26. Rumah

390 73 4
                                    

Vote and comment guys!

~


Sesuai dengan apa yang ditebak Lisa sebelumnya, Seungcheol pasti akan memilih cincin sesuai dengan diinginkannya. Lihat saja tadi, Lisa hanya bisa mengiyakan saja pilihannya.

Padahal Lisa menyukai cincin dengan mata zamrud daripada permata diatasnya. Tapi mau bagaimana lagi, yang mengeluarkan uang untuk membelinya bukan dia, terpaksa saja Lisa mengangguk-angguk kepalanya, ketika Seungcheol memilih cincin dengan keinginannya.

Mereka sudah pulang—namun yang menjadi bahan pemikiran Lisa. Jalan yang ditempuh oleh mereka, bisa mengarah ke Mansion berada. Jalan ini membawa mereka ke sebuah komplek perumahan.

Melihat jalanan ini, membuat Lisa seperti dejavu. Dia merasa seperti pernah didalam keadaan ini, seseorang membawanya ke tempat persis, seperti yang sekarang ini.

Mobil yang membawa mereka, sekarang sudah berhenti. Tepat dihadapan rumah yang memiliki pagar menjulang tinggi. Penampakan depan rumahnya saja, nyaris tidak kelihatan sama sekali.

"Kita sudah sampai, turunlah"

"Untuk apa aku ikut turun? Aku lelah, aku ingin beristirahat didalam sini saja"

"Lisa, turun" Mengulangi kembali perucapannya.

"Ya, aku turun"

Lisa mengikuti Seungcheol dari belakang. Pria itu membawa Lisa menuju rumah yang ada dibalik pagar menjulang tinggi.

Ketika mereka sudah menginjakkan kaki di pekarangan rumah itu. Lisa mulai mengerutkan keningnya, rumah ini kalau diteliti lebih cermat lagi. Terlihat tidak begitu asing untuknya.

Rumah minimalis

Itulah yang ada benaknya. Rumah ini mirip dengan rumah yang pernah ditemui olehnya dengan seseorang—tapi Lisa tidak begitu ingat sepenuhnya.

"Apa kau ingat dengan rumah ini?" Lisa tersentak, ketika mendengar suara Seungcheol yang tepat ada disebelahnya.

Lisa menatap kearah wajah Seungcheol. Kalau dia menatap seperti ini, seperti orang yang tengah curi-curi pandang.


"Entahlah, tapi aku merasa seperti pernah kesini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Entahlah, tapi aku merasa seperti pernah kesini. Tapi aku juga merasa, itu mungkin hanya pikiranku yang samar-samar"

"Kau memang pernah kesini" Perjelas Seungcheol, yang ada dipikiran Lisa itu bukan samar-samar. Tapi Lisa memang pernah kesini.

Fear Lalisa | Lalisa × Seungcheol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang