Vote and comment guys!
~
Ruang yang selalu rapi, siang ini berantakan. Banyak benda-benda yang berserakan dilantai ruangan. Buku-buku yang tertata rapi diatas meja, kini sudah berserakan kesana kemari.
Minghao terlihat seperti orang yang kesetanan. Tidak henti-hentinya untuk melakukan tindakan obrak-abrik isi ruangannya. Kemarahannya terlalu besar dalam melakukan ini semua.
Pikirannya benar-benar kacau. Ia tidak percaya, kalau Lisa bisa ditangkap oleh para rombongan yang menyerang mereka. Minghao bahkan tidak percaya, kalau bawahannya kalah banyak dengan para rombongan yang bisa dihitung dengan jarinya.
Persetanan sekali para bawahannya ini! Dibayar mahal-mahal untuk menjaga tuannya, bagaimana bisa kalah dengan para rombongan yang tidak seberapa banyak dengan mereka.
Yang membuat Minghao semakin marah. Anak buahnya, tidak ada satupun yang berhasil melumpuhkan para rombongan itu. Apa, Minghao tidak membludak karena ini.
Minghao mendaratkan tinjunya pada meja kerjanya dengan keras. Apa bisa, meja ini digantikan meniju kepala Seungcheol saja.
Minghao yakin sekali, yang melakukan penangkapan Lisa ini pasti Seungcheol. Tidak perlu diselidiki juga, sudah pasti Seungcheol, tidak mungkin orang lain.
"Bajingan!"
Kepala Minghao terasa begitu sakit. Baru hilang satu malam satu hari saja Lisa. Sudah membuat Minghao terlihat begitu gila. Padahal Minghao malam itu, baru saja mengungkapkan semuanya. Tapi bagaimana bisa? Kejadian penembakan itu malah mengacau segalanya.
Shit!
Seungcheol benar-benar ingin berhadapan dengannya. Kenapa Seungcheol harus menangkap Lisa, apa secinta itu dia dengan Lisa? Kalaupun cinta. Minghao tidak terima akan itu, karena Minghao juga mencintai Lisa lebih dari Seungcheol mencintai Lisa.
Kegilaan Minghao sekarang mulai sama seperti Seungcheol.
"Lisa, aku akan berjanji untuk merebutmu kembali dari bajingaj itu! Bajingan itu, tidak pantas bersamamu"
Bajingan ini harus disingkirkan! Bagaimanapun juga, Seungcheol harus menghilang. Kalau bisa menghilang dari muka bumi, agar apa yang diinginkan oleh Minghao tidak terhalang lagi oleh Seungcheol.
Kegilaan Minghao untuk Lisa sekarang lebih besar. Minghao benar-benar menginginkan Lisa lagi. Yang diinginkannya hanya Lisa! Tidak ada yang lain. Kalimat ini perlu digaris bawahi tentang kegilaan seorang pewaris Anderlecht.
"George?"
Karena namanya terpanggil, langsung menghadap kedepan tuannya. Walau dalam posisi membelakangi, tapi George tetap menundukkan kepalanya, sebagai bawahan yang takut akan tuannya.
"Aku mempunyai tugas untukmu" Menghentikan sejenak perucapannya, setelah itu barulah melanjutkan kembali. "Mata-matai pergerakan Seungcheol serta kawanannya"
"Baik tuan"
"Apa yang kalian dapatkan, beritahu padaku. Tugas kalian ini, dimulai dari sekarang. Aku sudah siap untuk menerima laporan dari tugas kalian"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fear Lalisa | Lalisa × Seungcheol
SonstigesCHOI SEUNGCHEOL × LALISA MANOBAN Ketakutan besar seorang Lalisa Jenkins, kita harus dipertemukan kembali dengan Seungcheol Miller, pria yang disegani. - "Aku tidak akan menyiksamu. Kalau dirimu, tidak melarikan diri dariku Lisa!" * Hello guys, back...