13. Jelek

467 55 4
                                    

Vote and comment guys!



~



Huh!

Kenapa sekarang, Minghao terlihat berlebihan sekali. Padahal Lisa bisa menjaga dirinya dengan begitu baik. Tidak perlu Minghao membawanya ikut ke tempat bekerja.

Lisa tahu, Minghao sangat takut kalau dirinya akan ditangkap oleh Seungcheol lagi. Tapi ini... Terlalu berlebihan!

Lihatlah sekarang, para pegawainya mulai menyoroti dirinya.

Dimanakah, Lisa harus menyembunyikan wajahnya ini. Ketika dirinya selalu menjadi bahan sorotan orang-orang kantor.

"Hao, aku lebih baik menunggumu dimobil saja. Aku tidak enak, kalau sedari masuk sampai menuju ruanganmu, masih dalam posisi mengekor seperti ini" Lisa menutupi wajahnya dengan telapak tangannya.

"Aku tidak bisa meninggalkanmu sendiri di mobil. Aku takut, kau nanti akan di tang—" Lisa buru memotong perkataan Minghao.

"Ditangkap, oleh Iblis itukan?"

"Apa iblis ini, nama spesial darimu untuk si Bajingan itu?"

"Itu bukan nama special! Iblis ini panggilan untuk orang gila sepertinya. Aku rasa, iblis saja akan merasa tersindir, bila mereka di sama ratakan dengannya"

"Lisa, jangan panggil dia iblis lagi okay? Aku merasa cemburu, kalau kau memberikan dia panggilan seperti ini, tapi aku saja tidak pernah mendapatkan panggilan special darimu. Kau cukup panggil dia bajingan saja"

Cemburu?

Ayolah Minghao. Itu hanya nama panggilan saja, lagipula Lisa tidak menggunakan nama yang begitu special untuk Seungcheol.

Nama iblis ini, sesuai untuk karakter Seungcheol yang kasar dan suka menyiksa!

"Ayolah Hao. Panggilan 'Hao' dariku ini, sudah cukup special dariku. Kau ingin disamakan dengan si iblis ini juga?" Manik cokelat Lisa beradu dengan manik Minghao. "Baik, aku akan memanggilmu ghost. Apa kau menyukainya?"

"Apa bisa lebih baik lagi? Ghost sangat jelek. Aku tidak suka dengan panggilan ini" Yang benar saja, dirinya disamakan seperti para makhluk yang tak kasat mata itu.

Apa bisa? Lisa memberikan nama yang menarik...

Tidak-tidak, orang seperti Lisa. Tidak ada yang bisa diharapkan lebih!

"Kalau begitu Hao saja. Aku sudah sering memanggilmu, dengan panggilan ini"

"Terserahnu"

Langkah mereka langsung membawa masuk ke dalam ruangan. Tidak perlu dijelaskan lagi, ruangan apa yang mereka masukin ini. Tentu saja, ruangan milik Minghao.

Sebelum Minghao mendudukkan kursi yang diperuntukkan untuknya. Kursi itu, sudah diambil oleh Lisa. Lisa duduk disana, seolah-olah dialah pemilik ruangan ini sekarang.

Fear Lalisa | Lalisa × Seungcheol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang