10. Sayur

449 60 6
                                    


WARNING ⚠

FEAR LALISA ~ CERITA INI DI DOMINASI OLEH TINDAKAN KEKERASAN SERTA ADEGAN DEWASA! JADI KALAU BERPIKIR ADA ADEGAN ROMANTIS DISINI, KEMUNGKINAN BESAR JARANG AKAN TERLIHAT.

CERITA INI MURNI DARI PIKIRAN AUTHOR!



~



Siapa perempuan buruk rupa di cermin itu. Kenapa tampangnya sangat mengerikan, bahkan lebih mengerikan dari sebelum-sebelumnya.

Bengkak pada mata belum hilang sepenuhnya, akibat terlalu banyak menangis. Kebiruan diwajah ada dimana-mana, bukan hanya disudut bibir lagi, tapi sudah ada di tempat lain juga.

Luka yang tidak sembuh-sembuh diujung bibir, masih terlihat disana. Entah, akan berapa lama luka itu akan ada terus disana.

Sekarang, Lisa sudah mendapatkan hadiah baru lagi di tubuhnya, yaitu pada bagian pahanya. Pahanya membiru, akibat mendapatkan cambukan dari ikat pinggang.

Ini didapatkan Lisa, akibat Lisa menampar wajah Seungcheol yang berusaha keras untuk menyentuhnya. Walau Lisa sudah mendapatkan cambukan dari ikat pinggang, bukan berarti Seungcheol tidak melanjutkan aksi kejinya untuk menyentuh Lisa tadi malam.

Linangan air mata mengalir di pipi Lisa. Lisa tak kuasa menahannya, karena dirinya sudah begitu sakit dengan semua ini. Hatinya terasa perih, mengingat bagaimana sosok pria itu, yang menikmati semua tindakan kejinya.

Ketika semua itu selesai, sosok yang sempat menjadi iblis sebelumnya, akan langsung berubah dan menjadi sosok pria yang begitu manis. Bahkan tidak ada satupun rasa bersalah terbenak dipikirannya.

Pria itu benar-benar melupakan segalanya dengan begitu cepat.

Lisa menyeka air matanya, sudah terlalu banyak dia menangis pagi ini. Tidak ~ ralat, maksudnya sepanjang malam hingga pagi ini.

Langkahnya sekarang bergerak untuk mengambil bathrobe yang tergantung. Baru sehabis itu, Lisa masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Semalam ia tidak membersihkan diri, setelah mendapatkan sentuhan panas dari Seungcheol.

Waktu yang digunakan Lisa mandi tidak begitu lama. Setelah selesai membersihkan diri, Lisa memasang pakaian casual.

Seperti biasa, selalu ada bibi Hanum datang untuk mengantarkan sarapan untuk Lisa.

"Nona, tolong dihabiskan sarapannya ya" Tidak bosan-bosannya Bibi Hanum mengingatkan Lisa tentang ini.

"Iya"

Lisa tidak suka dengan sarapan disini, makanan untuknya selalu di awasi. Lisa selalu dipaksa untuk makan sayur, sayur dan sayur. Rasa-rasanya Lisa ingin muntah melihat sayur setiap harinya.

Bukan tidak ada makanan yang lain, ada. Hanya saja, setiap makanan diberikan untuknya pasti sayur tidak akan pernah ketinggalan. Bukan hanya sayur dalam jenis makanan saja, Lisa saja disuruh minum jus sayur.

Mengawasi makanannya ya mengawasi, tak bukan serba-serbi sayur seperti ini.

"Ini bukan membuatku sehat, tapi malah membuatku trauma dengan sayuran" Baru satu suap masuk kedalam mulutnya, Lisa sudah merasa ingin memuntahkannya.

Fear Lalisa | Lalisa × Seungcheol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang