Mereka yang rela pulang malam dan berjalan di jalanan malam yang sepi itu, hanya demi se suap nasi yang mereka ingin makan
Mereka yang rela melewatkan waktu istirahat dan waktu bermain mereka, bekerja paruh waktu untuk memenuhi kebutuhan sehari hari
🎗🎗🎗
Mereka yang di tanya seperti itu oleh Callie hanya saling tatap bingung. Bingung ingin menjawab apa, mereka ragu masih ada transportasi umum yang masih beroperasi di hampir larut malam seperti ini
"Berjalan kaki" sahut Navin ragu
"Berjalan kaki?" Callie menatapnya bingung "tidak takut berbahaya? Apalagi jarak dari sini ke desa Eastfox lumayan jauh"
"Transportasi umum.. mungkin" Elen berceletuk
"Transportasi umum?" Lagi lagi gadis bersurai biru dongker itu menatap empat gadis di hadapannya dengan tatapan bingung "transportasi umum di Daekharm mulai berhenti beroperasi pada pukul 9 malam sampai pukul 5 pagi"
Keempatnya terdiam bingung ingin menjawab apa "benerkah? Tidak ada yang beroperasi sama sekali?" Nikhi memandangnya terkejut
Callie menggeleng mantap "benar, hal itu sudah di terapkan kepala desa Daekrahm sejak satu dekade lalu. Tentunya untuk menjaga keamanan para penduduk dan di desa ini juga tidak ada yang namanya kerja lembur, pekerjaan di sini paling lambat pulang pukul 11 malam. Tapi untuk transportasi umum akan berhenti beroperasi pada pukul 9 malam"
"Mengapa begitu?"
"Karena membawa penumpang membutuhkan tanggung jawab yang besar dan kesadaran yang tinggi. Transportasi umum berhenti beroperasi karena tidak di perbolehkan membawa kendaraan dalam keadaan mengantuk. Sangat beresiko besar jika sopir transportasi umum berkendara dalam keadaan mengantuk"
"Lalu? Bagaimana dengan mereka yang pulang bekerja pada pukul 11 malam? Kan tranportasi sudah berhenti beroperasi tuh?"
"Di anjurkan membawa kendaraan sendiri, paling tidak. Rumahnya dekat dari tempat mereka bekerja, itu syarat untuk pelamar bekerja di desa ini"
"Tapi kami di perbolehkan walaupun rumah kami sangat jauh dari sini"
"Karena kalian sedang dalam keadaan genting, kalau kalian tidak dalam keadaan seperti ini kalian juga tidak mungkin kan akan melamar bekerja di desa ini? Pasti kalian akan melamar di desa kalian sendiri"
Keempatnya mengangguk paham, Callie menghela napas pelan menatap semua gadis Eastfox itu
"Lalu, sekarang kalian akan kembali ke rumah dengan apa?"
"Kami tidak tahu" Brunella menggeleng pelan
Callie lagi lagi menghela napas pelan sambil menatap Karalyn yang juga sedang menatapnya. Karalyn menatapnya bingung
"Begini saja... karena hari sudah larut malam dan terlalu bahaya untuk pelajar perempuan seperti kalian kembali ke rumah di hampir pukul 12 ini. Lebih baik kalian..."
"Llie, jangan bilang kalau kau..."
"Menginap saja di rumahku"
"Llie! Apa apaan kau?!"
"Lyn! Kau tidak kasihan dengan mereka?! Lagi pula sesekali tidak apa, mereka kan sekarang rekan kerja kita!"
Lyn bungkam setelah mendengar ucapan Callie barusan, ucapannya memang tidak ada salahnya. Mungkin Callie juga terpaksa menyuruh keempat gadis Eastfox itu untuk menginap di rumahnya, karena di hampir larut malam seperti ini sangat beresiko untuk kembali ke rumah
Tapi tetap saja.. bagaimana jika keempat gadis di hadapannya ini memiliki sifat buruk yang ia dan Callie tidak ketahui. Secara kan mereka baru saja mengenal satu sama lain
Mereka berempat menatap kedua gadis Daekrahm di hadapannya ini dengan tatapan bingung
"Callie, maksudmu apa? Kami menginap di rumahmu malam ini?"
"Iya, menginap lah di rumahku malam ini. Sangat beresiko jika kalian kembali ke rumah di hampir larut malam seperti ini. Besok kita pakai seragam yang sama dengan hari ini kan?"
