28. Kau bukan jalang!

460 74 9
                                    



Happy Reading


*

*

*


Didalam kamar mandi Lisa tengah menggosok giginya. Dia baru saja selesai mandi, dikepalanya masih dibungkus oleh handuk.

Ditengah dirinya menggosok gigi. Ia mendengar suara ketukan pintu. Pikiran Lisa hanya selintas mengatakan, itu mungkin bibi Hanum. Hanya wanita paruh baya itu yang sering mengunjunginya.

"Sebentar" Teriaknya. Ia meletakkan sikat giginya di wadahnya.

Langkah kakinya bergerak cepat menuju pintu. Dia tidak bisa membiarkan orang lebih lama diluar untuk menunggunya.


Ceklek


Hanya dengan dua kali memutar kunci ditempatnya. Pintu kamar sekarang sudah setengah terbuka. Arah pandang Lisa sekarang beredar pada presensi yang ada diluar sana.


Deg


Jantungnya hampir saja melompat dari tempatnya, ketika menemukan presensi Seungcheol. Dia pikir tadi, yang mengetuk pintu bibi Hanum.

Bukankah? Seungcheol ada perjalanan bisnis. Terus, kenapa sekarang dia ada disini. No—apa ia salah melihat.

Lisa mengerjapkan matanya berulang-ulang, barangkali saja dia salah melihat. Tapi, sayangnya apa yang dilihatnya sekarang ini tidak salah lihat, matanya memang dalam keadaan sehat walafiat.

Orang yang ada dihadapannya ini memang Seungcheol.

Kenapa bisa dia tidak melakukan perjalanan bisnisnya? Apa jangan-jangan—Seungcheol pulang karena aduan Sana. Kalaupun iya, pintar juga Sana mencari muka dihadapan Seungcheol.

Applause untuk Sana, dia sangat berprestasi dalam bidang berakting.

"Apa bisa kita berbicara?"

"Bicarakan disini" Lisa masih tidak ingin Seungcheol menginjak wilayah kekuasaannya. Batas mereka cukup pintu kamar ini saja.

"Aku ingin kita berbicara didalam"

"Kalau kau memaksa didalam, aku akan menutup pintu" Berhubung pintu kamar tidak terbuka lebar, Lisa bisa lebih mudah untuk menarik dan menutupnya dalam gerakan cepat.

"Aku punya kunci cadangan kamarmu"

Sudah pasti itu—Lisa yakin kalau pria ini memiliki kunci cadangan kamarnya. Lewat mana dia bisa masuk kedalam kamarnya, kalau tidak ada kunci cadangan.

Terbukti sudah, kalau Seungcheol memang sering masuk kedalam kamarnya pada waktu tengah malam.

"Katakan disini saja, maksud pembicaraanmu"

Masih mempertahankan wilayahnya agar tidak dimasukin oleh Seungcheol. Bagaimanapun juga, Lisa selalu merasa was-was ketika ada disekitar Seungcheol. Pria ini sulit ditebak—saking sulitnya ditebak, bisa saja dia menyerang Lisa didalam sana.

Jangan berikan Seungcheol ruang sebagai wadahnya menyerang.

"Kau tengah mengandung?"


What?!



Seungcheol sudah tahu soal ini? Darimana dia tahu, padahal semenjak pagi tadi dia hanya ada di kantornya saja. Tapi, Kenapa bisa secara tiba-tiba mengetahui ini.

Siapa yang memberitahunya.

Lisa mulai berpikir keras—apa dari Sana? Karena tadi Lisa tidak sengaja mengatakan soal anak pada Sana. Disaat dirinya sudah diselimuti oleh kemarahan, sebab Sana mendorongnya hingga menyentuh lantai.

Fear Lalisa | Lalisa × Seungcheol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang