CERITA INI HANYALAH FIKSI
MOHON UNTUK JANGAN MEMBAWA CERITA INI KEDUNIA NYATA☆SELAMAT MEMBACA☆
Mobil Azizi yang di kendarai oleh Olan sampai di rumah sakit.
"Do, lu tahan Zi bentar, gua panggil suster dulu" Aran keluar dari dalam mobil, berlari tergesa masuk ke dalam IGD "TOLOONG SUSTER DOKTER TOLONG"
"Looh sayang, kenapaa" ternyata ada Chika yang sedang shift malam.
"Tolong Azizi sayang, cepetan" Aran menarik Chika.
"Bawa 1 brankar keluar" titah Chika.
Aran, Chika, dan dua perawat berlari kearah mobil yang terparkir di depan IGD.
Aldo, Olan , Oniel dan Floran berusaha untuk mengangkat Azizi keluar dari dalam mobil dan di pindahkan ke brankar yamg sudah disiapkan pihak rumah sakit.
"HAAAAAAAH" Chika terkejut, membekap mulutnya dengan kedua tangannya.
"ZEE hiks hiks" Chika sudah menangis memandang sepupunya ini sudah pucat pasi, berlumur darah.
"Cepat Chik, tolong selamatin Azizi" ucap Aldo.
Dengan cepat, Chika dan dua suster masuk ke dalam IGD untuk langsung memberikan pertolongan kepada Azizi.
Dan kelima sahabat Azizi duduk diluar IGD, dengan hati yang cemas, kelimanya terus melafalkan doa, meminta ke sang pencipta, agar Azizi bisa selamat.
Sebuah mobil hitam terparkir di depan IGD.
Shani,Gracia dan Christy turun dari mobil, disusul Bara yang baru saja keluar dari pintu kemudi."Cicii" sapa ke 5 teman Azizi.
"Abang Zee mana" tanya Christy celingak celinguk mencari keberadaan Azizi.
"Lagi ditangani Chika di dalem" jawab Aran.
Didalam mobil, sepanjang perjalanan dari rumah ke RS, Bara sudah menjelaskan kejadian sebenarnya. Tapi Bara tidak memberitahu keadaan Azizi sebenarnya. Bara tidak mau membuat kondisi semakin panik. Jadi, biarkan dokter yang nanti menjelaskan keadaan Azizi.
Teeetttt teeeetttt teeettttt
"Tekanan darah pasien terus menurun dok"
"Come on Zee" Chika sebisa mungkin melakukan segala hal untuk mengupayakan keselamatan Azizi.
"Siapkan ruang operasi sekarang, lukanya terlalu dalam, dan ada bagian organ yang ikut robek didalam" titah Chika.
"Baik do-.."
Teeeeeeeeeeetttttttttt
Tiba-tiba , suara itu muncul, dan dilayar monitor yang tadi menampakkan garis tak beraturan, kini berubah menjadi satu garis panjang.
"DOKTER" ucap salah satu perawat yang membantu Chika menangani Azizi.
"AZIZIIII" teriak Chika langsung naik ke atas brankar dan melakukan kompresi dada.
"HUH HUH HUH HUH HUH HUH" Chika terus berusaha sekuat tenaga.
Teeeeeeeettttttttttttt............
"PLEASE ZEE HUH HUH HUH HUH"
Pov Azizi
Disebuah taman terumput hijau nan luas. Azizi berdiri memandang binggung sekelilingnya.
"Gua dimana daaah, kayak ga pernah liat tempat ini sebelumnya" gumam Azizi.
"ABAAANG"
"AYAAAH BUNDAAAAA" Azizi berlari menghampiri kedua orangtuanya dan memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THIS IS BASKARA FAMILY
FanfictionBerkisah tentang 4 orang anak keluarga Baskara