29. Berjanji

257 40 2
                                    



Happy Reading

*

*

*



Nafas Lisa tidak beraturan, ketika kulit lehernya yang t*lanjang mendapatkan sentuhan panas menggairahkan. Lehernya disapu bersih oleh lidah yang begitu liar menjelajahi-nya. Cumbuan pada leher tidak akan cukup, jikalau tidak ditinggalkan dengan tanda kemerahan disana.

Lisa melenguh—seharusnya dia tidak boleh terbawa oleh sensasi panas ini. Tapi mau bagaimana lagi, sentuhan pria ini selalu berhasil membuatnya merasa kenikmatan. Sentuhannya begitu memabukkan.

Bukan hanya karena sentuhannya saja yang memabukkan tapi juga aroma maskulin pria ini juga, tidak kalah jauh memabukkan selama proses aktivitas berjalan.

Entah ada apa dengan Lisa, tiba-tiba memiliki keberanian untuk merengkuh rahang tegas Seungcheol. Di daratkan olehnya, sebuah kecupan tepat dibibir milik Seungcheol.

Diakhir kecupan-nya, Lisa mengigit bibirnya dengan gaya sensual— gaya itu membuat semangat seseorang semakin membara.

"Kau sungguh, ingin aku melanjutkan ronde dua?" Mengusap hidung mancung, wanitanya yang berposisi dibawah tubuhnya.

Lisa terkikik geli, kalau gaya sensual itu ternyata langsung membangunkan gelora dari Seungcheol. "Jangan harap ada ronde dua. Aku hanya iseng-iseng menggodamu, apakah godaan seperti bisa memikatmu"

"Tanpa kau menggoda saja, aku sudah terpikat olehmu" Seungcheol menyatukan gigi-giginya yang ada didalam. Dia sangat gemes sekali dengan wanita ini, ingin sekali dia kembali memakannya.

"Aku suka denganmu yang seperti ini. Apa kau bisa? Berhenti untuk memberikan tatapan mengerikanmu itu lagi" Jujur, Lisa menyukai tatapan Seungcheol yang sekarang ini. Tatapan ini, nyaris membuat Lisa tidak mau memalingkan pandangannya walau sedetik saja.

Ini momen langka, Lisa tidak ingin menyia-nyiakannya.

Jangan lupakan juga, Seungcheol sangat hati-hati bermain dengannya tadi. Dia terlihat seperti tidak ingin membuatnya merasa kesakitan. Biasanya, Seungcheol kalau sudah terlibat dalam urusan ranjang pasti akan brutal. Mau Lisa kesakitan, Seungcheol kadang tidak mempedulikannya.

Tapi ini tidak—apa karena Lisa mengandung?

"Asalkan, kau selalu patuh saja"

Lisa mengerucutkan bibirnya dengan diiringi oleh wajah cemberutnya. "Tapi—terkadang, kau bisa memasang wajah itu. Ketika aku tidak tahu letak kesalahanku"

"Maaf"

"Aku memaafkanmu"

Seungcheol mendaratkan kecupan singkat pada kening Lisa. Setelah itu, barulah dia mengubah posisinya berada di sisi Lisa.

Menarik tubuh Lisa, untuk mempermudahnya dalam memeluk.

"Seungcheol?"

"Hm?"

"Apa kau bisa berjanji untukku? Kalau kita menikah nanti, tolong untuk merubah dirimu. Perilaku bajingan apapun yang ada di dirimu, aku minta tolong untuk diubah. Aku tidak ingin, ketika kita bersama. Disaat aku ada melakukan kesalahan, kau lebih memiliki opsi untuk menyiksaku daripada untuk membicarakannya secara baik-baik.

Fear Lalisa | Lalisa × Seungcheol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang