Jiwa mereka yang terlihat kuat dan mampu menghadapi semuanya, namun hati mereka tidak sekuat itu dan badan mereka sebenarnya sangat rapuh untuk menghadapi ujian seberat itu
🎗🎗🎗
Karalyn menghela napas pelan "bukan seperti itu, tayangan berita tentang kehilangan seluruh anggota keluarga seperti yang di alami beberapa penduduk, itu pasti tidak akan di tayangkan di siaran televisi desa Eastfox"
"Di desa Daekrahm ada?"
"Ada. Tetapi, berita itu di tayangkan sebelum kami mengenal kalian"
"Yaah, berarti kami tidak bisa menontonnya dong? Padahal ingin sekali" ucap Nikhi
"Seingatku, ada beritanya di dalam koran berita Daekrahm"
"Apa kau mempunyai koran itu?"
Karalyn mengangguk "Ya. Sepertinya aku menyimpannya di rumah, tepatnya di laci kamarku"
"Ada kami di sana?" Tanya Nikhi
"Hei, kau ini kenapa? Kenapa malah bertanya seperti itu?" Cibir Elen
"Apa? Aku hanya bertanya saja"
"Sepertinya dia ingin sekali menjadi orang yang di kenal" ucap Brunella
"Sepertinya begitu" Callie terkekeh
"Heh!!"
Keenam gadis itu pun melanjutkan perjalanan menuju kafe tempat mereka bekerja dengan Nikhi yang berjalan sembari misuh misuh
"Sudahi misuh misuhmu, sebentar lagi kau akan bertemu dengan pengunjung. Masa kau ingin tampil merengut seperti itu?" Ucap Navin santai
Selama 10 menit menaiki angkutan umum menuju Cube 20. Callie, Elen dan Brunella turun dari mobil
Tidak lama, membutuhkan waktu 5 menit melanjutkan perjalanan dari Cube 20 menuju D'essert. Ketiga gadis lainnya turun dari mobil
Hari hari mereka selalu di habiskan dengan bekerja, bekerja dan bekerja
Mereka hanya punya waktu satu hari untuk beristirahat sepenuhnya, bahkan untuk tidur setiap malam saja kurang
Sepanjang mengelap meja dan melayani pengunjung, Navin tidak sampai berpikir kalau jalan hidupnya ia akan bekerja paruh waktu bersama kelima temannya
Memang, jalan hidup tidak ada yang tahu bahagia atau tidaknya, susah atau mudahnya
Sedikit bersyukur kafe tempat ketiga gadis ini kini sedikit sepi, membuat mereka jadi bisa sedikit lebih banyak beristirahat
Karena kebanyakan penduduk sedang berpergian dan tidak ada di desa
Karalyn, Navin dan Nikhi sedang melamun menatap langit sore yang mana matahari akan terbenam, mereka baru saja melayani beberapa pengunjung barusan dan belum ada satupun pelanggan yang mulai datang lagi
Sedikit merasa aneh, biasanya ketiga gadis itu akan sibuk melayani pengunjung yang tidak berhenti datang sampai pukul 6 sore. Tapi hari ini justru mereka melamun sembari menatap jendela kafe, menunggu pelanggan yang datang sih sebenarnya
Tidak jauh berbeda, Cube 20 pun sama. Mereka baru saja melayani lima orang pengunjung yang datang ke kafe
"Terimakasih, selamat datang kembali!" Ucap Elen pada pengunjung yang datang terakhir di sore ini
"Sedang sepi ya?" Tanyanya pada Brunella yang melamun menatap jendela kafe, melihat suasana desa Daekrahm di luar sana
"Mungkin, dalam berbisnis pasti ada ramai dan sepinya" sahutnya tanpa sedikitpun menoleh pada Elen yang ikut duduk di sebelahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Hilangnya Penduduk||Gfriend
Mystery / ThrillerMisteri Hilangnya Penduduk dimana satu desa menghilang dalam semalam, hanya tersisa 4 orang remaja yang tinggal di desa itu, kira kira kemana perginya satu penduduk yang termasuk orang tua dari 4 remaja yang tersisa di desa, mereka bertemu 2 orang g...