⚠JANGAN LUPA UNTUK VOTE & KOMEN!
~
Dengan bermodalkan kertas hasil tulisan tangan Bentley. Akhirnya Lisa mendapatkan alamat yang ditujukan. Lisa benar-benar kelelahan sedaritadi menyeret bawaannya ditangan.
Matanya sekarang mengarah pada Mansion bernuansa clasic tapi megah untuk tampilannya. Pikiran Lisa pertama pada Mansion ini adalah, pasti pemiliknya orang yang kaya.
Kenapa bisa Lisa berpikir demikian? Lihat saja ada berapa orang yang berjaga disini. Tidak mungkin kan, kalau orang tidak begitu kaya tapi mengisi begitu banyak orang berjaga disini. Yang ada orang itu, kehabisan uang untuk menggaji mereka.
"Kata tuan, nona dipersilahkan untuk masuk" Salah seorang datang menghampiri Lisa. Bahkan tanpa menunggu lama, Lisa dipersilahkan masuk kedalam sana.
Lisa tidak lagi menyeret bawaannya. Karena sudah digantikan oleh orang yang menghampiri Lisa tadi.
Baru saja melangkah masuk, mata Lisa sudah dibuat takjub oleh tampilan di dalamnya. Tampilannya tidaklah mengecewakan untuk dipandang lama-lama.
"Nona, silahkan duduk disini" Seorang pelayan mendekati Lisa. Pelayan itu, langsung mempersilahkan Lisa untuk duduk.
Lihatlah begitu ramahnya para pelayan tersebut dengan tamu. Baru saja Lisa duduk, sudah ada pelayan lain datang untuk membawakan minum untuk Lisa.
Selama menunggu kehadiran dari sang pemilik alias tuan Mansion ini. Lisa mencoba untuk mencari sesuatu di tembok tersebut. Yang dicari Lisa adalah sebuah foto mungkin, karena Lisa penasaran dengan pemilik Mansion ini.
Dari sisi lain Seungcheol turun dengan menggendong seekor anak anjing kecil. Langkahnya terhenti saat mendapatkan presensi seseorang di sofa.
Harusnya Seungcheol tidak kaget dengan kehadiran Lisa disana, tapi itu tidak bisa, karena ini pertemuan mereka setelah delapan tahun berpisah.
Oh shit! Lupakan soal itu.
Ingat, dirinya harus bersikap biasa saja. Seolah-olah sudah melupakan segalanya.
Seungcheol mengambil posisi duduk tepat dihadapan Lisa. Ada banyak hal yang ingin Seungcheol lihat dari Lisa ini, apa saja yang berubah darinya, selain rambutnya yang tumbuh panjang ini.
Untuk tampilan, ini masih bawaan tampilan lama, tidak ada satupun berubah. Harusnya Lisa berubah menjadi seseorang yang buruk rupa, bukan berubah menjadi orang yang semakin cantik mungkin? Tidak-tidak, lupakan ini.
Seungcheol berdehem, bagaimana juga. Untuk memulai pembicaraan, yang diperlukan adalah face to face. Bukan seperti ini, Lisa malah hanyut dengan memandang arah lain.
Lisa memalingkan pandangannya. Yups, saat sudah memusatkan pandangan kearah orang yang dituju. Mata Lisa terbelalak. Melihat siapa orang yang ada di depannya ini.
Lisa mencubit tangan kirinya, barangkali dirinya salah melihat. No! Matanya tidak salah lihat, penglihatannya memang sedang dalam keadaan sehat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fear Lalisa | Lalisa × Seungcheol
AcakCHOI SEUNGCHEOL × LALISA MANOBAN Ketakutan besar seorang Lalisa Jenkins, kita harus dipertemukan kembali dengan Seungcheol Miller, pria yang disegani. - "Aku tidak akan menyiksamu. Kalau dirimu, tidak melarikan diri dariku Lisa!" * Hello guys, back...