Elen mengangguk "iya benar"
"Apa kalian membawa baju ganti?"
Keempatnya saling tatap, bagaimana ini? Mereka tidak membawa baju ganti selain yang mereka sedang pakai ini
Karalyn dengan nada sedikit ketus menjawab "tidak usah membawa baju ganti kali! Kan mereka hanya satu malam tidur di rumahmu. Bukan menginap seminggu!"
Callie mendengus kecil "hm, Iya baiklah. Kalian semua ikuti kami ke rumah ya?" Ucapnya sambil menatap Navin, Nikhi, Elen dan Brunella secara bergantian
Karalyn bangkit dari tempat duduknya "sudahlah, ayo pulang. Semakin malam angin semakin dingin dan suasananya semakin mencekam"
Karalyn tidak bohong, bulu kuduk keempat gadis Eastfox itu sampai berdiri saat mereka tengah berjalan di tengah jalanan yang sepi itu. Sangat sepi, seperti desa mati
"Berapa jarak dari Cube 20 ke rumahmu?"
"Tidak jauh. Hanya 15 meter, sebentar lagi kita juga sampai kok"
Keenam gadis pekerja paruh waktu itu berhenti di depan rumah yang besar tapi tidak terlalu besar, dengan gerbang yang setinggi satu setengah meter berdiri di depannya
"Kalian tunggu dahulu di sini, Aku hendak membukakan kunci gerbang untuk kalian masuk"
Semua gadis di sana mengangguk, terkecuali Karalyn. Karena ucapan itu tidak di tujukan untuknya
Ceklek
"Sudah, mari masuk" Callie membuka lebar pintu gerbang, agar kelima gadis itu dapat leluasa memasuki area rumahnya
Kelima gadis itu berjalan mengekori Callie yang sudah memasuki ruang tamu kediamannya
"Letakkan dahulu tas kalian di sofa ini. Pasti sangat berat ya" Callie menunjuk sofa berwarna merah yang terletak di depan televisi ruang tamunya
Keempat gadis itu memilih duduk di atas karpet bawah sofanya saat Callie menyalakan televisi untuk kelima gadis itu menonton. Sedangkan Karalyn pergi ke kamar mandi
"Ini, jika kalian masih lapar. Makan saja tidak apa apa, anggap rumah kalian sendiri" Callie meletakkan beberapa toples berisi cemilan untuk keempat gadis itu
Tidak lama, Callie kembali dengan Karalyn menghampiri mereka di ruang tamu. Dengan masing masing tangan yang memegang toples berisi cemilan
Gadis bersurai biru dongker itu juga kembali lagi ke dalam untuk mengambil bantal dan selimut untuk mereka berenam
00.40 wib
Sakelar lampu ruang tamu sudah di matikan oleh sang pemilik rumah, suasana hening dan sunyi di ruang tamu. Hanya suara dari televisi yang mengisi ruangan
Keenam gadis itu masih betah menatap televisi di hadapannya, meskipun malam sudah tengah malam
"Hoooaamm" gadis bersurai biru dongker itu menutup mulutnya yang menguap, keempat gadis Eastfox itu juga sebenarnya sudah mengantuk dan menguap sejak tadi. Namun, rasa ingin menonton televisi sembari memakan cemilan lebih besar daripada rasa kantuk mereka. Terkecuali Karalyn yang tidak merasa mengantuk sedikitpun, karena dirinya sudah terbiasa tidur dini hari
"Aku matikan televisinya ya? Kalian sudah mengantuk kan?" Tanyanya menatap keempat gadis Eastfox yang mengangguk sebagai jawaban
Televisi pun di matikan oleh sang pemilik, keenam gadis itu mulai menyusun bantal untuk mereka tidur. Posisi mereka tidur sekarang adalah, Callie dan Karalyn yang berada di masing masing pinggir gadis Eastfox
Semuanya mulai memejamkan mata, sambil berharap besok adalah hari yang paling baik
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Hilangnya Penduduk||Gfriend
Mystery / ThrillerMisteri Hilangnya Penduduk dimana satu desa menghilang dalam semalam, hanya tersisa 4 orang remaja yang tinggal di desa itu, kira kira kemana perginya satu penduduk yang termasuk orang tua dari 4 remaja yang tersisa di desa, mereka bertemu 2 orang g...