Eastfox

11 3 0
                                    

Mereka yang memulai mengukir kenangan baru di desa sebelah

Mereka yang mulai merasakan lelahnya mencari uang untuk kebutuhan mereka sehari hari

🎗🎗🎗

"Menaiki apa? Bukankah sangat sepi di sini?" Nikhi mengedarkan pandangannya ke sekeliling jalan yang terlihat sangat sepi

"Menaiki transportasi umum, kalian hanya mengambil barang saja di sana. Lalu kembali lagi" tak lama Callie menghampiri mereka saat itu

"Transportasi umumnya tidak jauh kok dari sini. Kami antarkan sekarang juga" celetuk Callie yang baru saja datang menghampiri mereka

"Bagaimana..? Sekarang saja?" Navin menatap ketiga temannya satu persatu

"Lebih baik sekarang, karena sebentar lagi makan siang. Mari, aku antarkan kalian menuju tempat menaiki transportasi umum"

"Loh...? Memang ada?"

"Tentu ada. Memangnya di desa kalian sendiri tidak ada?"

"Ada. Tapi mungkin, tidak dengan dengan kediaman kami" sahut Brunella mewakili ketiganya, Callie hanya menganggukan kepala

"Ngomong ngomong.. transportasi yang kalian maksud itu seperti apa?" Elen menatap kedua gadis Daekrahm bingung

"Ya... seperti..angkutan umum"

"Bukan bis?"

"Bis itu tempat menaikinya di halte. Bukan di pangkalan seperti yang ku maksud"

Keempatnya mengangguk paham mendengar penjelasan Callie "itu pangakalan angkutan umum Daekrahm" Karalyn menunjuk sebuah lapangan luas yang terparkir mau angkutan umum yang berjejer rapi

Bahkan di sana juga ada warung tempat penumpang atau sang sopir untuk membeli makanan dan minuman, di dekat warung juga ada sebuah saung yang lumayan besar. Keempat gadis Eastfox itu sempat melihat sebagian orang yang membawa banyak bawaan yang sedang duduk di sana

Mata Callie sibuk mencari mobil dengan rute jalur Daekrahm - Eastfox "ini" dengan cepat gadis itu memanggil sang sopir yang sedang duduk di kursi sopir dengan earphone yang menyumbat kedua telinganya

"Pak! Rute ke desa Eastfox bukan?" Tanyanya sambil menepuk lengan sang sopir melewati kaca mobil

Sopir menyipitkan mata menatap Callie "Callie ya? Mau ke desa Eastfox?"

"Oh? Tidak ini pak. Ingin meminta tolong mengantarkan empat orang teman saya yang kediamannya berada di Eastfox, tidak ada penumpang lain kan?"

"Tidak ada. Saya baru saja kembali dari mengantarkan beberapa penumpang ke desa Eastfox"

Callie tersenyum senang mendengarnya, berarti dia bisa menyuruh sang sopir untuk menunggu keempat temannya itu mengemas baju sebelum kembali lagi ke Daekharm

"Tapi pak... Saya ingin meminta tolong untuk mengantar teman saya ke desa Eastfox, namun.. sesampainya di kediaman mereka, bapak jangan langsung pergi ya? Soalnya teman saya hanya mengemas baju untuk di bawa ke Daekrahm. Setelah mereka selesai langsung di antarkan lagi ya pak kemari" tak lupa Callie juga memberi tahu letak kediaman keempat temannya itu

Sopir itu mengangguk paham "boleh. Mumpung saya juga belum ada penumpang yang datang, cepat. Panggil teman temanmu itu, saya akan mengantarkannya sekarang juga"

Callie mengangguk cepat "tunggu sebentar, saya panggil mereka dahulu" setelahnya gadis bersurai biru dongker itu melangkah pergi menghampiri teman temannya

"Kalian!" Panggilnya pada kelima gadis yang ternyata sedang berada di saung, Callie merajut langkah menghampiri mereka "Aku cari cari kalian ternyata ada di sini"

"Kau sudah menemukannya, Llie?"

"Sudah. Ayo kalian semua cepat naik ke dalam angkutan umum yang berwarna hijau di sebelah sana" tangannya menunjuk sebuah angkutan umum yang tengah terparkir "itu angkutan umum rute Daekrahm - Eastfox"

Navin lebih dulu bangkit "baiklah. Ayo" gadis itu mengajak ketiga temannya untuk segera menaiki angkutan umum itu

Karalyn dan Callie menatap keempat gadis Eastfox itu menaiki angkutan umum rute Daekrahm - Eastfox. Mata mereka menyipit karena cuaca yang sedang sangat terik

Tak lama terdengar sang sopir menyalakan mesin "hati hati di jalan ya!" Setelahnya, angkutan umum melaju pergi dari pangkalan

"Habis ini kita kemana?" Tanya Karalyn angkutan umum yang di naiki empat gadis Eastfox itu tidak terlihat lagi

"Pulang lah apalagi? Aku ingin menyiapkan makan siang untuk kau dan mereka semua"

"Untuk kau tidak ada?" Karalyn mengerutkan alisnya

"Tentu ada lah. Ayo,  kita pulang sekarang"

11.30 wib

Ckitttt

"Di dekat sini kediaman kalian?" Sang sopir menoleh guna melihat respon empat gadis Eastfox itu

Nikhi mengangguk ragu "Iya, pak"

"Jangan melamun, turun" Elen menyikut lengan Nikhi, menyuruhnya untuk segera turun

"Kalian kemas pakaian kalian di rumah dan setelah selesai langsung kembali kemari. Saya menunggu kalian untuk mengantarkan kembali ke desa Daekrahm"

Empat gadis itu mengangguk mengerti, mereka langsung bergegas menuju rumah mereka masing masing untuk mengemas baju mereka

Navin memasukkan beberapa baju dan celana yang ia rasa perlu, tidak lupa juga membawa pelembab bibir untuk menutupi bibir pucatnya saat bekerja nanti

"Tidak sampai seminggu kan berada di Daekrahm?" Elen memilih baju dan celana yang di rasa cocok dengan musim di desa Daekrahm kini

Brunella memasukkan beberapa baju dan jaket untuk di bawa ke Daekrahm nanti. Setelah selesai ia menutup tasnya itu

Di sisi lain, Nikhi sedang menggaruk rambutnya gusar, dia bingung ingin membawa baju berapa dan yang seperti apa  "aduh, jangan jangan yang lain sudah mengumpul lagi. Sebaiknya aku cepat cepat" Nikhi dengan asal memasukkan 3 baju, 2 jaket dan 3 celama panjang

Setelah itu dengan tergesa gesa gadis itu menutup tasnya dan berjalan menuju pintu utama rumahnya

Ceklek

Selesai mengunci pintu rumahnya, gadis itu berlari kecil menuju lapangan desa. Yang dimana angkutan umum yang mereka tumpangi terparkir di sana

"Maaf aku terlambat" ucapnya dengan napas tersendat sendat

Elen melirik kecil padanya "tidak apa apa. Kita juga baru sampai kok"

Navin mengangguk setuju "sudahlah, ayo masuk. Sopirnya sudah menunggu kita"

"Sudah semua?"

Brunella mengangguk singkat "Sudah, pak"

12.00 wib

Beep beep

"Sudah sampai, turunlah"

Ceklek

Keempat gadis yang baru saja turun dari angkutan umum, mengalihkan atensinya ke arah Callie yang membuka pintu. Gadis itu berlari kecil menghampiri sang sopir

"Berapa biayanya? Apa aku perlu membayarnya 2 kali lipat?" Callie merogoh uang kertas dalam dompetnya

Sopir itu menggeleng sembari tersenyum "Kau tidak usah membayarnya, aku dengan senang hati mengantarkannya, mereka semua gadis Eastfox yang kehilangan keluarganya itu kan?"

Callie mengangguk cepat "Iya, pak"

"Sudahlah, tidak usah bayar. Tidak apa apa, simpan untuk membayar makanan mu nanti. Aku pamit pergi dahulu" tanpa menunggu respon Callie. Sopir itu tersenyum tipis dan melajukan mobilnya pergi dari kediaman Callie

Hatinya  sedikit menghangat saat mendengar ucapan sopir tadi

"Callie? Ada apa?"

"Ah! Tidak apa apa kok Elen. Mari masuk, aku dan Lyn sudah menunggu kalian di dalam. Sebentar lagi jam makan siang" Callie merangkul Elen dan Brunella memasuki rumahnya, di ikuti Navin dan Nikhi yang berjalan di belakangnya

Misteri Hilangnya Penduduk||GfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang