Mereka yang mengkhawatirkan kondisi mereka satu sama lain
Empat gadis yang selalu ingin bersama sama dalam melakukan apapun sejak 10 tahun yang lalu
Pertemanan keempat gadis yang masih bertahan sejak 1 dekade yang lalu, tepatnya di saat mereka semua berusia 7 tahun
Dan tahun ini.. adalah tahun ke 10 mereka berteman
🎗🎗🎗
Kini giliran gadis bersurai coklat yang tertawa "aku hanya mengingatkan"
Keduanya memasuki kelas mereka masing masing setelah merencanakan untuk mampir sepulang bekerja paruh waktu nanti
14.00 wib
Bel pulang berbunyi semua siswa siswi Saeville berhamburan berjalan keluar kelas dan berlalu lalang di lapangan, tidak terkecuali 4 gadis itu
"Menaiki bis? Angkutan umum?"
"Bis lah, tidak ada angkutan umum untuk pelajar Saeville"
Keempat gadis itu berjalan menuju halte Saeville untuk menunggu sebuah bis yang akan mereka tumpangi, tidak lama bis berwarna biru khas Saeville berhenti di depan halte sekolah menengah atas Saeville
"Ayo, masuk" mereka memilih duduk berseberangan dekat jendela, Navin dan Nikhi berdua. Sedangkan Brunella dan Elen
Saat bis hendak berjalan, terdengar suara teriakan dua orang gadis pelajar Saeville yang berkata untuk menghentikan bis
"Tunggu kami!"
Mendengar teriakan itu, sontak sang sopir langsung menginjak rem, yang membuat bis berhenti mendadak
Navin menyipitkan mata malas saat bis yang ia tumpangi berhenti mendadak, dua orang memasuki bis, mereka siswi baru dari desa Daekrahm
Keempatnya saling tatap seolah sedang bertelepati
Mata Nikhi tak lepas dari menatap kedua siswi baru yang kini berjalan menuju kursi bis paling belakang, karena bagian depan dan tengah telah penuh
"Itu.. Karalyn dan Callie?" Tanya Nikhi lirih
"Iya, itu mereka" sahut Navin lirih
Perjalanan dari tempat sekolah mereka, Kota Warlington. Memakan waktu sekitar 30 menit, bis berhenti di depan halte akhir Kota Warlington
Mereka menatap dua siswi baru yang berjalan memasuki jalur kanan, yang mana itu adalah jalur menuju desa Daekrahm
"Masih menjadi misteri mengapa Saeville tahun ini menerima siswi baru, setelah beberapa puluh tahun dan ratusan pelajar baru di tolak oleh Saeville karena peraturan sekolah yang tidak mengizinkan pelajar baru mendaftar di tengah tengah tahun dan bukan di saat awal tahun pelajaran baru"
"Cepat atau lambat kita akan mengetahui alasannya nanti" celetuk Elen menatap datar punggung dua siswi baru yang terlihat semakin jauh itu"Kenapa yakin sekali" Brunella menatap aneh ke arahnya
"Tidak apa apa, ayo jalan. Mengapa berdiri di sini?" Elen merangkul Nikhi dan keempat gadis itu mulai berjalan memasuki jalur kiri, yang mana itu adalah jalur menuju desa Eastfox
"Malam ini ada yang mau menginap di rumah gue?" Brunella teman temannya satu persatu
"Lo mulai tidak berani berada di rumah sendirian?" Goda Navin, karena di antara mereka berempat, Navin gadis yang paling berani dan menyukai sesuatu yang horor, tidak gampang takut
"H-hanya bertanya saja, siapa tahu di antara kalian ada yang mulai bosan berada di rumah sendirian"
"Gue!" Nikhi mengangkat tangannya "ingin menginap di rumah Brunella"
"Yah, kalau si Nikhi mah tidak perlu di tanya lagi, sudah pasti tidak berani sendirian di rumah dalam waktu yang lama" ledek Elen
Sedangkan Nikhi yang di ledeki seperti itu hanya mendengus malas, matanya kembali menatap Brunella yang sedang menatapnya "bagaimana? Gue menjawab pertanyaan lo yang tadi Nella"
"Boleh, mau ke rumah kapan?"
Nikhi mengetuk ngetuk dagunya berpikir "Mungkin, nanti malam"
"Baik, gue tunggu" lalu kepalanya menoleh ke arah Navin dan Elen yang hanya diam "kalian tidak mau menginap di rumah gue juga?"
Navin dan Elen yang di tanyakan seperti itu saling pandang
"Kita pikir pikir dulu" Navin tersenyum meringis di angguki Elen
"Benar, jika kami datang ke rumah lo sambil membawa baju, itu tandanya kita akan menginap sampai besok pagi"
"Huuuh..." Nikhi menghela napas lelah "Gue harap kalian menginap di rumah Brunella malam ini, lebih ramai lebih bagus bukan?"
Brunella mengangguk "Ya, tenang saja. Di rumah gue juga tersedia banyak cemilan untuk kalian, jika cemilannya mulai habis. Aku bisa memasakkan makanan untuk kalian" di antara empat gadis Eastfox, Brunella yang paling unggul dalam hal memasak dan yang paling cepat dalam membawa makanan untuk ketiga temannya
"Jangan terlalu banyak Brunella. Lo juga harus menyimpan sebagian untuk mengisi perut lo sendiri"
"Hm.. Ya ya baiklah" Brunella menghela napas lelah "sudah sampai, gue masuk dulu, kalian berhati hati lah. Terutama Nikhi, sampai ketemu nanti malam jika kalian menginap"
"Sampai jumpa" Nikhi dengan semangat melambaikan tangan ke arah Brunella, sampai punggung Brunella tidak terlihat lagi karena sudah memasuki rumahnya
Melihat itu Navin, Nikhi dan Elen melanjutkan berjalan mereka menuju rumah masing masing
Elen berhenti di depan rumahnya " gue masuk dahulu, sampai jumpa" sama seperti Brunella sebelumnya, Elen melambaikan tangannya sebelum memasuki pintu
"Hm" Navin berjalan beriringan dengan Nikhi sembari mendengus pelan saat merasakan panas yang menyerang kepalanya "lo tidak merasa kepanasan Nik?"
"Panas, tapi jangan mengeluh atau mendengus seperti itu"
"Oh.. baiklah" Navin mengangguk, keduanya sampai di depan rumah Navin "Mau mampir dulu ke rumah gue sampai sore nanti? Cuaca sedang terik teriknya, takut lo tidak kuat"
"Hm...bolehkah..?"
"Kalau tidak boleh untuk apa gue menawari? Terserah mau atau tidak"
"Ada sesuatu yang dingin di rumah lo?"
Navin yang mengerti kemana arah pertanyaan Nikhi pun tersenyum tipis "minuman dingin? Air dingin? Ada, tenang saja, banyak stok itu di rumah gue"
Mendengar itu Nikhi tersenyum senang "boleh deh, gue singgah ya di rumah lo sampai sore nanti"
"Sangat boleh, mari masuk"
20.00 wib
"Belum datang datang juga anak itu" Brunella celingukan mencari sesorang di depan pintu utama rumahnya "masih menyiapkan barang, mungkin" gadis itu mengangkat kedua bahunya acuh tak acuh, lalu berjalan memasuki rumahnya untuk melanjutkan kegiatan menonton televisinya yang sempat tertunda tadi
"Brunella!" Teriakan seorang gadis menghentikan langkah kaki sang pemilik nama
"Nikhi?" Lantas Brunella menoleh ke arah suara yang memanggilnya "baru datang?"
"Ya, gue membereskan barang barang di rumah dahulu tadi"
"Begitu.. ayo masuk, lo membawa seragam dan buku yang akan di pakai besok kan?"
"Tentu" Nikhi mengangkat tas sekolahnya yang berisi seragam untuk sekolah besok dan beberapa buku untuk pelajaran besok
"Menurut lo.. apakah Navin dan Elen akan datang?" Tanya Nikhi di saat keduanya sudah duduk di ruang tamu rumah Brunella
"Netral netral saja sih, antara datang atau tidak"
Keduanya berbincang banyak hal, mulai dari sekolah, ataupun apa yang mereka alami saat berada di rumah sendirian
"Sepertinya..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Hilangnya Penduduk||Gfriend
Mistério / SuspenseMisteri Hilangnya Penduduk dimana satu desa menghilang dalam semalam, hanya tersisa 4 orang remaja yang tinggal di desa itu, kira kira kemana perginya satu penduduk yang termasuk orang tua dari 4 remaja yang tersisa di desa, mereka bertemu 2 orang g...