08. Mengigit

683 69 8
                                    


WARNING ⚠

FEAR LALISA ~ CERITA INI DI DOMINASI OLEH TINDAKAN KEKERASAN SERTA ADEGAN DEWASA! JADI KALAU BERPIKIR ADA ADEGAN ROMANTIS DISINI, KEMUNGKINAN BESAR JARANG AKAN TERLIHAT.

CERITA INI MURNI DARI PIKIRAN AUTHOR!

JANGAN LUPA UNTUK VOTE & KOMEN!



~


Sekujur kepalanya terasa sakit, bahkan Lisa juga merasa seperti orang yang kehilangan ingat. Lisa tidak ingin apapun apa yang telah terjadi sebelumnya.

Lisa mengerjapkan matanya, ketika menemukan dirinya di tempat asing. Posisinya terbaring diatas tempat tidur.

Semua tanda tanya di benaknya berdalih, saat kulit lehernya yang t*lanjang diserbu oleh deru nafas seseorang. Lisa melirik kearah Seungcheol yang tertidur dalam posisi begitu dekat dengannya.

Kepalanya dekat sekali dengan leher Lisa. Jadi Lisa dapat merasakan secara langsung nafas beraturan dari Seungcheol, menyerbu kulitnya.

Bukan sampai disitu saja. Lisa mulai memiliki firasat janggal, entah kenapa rasanya dia seperti merasakan ada yang kurang darinya. Lisa mengangkat tangannya, berniat untuk melirik dibalik selimut.

Saat sudah melihat, penampakan yang ada dibalik selimut. Matanya terbelalak tak percaya. Dia tak percaya, kalau dibalik selimut, rupanya dia dalam keadaan bert*lanjang bulat.

Lisa mengeram marah, karena Seungcheol lagi-lagi berlaku seenaknya.

Shit!

'Seungcheol, kau bajingan! Aku membencimu lebih dari kau membenciku' Lisa mengumpat dalam hatinya.

Lisa mrnyeka air matanya yang sudah berlinang di pipinya. Lisa sebenarnya marah karena Seungcheol sudah memperlakukannya seperti ini. Tapi Lisa tidak punya cukup keberanian untuk melampiaskan kemarahannya untuk Seungcheol.

Lisa hanya bisa menangis untuk melampiaskan kemarahan. Lisa terlalu takut pada Seungcheol.

Suara serak khas orang baru bangun tidur menelisik ke telinga Lisa. Lisa dengan cepat-cepat menghapus air matanya, Lisa tidak mau Seungcheol menciduk dirinya yang sedang menangis.

Karena terakhir kali, Lisa dibentak karena menangis. Lisa tidak ingin, mendengar suara berat penuh bentakan masuk kedalam telinganya.

"Baru bangun?" Tanya Seungcheol dengan suara seraknya. Matanya sekarang, sudah berpusat pada wajah Lisa. Lisa terlihat, seperti orang baru menangis, karena dibawah matanya masih basah.

"Kau menangis?" Pertanyaan sebelum saja belum dijawab. Seungcheol sudah melayangkan pertanyaan baru untuk Seungcheol.

Dua pertanyaan dilayangkan oleh Seungcheol. Tapi belum ada tanggapan dari Lisa. Lisa malah hanya diam pandangan lurus kedepan, Lisa tidak peduli dengan tatapan yang diberikan oleh Seungcheol untuknya.

"Lisa? Apa kau mendengarkanku" Seungcheol mengeram kesal, karena pertanyaannya tidak dihiraukan oleh Lisa.

Tangannya terangkat ke atas, untuk menarik wajah Lisa, agar berpusat mengarah padanya.

Fear Lalisa | Lalisa × Seungcheol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang