30. Pernikahan

521 79 7
                                    

Happy Reading

*

*

*

Lisa tidak tahu, apakah dia harus bahagia atau bagaimana lagi. kenapa waktu menuju hari pernikahan begitu cepat sekali. Ini terasa seperti mimpi baginya.

Didalam ruangan, Lisa meratapi presensi dirinya di pantulan cermin seukuran orang dewasa. Dirinya kini tengah menggunakan gaun putih yang tidak begitu menjuntai ke lantai. Riasan yang tidak tebal, dengan rambut di gerai kebelakang.

Tampilan sangat sederhana, ini nyaris terlihat seperti bukan seorang pengantin yang akan menikah.

Pintu yang terletak dibelakang Lisa terbuka lebar. Mata Lisa teralihkan kebelakang, untuk melihat secara langsung-siapakah orang yang masuk kedalam ruangan ini, tanpa perizinan terlebih dahulu.

Mata Lisa membulat sempurna, ketika melihat siapa yang datang. Dia hampir saja terjatuh ke lantai, akibat ingin berlari menuju presensi seorang pria paruh baya yang membawa tongkat. Matanya mulai memerah, dia sudah siap untuk membludak-kannya dihadapan pria paruh baya yang sudah memasang senyuman lebar disudut bibirnya.

Mendaratkan pelukan pada Leorgio Jenkins dengan begitu erat. Bahkan Lisa juga tidak segan untuk memecahkan isak tangisnya. Lisa merindukan ayahnya-Lisa tidak menyangka kalau ayahnya akan datang ke pernikahannya.

Usapan lembut penuh kehangatan dilayangkan oleh Leorgio pada punggung sang putri. Tangisan putrinya terdengar sangat berat kalau dicermati olehnya.

Andai dirinya tidak jatuh sakit, putrinya tidak akan ada disini, untuk menikah dengan putra dari musuhnya. Leorgio tidak tahu, selama dia sakit-ada banyak perubahan yang terjadi oleh Bentley. Bentley selalu mengatakan aman, nyatanya itu semua bohong.

Bentley tidak pernah memberitahukan soal kekacauan yang terjadi. Mulai dari hutangnya dengan Seungcheol hingga Lisa yang diperalat sebagai pelunasan hutang.

"Berhenti menangis" Suara parau khas dari Leorgio menelisik masuk ke telinga Lisa. "Kau akan merusak riasanmu" lanjutnya.

Benar kata Leorgio, kalau Lisa meneruskan tangisannya. Itu akan merusak riasan.

Leorgio membelai kedua pipinya. "Kalau kau tidak bahagia dengan pernikahan ini, kau bisa membatalkannya. Dia tidak akan berani mengamuk kalau kau membatalkannya, karena kami sudah memiliki kesepakatan"

"Kesepakatan?"

"Ya, dua minggu sebelumnya. Seungcheol sudah sering menemuiku ke rumah sakit dan aku juga sering untuk mengusirnya"

Lisa memilih untuk tidak menanggapi, dia akan mendengar. Apalagi yang akan dilontarkan oleh Leorgio selanjutnya.

"Karena setiap hari dia datang ke rumah sakit. Akhirnya aku merasa muak melihatnya dan memilih untuk mendengarkan tujuannya, kenapa selalu menemuiku.

Setelah aku mendengar tujuannya, ingin menikahimu. Awalnya aku menolak, aku tidak ingin kau menikah dari anak bajingan. Kau ingat hubungan ayah dengan ayahnya? Bukankah tidak baik" tatapan begitu lekat memandangi wajah putrinya. Lisa sama sekali tidak ada mengalihkan perhatiannya sementara pembicaraan dimulai.

Fear Lalisa | Lalisa × Seungcheol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang