Seungcheol Miller

724 95 7
                                    

~


New York baru saja didatangi hujan deras. Bahkan hujan kali ini diiringi oleh suara gemuruh dari langit.

Seungcheol dengan pakaian tidur. Langsung berdiri dibalik jendela kaca yang menampilkan suasana kota New York sekarang. Dapat dilihat olehnya sendiri, kalau kota tempatnya tengah diterpa oleh hujan deras.

Cangkir teh yang Seungcheol bawa. Sudah diletakkan kembali diatas meja. Tangannya terlipat di dada sambil memandangi New York yang sedang diterpa oleh hujan.

Suara pintu terbuka langsung menelisik telinganya. Seungcheol mengalihkan pandangannya kearah seorang gadis kecil dengan piyama berwarna pink.

Gadis kecil itu, langsung diangkat oleh Seungcheol dalam gendongannya. Gadis kecil tersebut, membenam wajahnya ditubuh Seungcheol.

"Sherina? Apa kamu takut dengan suara-suara keras itu" Seungcheol mencoba, untuk bertanya kepada gadis kecil yang ada di gendongannya.

"Aku takut ayah" Lirih Sherina yang semakin membenamkan wajahnya. Karena suara keras itu kembali lagi datang.

Seungcheol membawa Sherina, menuju tempat tidurnya. Kamarnya dengan Sherina berbeda, tapi untuk jarak kamar mereka berdua sangat dekat, hanya bersebelahan saja.

"Malam ini Sherina, tidur disini" Seungcheol meletakkan Sherina ke tempat tidur. Setelah itu, Seungcheol menyelimuti hingga mencapai batas dadanya.

"Aku tidak bisa tidur! Suaranya datang lagi, aku takut" Rengek Sherina. Sherina bahkan menggenggam tangan Seungcheol, agar tidak pergi meninggalkannya.

"Ayah tidak kemana-mana. Pejamkan matamu" Seungcheol kini mengatur posisinya, ia duduk ditepi tempat tidur. Tangannya, ia biarkan digenggam oleh Sherina.

Seungcheol memandangi wajah Sherina. Sampai akhirnya Sherina memberanikan diri untuk memejamkan matanya.

Situasi seperti ini memang rumit bagi Seungcheol. Ia tidak tahu, harus bertahan sampai kapan seperti ini. Sudah enam tahun lamanya ia berstatus duda.

Bukan tidak ada yang mau dengannya. Hanya saja, Seungcheol terlalu pemilih. Ia ingin mencari perempuan yang memang pantas dianggap ibu bagi anaknya.

Banyak perempuan yang mendekatinya. Tapi dari semua perempuan tersebut, selalu saja gagal untuk mengambil hati Sherina. Karena hal itu, Seungcheol jadi sulit untuk mencari sosok ibu untuk Sherina ini.

Sebenarnya, Sherina tidak pernah meminta seorang ibu. Hanya saja Seungcheol tahu sendiri, kalau seorang anak pasti memerlukan sosok seorang ibu, walaupun itu ibu sambung bukan kandung.

Maka dari itu, Seungcheol berniat mencari seorang pengasuh. Sempat mempekerjakan pengasuh untuk pertama kalinya, tapi pengasuh itu ditarik oleh ibunya. Siapalagi kalau bukan Bentley itu.

Ngomong-ngomong soal Bentley. Seungcheol jadi kembali lagi teringat dengan penawaran Bentley kemarin. Apakah Bentley kali ini serius dengan ucapannya? Kalau sampai Bentley menipunya lagi sekali ini, benar-benar akan segera Seungcheol lakukan pemakaman untuk Bentley ini.

Sudah tua, tapi pikirannya begitu licik sekali!

Seungcheol yang dikenal dikenali sebagai pewaris Miller satu-satunya. Malah bisa-bisanya ditipu oleh wanita tua yang tidak lama lagi akan mencium bau tanah.

Shit!

Lamunan Seungcheol terbuyar, saat mendengar suara dengkuran kecil dari sebelahnya. Rupanya Sherina sudah tertidur.

Seungcheol melepaskan genggaman kecil. Sekarang ia menjauhkan dirinya dari tempat tidur. Untuk sekarang, Seungcheol akan membiarkan Sherina tidur terlelap ditempat tidurnya.

Fear Lalisa | Lalisa × Seungcheol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang