05. Ketemu

495 68 15
                                    


WARNING ⚠

FEAR LALISA ~ CERITA INI DI DOMINASI OLEH TINDAKAN KEKERASAN SERTA ADEGAN DEWASA! JADI KALAU BERPIKIR ADA ADEGAN ROMANTIS DISINI, KEMUNGKINAN BESAR JARANG AKAN TERLIHAT.

CERITA INI MURNI DARI PIKIRAN AUTHOR!

JANGAN LUPA UNTUK VOTE & KOMEN!



~



Dua hari berlalu. Rupanya tidak dan tanda-tanda Lisa dikejar oleh anak buah Seungcheol. Lisa akhirnya bisa merasakan kelegaan.

Pagi hari sekitar jam sembilan, Lisa memutuskan untuk keluar dari apartement. Lisa membutuhkan cahaya matahari langsung menyengat kulitnya.

Karena Minghao sudah mengingatkan Lisa untuk jangan jauh-jauh dari apartement. Lisa akhirnya, memilih untuk berjalan-jalan di sekitar trotoar saja.

Langkahnya terus memaju melewati trotoar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langkahnya terus memaju melewati trotoar. Hingga akhirnya, Lisa berhenti di sebuah toko, yang menjual icecream. Sudah lama, rasanya. Dia tidak memakan icecream.

Setelah membeli icecream rasa vanilla. Lisa sudah siap untuk kembali lagi menuju apartement. Waktu jalan-jalannya sudah selesai, sudah saatnya Lisa kembali lagi untuk masuk kedalam.

Namun langkah Lisa harus terhenti. Saat melihat mobil hitam berhenti tepat dihadapannya.

Kaca mobil belakang diturunkan. Mata Lisa serta mata orang yang ada dibelakang saling bertemu.

Hingga akhirnya, Lisa memutuskan untuk berlari.

Kalau sebelumnya, keberuntungan berpihak untuk Lisa. Tapi kali ini, keberuntungan tidak berpihak lagi ke Lisa. Didepan jalan Lisa, sudah terlebih dahulu dicegat oleh anak buah Seungcheol.

Shit!

Darimana mereka ini, kenapa sudah ada didepannya. Lisa memundurkan langkahnya.

Hingga, langkah kakinya tidak bisa lagi memundur. Karena sudah terlebih dahulu menubruk badan seseorang. Ya, itu John. Pria berkulit Tan serta berbadan besar.

"Mari nona, lewat sini. Tuan Miller, sangat ingin mengobrol dengan nona" John membukakan pintu mobil, bagian belakang.

Detak jantung Lisa berdetak cepat. Ketika melihat presensi siapa yang duduk di belakang bersamanya. Orang itu tersenyum kearahnya. Senyumnya nyaris membuat Lisa ketakutan.

Lisa memberontak.

Ketakutan untuk kembali ke Mansion itu kembali lagi terbayangkan oleh Lisa. Lisa tidak ingin dipekerjakan seperti itu lagi, Lisa tidak mau!

Fear Lalisa | Lalisa × Seungcheol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang