06. Dibentak

673 85 6
                                    

WARNING ⚠

FEAR LALISA ~ CERITA INI DI DOMINASI OLEH TINDAKAN KEKERASAN SERTA ADEGAN DEWASA! JADI KALAU BERPIKIR ADA ADEGAN ROMANTIS DISINI, KEMUNGKINAN BESAR JARANG AKAN TERLIHAT.

CERITA INI MURNI DARI PIKIRAN AUTHOR!

JANGAN LUPA UNTUK VOTE & KOMEN!



~


Lisa mengulum bibirnya. Kejadian tadi siang benar-benar menganggu pemikiran Lisa. Lisa saja sampai tidak berani keluar dari dalam kamar. Padahal tidak ada yang melarangnya.

Sorot matanya berganti kearah tangannya. Bekas bakar dari puntung rokok, masih terasa perih ketika disentuh. Ujung bibirnya juga perih habis ditampar terlalu keras, hingga berakhir luka dan kebiruan dipinggirnya.

Selangkangannya terasa sakit, seperti habis disayat menggunakan pisau. Apa jangan-jangan? Selangkangannya robek, karena terlalu dipaksa tadi.

Lisa semakin membenamkan kepalanya diatas lutut. Kedua tangannya kini, memeluk lututnya dengan erat. Lisa sebenarnya sudah tidak sanggup, tapi takut mati.

Keadaannya sekarang berantakan. Pakaian yang ia kenakan tadi hilang entah kemana oleh Seungcheol. Pakaian yang dikenakannya saja, hanya pakaian dalaman.

Pintu kamar terbuka lebar. Presensi orang yang tidak memiliki dosa setelah melakukan hal kejam dengan Lisa beberapa saat lalu, dengan begitu mudahnya memasang senyum di bibirnya.

Bahkan, iblis bisa insecure kalau melihat kekejaman seorang pewaris Miller ini.

"Sudah bangun? Aku baru kembali dari Mansion untuk melihat Sherina sebentar. Tadi aku ada membawa pakaian ganti untukmu" Seungcheol meletakkan beberapa pasang pakaian milik Lisa. Diletakkannya diatas tempat tidur.

Melihat presensi Seungcheol mendekat. Membuat Lisa menjadi takut lagi. Dengan perlahan-lahan, Lisa memundurkan dirinya ke belakang.

"Masih marah denganku? Aku bukannya sudah meminta maaf dan tadi juga, dirimu sudah memaafkanku" Suara berat yang ditakutin Lisa, kembali lagi berucap. Saat menemukan Lisa yang memundurkan dirinya ke belakang.

Tenggorokan Lisa terasa tercekat lagi. Ini tercekat, karena Lisa terlalu takut membuka suara untuk Seungcheol. Lisa takut salah bicara, dirinya tidak mau berakhir disiksa lagi.

"Lisa, kenapa tidak menjawab lagi? Apa benar, kau masih marah denganku"

"T-tidak" Lirih Lisa pelan.

Seungcheol berjalan ke sisi beradanya Lisa. Tangannya bergerak untuk mengusap puncak kepala Lisa.

"Ingin mandi dulu? Atau Makan malam" Seungcheol memberikan pilihan untuk Lisa.

"M-mandi"

"Pilihan yang bagus, ayo mandi bersama!"

Mandi bersama?

Tidak-tidak, Lisa ingin mandi sendiri bukan bersama!

Lisa masih ketakutan ada didekatmu Seungcheol. Ayo sadarlah.

Lisa menggelengkan kepalanya. Saat mendapatkan balasan Seungcheol untuk mandi bersama. Bukan mandi bersama yang diinginkannya.

Fear Lalisa | Lalisa × Seungcheol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang