WARNING ⚠
FEAR LALISA ~ CERITA INI DI DOMINASI OLEH TINDAKAN KEKERASAN SERTA ADEGAN DEWASA! JADI KALAU BERPIKIR ADA ADEGAN ROMANTIS DISINI, KEMUNGKINAN BESAR JARANG AKAN TERLIHAT.
CERITA INI MURNI DARI PIKIRAN AUTHOR!
JANGAN LUPA UNTUK VOTE & KOMEN!
~
Pintu kamar terbuka, menampilkan presensi bibi Hanum dengan nampan ditangannya. Langkahnya mendekat kearah beradanya Lisa ditempat tidur. Lisa terlihat seperti orang depresi.
Matanya fokus kedepan dengan pikiran kosong. Matanya masih sembab, karena baru berhenti menangis beberapa jam yang lalu. Sedangkan untuk bibirnya terlihat pucat. Jangan lewatkan luka diujung bibirnya, yang ditemani oleh kebiruan.
Bibi Hanum mengambil posisi duduk ditepi tempat tidur. Nampan yang dibawanya, diletakkan diatas nakas.
"Nona?"
Tidak ada sahutan dari mulut Lisa. Panggilan bibi Hanum, seperti angin lewat ditelinga Lisa.
"Nona, Lisa? Kau baik-baik saja" Bibi Hanum, menggoyangkan tangan Lisa. Guna untuk membuyarkan Lisa dari lamunan.
Gerakan tangan Bibi Hanum. Berhasil membuyarkan Lisa dari lamunan. Lisa sekarang melirik kearah bibi Hanum dengan ekpresi wajah yang sulit dideskripsikan.
"Bibi, baru saja membawakan sarapan. Nona ingin sarapan atau mandi dulu?" Lisa menoleh pada sarapan yang ada diatas nakas. Cukup melihatnya saja, Lisa sudah merasa kenyang terlebih dahulu.
"Mandi, aku tidak makan sarapannya. Aku sudah kenyang dengan melihatnya" Lagi-lagi Lisa tidak berselera untuk makan. Selalu merasa kenyang, ketika melihat makanan yang tersedia dihadapannya.
"Maaf nona, tapi nona harus sarapan nanti. Badan nona sekarang, terlihat lebih kurus dari sebelumnya" Bibi Hanum khawatir dengan kesehatan Lisa. Apalagi setelah melihat badan Lisa sekarang ini, Lisa semakin terlihat kurus.
Untung saja, tulang rusuknya tidak terlalu terlihat. Tapi, tetap saja Lisa terlihat kurus. Sebelumnya Lisa lebih berisi, tapi entah bagaimana Lisa malah bisa sekurus ini. Padahal Lisa, tidak pernah dilarang makan.
Kalau Lisa selalu merasa kenyang hanya melihat saja. Lama-lama Lisa akan sama seperti tengkorak. Tapi mungkin nanti, Lisa akan menjadi tengkorak hidup.
"Bibi Hanum, aku memang kenyang. Kalau aku lapar, aku bisa nanti makan sendiri"
"Tap~" Ucapan bibi Hanum dipotong oleh Lisa.
"Aku akan makan, kalau aku sudah merasa lapar. Untuk sekarang aku masih kenyang, jangan khawatirkan aku" Lisa menutup pintu kamar mandi, setelah mengakhiri obrolannya dengan bibi Hanum.
Bagaimana orang tidak khawatir? Dirimu saja sekurus ini. Apa bisa, Bibi Hanum tidak mengkhawatirkan tengah dirimu, Lisa.
Bibi Hanum, keluar dari dalam kamar. Langkahnya sekarang kembali lagi di lantai dasar.
Bibi Hanum serta Seungcheol saling berpapasan di lantai bawah.
"Sudah mengantarkan sarapan untuknya?" Tanya Seungcheol pada Bibi Hanum yang ada di hadapannya.
"Sudah"
"Dia memakannya?"
"Belum tuan. Kata nona Lisa, dia kenyang hanya melihat sarapan itu, tuan" Sebenarnya, bibi Hanum enggan untuk melaporkan ini. Kalau tidak dilaporkan, cepat atau lambat tuannya akan tahu sendiri juga. Jadi percuma juga, kalau bibi Hanum terlalu enggan untuk mengatakan sejujurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fear Lalisa | Lalisa × Seungcheol
RandomCHOI SEUNGCHEOL × LALISA MANOBAN Ketakutan besar seorang Lalisa Jenkins, kita harus dipertemukan kembali dengan Seungcheol Miller, pria yang disegani. - "Aku tidak akan menyiksamu. Kalau dirimu, tidak melarikan diri dariku Lisa!" * Hello guys, back...