09. Menentang

402 52 10
                                    

WARNING ⚠

FEAR LALISA ~ CERITA INI DI DOMINASI OLEH TINDAKAN KEKERASAN SERTA ADEGAN DEWASA! JADI KALAU BERPIKIR ADA ADEGAN ROMANTIS DISINI, KEMUNGKINAN BESAR JARANG AKAN TERLIHAT.

CERITA INI MURNI DARI PIKIRAN AUTHOR!



~




Kemarahan Seungcheol begitu mencuat. Langkahnya dipercepat agar mencapai kamar miliknya yang ada dilantai dua. Amarahnya tidak bisa meredam, Seungcheol benar-benar sudah ada di titik teratas.

Langkahnya sekarang terhenti didepan kamar yang memiliki dua pintu. Tanpa ada kata permisi, Seungcheol langsung mendorongnya dengan keras.

BRAKKK

Suara dari hasil bantingan pintu yang didorong oleh Seungcheol. Bergema didalam kamar dan itu langsung mengagetkan orang yang ada didalamnya.

Lisa yang melihat presensi Seungcheol dengan aura yang sudah gelap. Membuat Lisa menjadi ketakutan. Sekujur tubuhnya mulai gemetar. Kakinya terasa lemah dan akan siap jatuh ke lantai.

"LISA! Apa kau sengaja menentang, agar aku menghukummu" Suara berat itu mulai berucap pada Lisa yang sedang ketakutan. Bahkan matanya saja begitu tajam, bahkan ini bisa lebih tajam dari silet.

Lisa menempelkan tubuhnya ditembok. Tangannya ia letakan pada tembok, karena kalau tidak seperti ini, Lisa akan terjatuh akibat kakinya kembali melemah.

Sekarang pikiran Lisa berpusat pada kata menentang. Lisa tidak tahu, apa yang telah ditentang olehnya. Sehingga orang dihadapannya bisa se-mengerikan ini.

"KAU INGIN AKU MENGHUKUMMU! CEPAT JAWAB, APA YANG BARU AKU BICARAKAN" Suara berat itu sekarang digantikan oleh suara bentakan keras dan menakutkan.

Semakin dibentak seperti ini, kaki Lisa semakin melemah. Apalagi kaki Lisa juga sekarang mulai terasa bergetar hebat. Mata Lisa tak kuasa menolak menatap mata pembunuh, yang diarahkan oleh Seungcheol untuknya.

"A-aku tidak tahu, maksud kau yang menentang" Balas Jujurnya. Lisa memang tidak tahu, dimana letak menentang Seungcheol.

Berkat ada meja disamping Seungcheol. Seungcheol langsung melayangkan satu pukulan keras, hingga meja kaca tersebut mulai retak dan akan siap untuk pecah, kalau mendapatkan satu pukulan keras lagi dari tangan Seungcheol.

"Kau tidak tahu? atau pura-pura tidak tahu. Sebaiknya jujur saja, Lisa"

Lisa menggelengkan kepalanya. Ia benar-benar sudah berpikir, apa yang sudah ditentang olehnya. Tapi Lisa tidak menemukan, maksud menentang Seungcheol.

"A-aku sungguh-sungguh tidak tahu, maksud dari yang kau bilang tentang menentang" Bibir Lisa bergetir karena begitu ketakutan.

Satu kali pukulan didaratkan oleh Seungcheol pada meja kaca. Sekarang, meja itu sudah pecah dan menjatuhkan kepingan pecahan di lantai. Tangan Seungcheol mulai mengalirkan darah segar, akibat dirinya memukul meja kaca dengan begitu keras.

Seungcheol merasa sakit tangannya terluka? Tentu tidak. Rasa sakit tangannya tidak seberapa dengan rasa amarahnya sekarang.

"Sungguh tidak tahu?" Seungcheol melangkahkan kakinya untuk mendekat Lisa.

Fear Lalisa | Lalisa × Seungcheol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang