Kayaknya part ini akan banyak adegan Rafka dan Aghata deh 😇
***
Angin Jakarta sangat kencang hari ini, apalagi panasnya yang sangat terik. Rambut Aghata yang tergerai sampai berterbangan kemana-mana saking kencangnya angin sampai menerpa wajah Aghata. Apalagi Rafka yang membawa motornya sangat kencang.
Aghata menyandarkan kepalanya dipunggung Rafka yang sedang fokus menyetir, dengan tangan yang masih melingkar diperut Rafka. Dia melihat jalan kota Jakarta yang sangat indah diwaktu pagi sehingga membuatnya tidak berhenti tersenyum.
"Raf," panggil Aghata.
"Hmm."
Rafka hanya bergumam karena dia sedang fokus menyetir.
"Lo nanti tanding ulang kan?" tanya Aghata menyandarkan dagunya pada bahu Rafka tanpa melepaskan tangannya yang masih terlingkar diperut Rafka.
"Hmm, kenapa?" jawab Rafka masih fokus menyetir.
"Gak papa sih, gue cuman nanya doang." balas Aghata memutar matanya, "Oh, iya. Semangat ya nanti!" lanjutnya memberi semangat.
Rafka menaikkan alisnya dibalik helm full facenya. "Bukannya lo dukung Laskar ya? Dia kan perwakilan kelas lo. Sampe belain dia kemarin." jawabnya lalu memberhentikan motornya karena lampu merah.
"Apaan sih, kemarin kan emang lo yang salah. Udah tau Laskar gak berdaya masih aja lo hajar. Lagian ni ya gue tuh dukung dua-duanya. Satunya dukung karena perwakilan kelas dan satunya dukung karena cowok yang gue suka." balas Aghata tersenyum manis membuat Rafka mengerutkan keningnya.
"Cowok yang lo suka? Siapa?" tanya Rafka penasaran seraya membuka kaca helmnya dan menoleh ke samping. Karena wajah Aghata berada disampingnya, dia menyandarkan dagunya dibahu kanan Rafka.
Aghata memiringkan kepalanya untuk menatap Rafka. "Kepo yaa." godanya tersenyum tengil.
"Dih."
"Cowok yang gue suka itu adalah..." Aghata sengaja memberhentikan ucapannya supaya Rafka penasaran.
Sedangkan Rafka diam-diam mendengarkan ucapan Aghata. Dia sangat penasaran dengan cowok yang ditaksir sama Aghata.
Aghata tersenyum manis sambil menatap Rafka dari samping. "Lo." ucapnya menunjuk Rafka, "But, i lied." lanjutnya dalam hati.
Rafka hanya berekspresi datar. "Sehat lo?" ucapnya melihat kesamping lalu menjalankan motornya karena lampu sudah berubah warna menjadi hijau.
Aghata melototkan matanya. "WHAT! Gue pikir dia akan salting, tapi ini kok- AKHHH!" batin Aghata dipatahkan ekspektasi, "Sabar Aghata, Sabar, lo kan gak liat wajahnya tadi karena ketutupan helmnya. Jadi, lo gak tau kalau dia sedang salting. Mungkin dia hanya pura-pura cool biar gak ketahuan kalau sedang salting." lanjutnya berpikir positif.
Setelah itu, tidak ada lagi percakapan diantara mereka berdua. Hanya keheningan yang ada diantara mereka berdua. Sebentar lagi juga mereka akan sampai ke sekolah.
***
Stevi baru saja turun dari mobilnya, saat akan berjalan menuju ke kelas. Tiba-tiba dia melihat Rafka datang bersama Aghata. Yang bikin Stevi salfok adalah tangan Aghata yang melingkar diperut Rafka serta kepalanya yang dia sandarkan pada punggung Rafka.
"Bangsat!" umpatnya, "Lagi-lagi gue kecolongan sama cewek gatel itu." lanjutnya menatap Aghata dan Rafka sinis, "Gak bisa dibiarin nih." lanjutnya lalu berjalan kearah Rafka dan Aghata yang sedang memarkirkan motornya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Evil Beside Angel
Teen FictionTidak semua orang sifatnya akan sesuai dengan wajahnya yang terlihat baik, bisa jadi sebaliknya. Begitulah kisah dari salah satu remaja yang bernama Agatha, dia menyukai seorang pria di sekolah barunya yang membuatnya nekad untuk mengejarnya lebih d...