CERITA INI HANYALAH FIKSI
MOHON UNTUK JANGAN MEMBAWA CERITA INI KEDUNIA NYATA☆SELAMAT MEMBACA☆
Gracia baru saja selesai bersih-bersih. Ia baru keluar dari kamar mandi, namun tak melihat keberadaan Azizi disana.
"Zee"
"Dek, Azizi"
Gracia celingak celinguk, dan ternyata Azizi sedang duduk di teras balkon kamar mereka dengan pintu yang sengaja di tutup, sehingga Azizi tak mendengar jika Gracia sedari tadi memanggilnya.
CEKLEEEK
"Zee"
"Eehhh, kenapa ci"
"Kamu ngapain duduk disini dingin-dingin Zee"
"Gapapa hehehe, seneng aja liat pemandangan Tokyo dari sini"
Kini Gracia juga ikutan duduk dikursi samping Azizi.
"Eeehhh mau ngapain ci, cici tidur duluan aja, gak usah ikutan duduk segala, dingin ciii"
"Cici ambil jaket dulu deeh" Gracia berlari masuk ke kamar untuk mengambil jaketnya, dan setelah itu kembali duduk di samping Azizi.
"Ci"
"Hhmm"
"Dua tahun lalu aku duduk disini bareng ayah loh"
"Oohh yaa"
"Iya, bertiga sama ci Shani" ucap Azizi tersenyum mengingat kembali hari itu.
"Dulu ayah pernah bilang, kalo tempat ini adalah tempat favorit ayah kalo lagi ke Jepang. Ayah suka banget ngeliat city light kota Tokyo dari sini.
Dan mulai hari ini, mungkin tempat ini juga akan jadi tempat favorit aku ci"Gracia mengangguk setelah mendengar penuturan adiknya barusan.
"Ci"
"Ya"
"Jangan buru-buru nikah sama bang Gian ya"
"Kok tiba-tiba ngomong gitu siih"
"Aku bukan ga ngizinin, tapi maksud aku jangan tahun ini juga ci, kan tahun ini ci Shani pasti nikah, naahh cici kalo mau, tahun depan aja ya"
"Iya deh iyaaa"
"Kasih aku jeda waktu ci. Ngelepas ci Shani aja berat bagi aku, apa lagi harus ngelepas cici juga" ucap Azizi sendu.
"Cici juga belum mau ninggalin kalian, kasian nanti luntang lantung dua adik aku ga keurus hahahaha"
"Apa aku dulu kali ya ci yang nikah sama Macha"
"HEEEH enak aja kamu"
"Yaah kan biar ada yang ngurusin ci hahahha"
"Gak usah gatel deh, masih bocah juga, main nikah-nikah aja"
"Eehhh aku tahun depan udah 23 ya, bocah dari manaaa"
"Ya tapi kan Marsha masih terlalu muda Aziziii"
"Hahahaha iya deeeh, aku gak bakalan ngelangkahin cici kok, tenang aja"
"Iyaa, harus itu"
"EEEHHH BINTANG JATUUUUH CIIIIIII"
Gracia langsung memejamkan matanya, mengucapkan doa, seperti kepercayaan orang pada umumnya.
"Eeehh nyuri start dia" ujar Azizi yang langsung ikut memejamkan matanya.
Gracia sudah selesai duluan, menoleh kearah Azizi yang masih memejamkan matanya, cukup lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
THIS IS BASKARA FAMILY
Fiksi PenggemarBerkisah tentang 4 orang anak keluarga Baskara