saja film apa malam ini" Brunella menekan nekan asal tombol remotenya, mencari saluran yang menyangkan film horor

Tiba tiba gerakannya terhenti kala salah satu saluran menayangkan sebuah film bergenre thriller dan horor "mau?"

Elen dan Brunella mengangguk "Ya, itu saja. Siap siapkan bantal untuk menutupi wajah saat kita merasa ketakutan nanti"

"Itu mah lo saja kali" ledek Elen

"Tidak bisa di sangkal" Navin terkekeh

06.00 wib

Nikhi terbangun sambil menguap "hooaam" tangannya terulur menutup mulutnya yang terbuka  lebar itu

Matanya menyipit melihat ketiga temannya yang tertidur pulas di karpet bawah sofanya, Nikhi bersikap acuh tak acuh. Lalu berjalan menuju kamar mandi untuk mandi pagi 

"Hei, kalian. Bangun bangun" Nikhi memukuli satu persatu temannya mengunakan bantal

"Tidur larut malam kalian?"

"Hm... Tidak juga. Mau ke kamar mandi dulu" Navin bangkit dari duduknya

Nikhi menggeleng pelan melihat kedua temannya yang memilih untuk memejamkan matanya lagi. Tidak peduli dan memilih untuk memakai seragamnya

Toh, terlambat atau tidak itu resiko nerka sendiri

10.00 wib

Terlepas dari rumah Brunella tadi, keduanya bangun tidur dengan ogah ogahan setelah Navin mengancam akan memberi tahu guru mata pelajaran mereka jika mereka bolos

Bel istirahat berbunyi yang terdengar se antero Saeville, seperti biasa. Keempat gadis itu berjalan beriringan menuju kantin sekolah

"Sudah dapat informasi dari kepala desa?" Brunella bertanya pada Elen sembari mengaduk aduk makanannya yang masih mengeluarkan uap

Misteri Hilangnya Penduduk||GfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang