Joshua tak dapat berhenti menyunggingkan senyum, mata kecilnya turut melengkung dan hal tersebut sangat jarang terjadi, karena bagaimana tidak, berselang satu minggu sejak keluarnya pria itu dari rumah sakit sang bubu memberikan kabar gembira prihal sesuatu yang bahkan belum Joshua utarakan langsung pada kekasih hatinya. Joshua merasa sedikit malu lantaran ia tak secara langsung melamar Noa. Bahkan Bubunya mengatakan Noa menerima lamaran keluarganya, tetapi pada akhirnya Joshua sendirilah yang mengatakan keinginannya untuk meminang sang pujaan dan Noa menjawab lamarannya dengan iya, di bubuhi senyuman teramat manis yang Joshua bersumpah telah merekamnya di dalam ingatan pendeknya itu.
Pagi itu di taman belakang rumahnya yang di hias sederhana dengan tema berwarna putih dengan beberapa buah kursi sebagai tempat duduk untuk tamu-tamu terdekat tak lebih dari lima belas, Joshua yang semenjak kemoterapi lalu terpaksa menggunakan kursi roda lantaran kakinya sulit di paksa berjalan bahkan berdiri itu di buat tercengang saat melihat Noa berjalan menghampirinya, di gandeng sesosok pria manis lain yang Joshua ketahui sebagai ayah dari Noa yang di kenalkan padanya seminggu yang lalu. Noa terlihat mengenakan suit berwarna putih, kelopak mata indahnya di rias tipis, bibir merah mudanya mengkilap tampak segar dan cantik.
Air matanya jatuh begitu saja, entah mengapa keindahan Noa membawa sesuatu yang asing bagi Joshua, dadanya terasa penuh sesak, ia tak lagi sanggup berkata selain memuja dengan mata kepalanya. Noa begitu memukau dan Joshua merasa sangat kecil dengan keadaannya yang sekarat ia masih di berikan seseorang yang bersedia mendampinginya, perasaan indah dan menyakitkan bercampur menjadi satu.
"You look stunning ... " Ujar Joshua sembari mengusap air matanya dengan sebelah tangan, sementara tangan lainnya meraih tangan Noa. Noa tersenyum dengan beberapa titik air mata juga berangsur turun dari kelopak indahnya.
"Baba titip anak Baba, ya, Nak, jaga dia baik-baik," Itu adalah sepatah kalimat yang Windu ucapkan pada Joshua saat pria itu menyerahkan putranya. Tak berbeda, Windu juga sama harunya.
Tyana dan Jaren yang sedari tadi menonton di kursi paling depan juga tak kalah haru, Tyana bahkan sudah menangis sejak awal. Tak luput Marko dan Helga juga turut hadir menyaksikan pernikahan penuh kesenduan namun khidmat itu.
Acara di mulai, Joshua mengucapkan janjinya terlebih dahulu di sandingi isakan yang sesekali keluar dari bibirnya, berikutnya Noa yang berucap, di akhiri dengan ciuman hangat yang membuat para hadirin merasa ikut larut dalam kehangatan itu.
Berikutnya acara berpelukan antar keluarga, tak ada seorangpun yang luput dari air mata, semuanya menangis haru. Di ambang ketidak pastian akan sakit yang Joshua derita nyatanya Tuhan kirimkan berkat yang membuat Joshua dapat merasakan kebahagiaan sekali seumur hidup itu dan ia bersyukur orang itu adalah Noa.
"Terimakasih banyak, berkat kamu aku jadi bisa ngerasain ini semua sebelum aku mati." Joshua mengecup punggung tangan Noa dengan penuh perasaan.
"Kamu pasti sembuh, suami aku hebat, Mas harus janji buat berusaha lawan, ya?"
Joshua mengangguk, Noa lalu merendahkan tubuhnya untuk memeluk Joshua. Joshua mengecupi sisian wajah Noa dengan sangat lembut. Ia bahagia, mereka bahagia.
Pagi itu pagi pertama Noa menjadi seorang suami, saat membuka mata ia dapat melihat dengan jelas sosok Joshua tertidur di sampingnya, wajahnya pucat, pipinya sangat tirus dan tubuhnya semakin kurus. Noa meraih tangan Joshua, ia memejamkan mata lalu berdoa dalam hening, ia berdoa semoga Tuhan memberikan keajaiban prihal penyakit suami yang sudah sangat ia sayangi dan kasihi itu.
Noa baru ingin beranjak seusai berdoa tetapi sebuah tangan mencekal pergelangan tangannya, "morning, baby," Ujar Joshua yang ternyata sudah terbangun, suaranya serak dan tangannya terasa sangat hangat.
Itu ucapan selamat pagi pertama yang Noa dengar dan ia selalu berdoa akan ada ucapan selamat pagi lainnya selama mungkin.
"Morning ... "
Tbc ...
Disclaimer :
cerita ini sad ending jadi buat yang gak suka cerita sad ending aku harap berhenti di sini karena takut juga jadi trigger tertentu. Terimakasih banyak <3333
KAMU SEDANG MEMBACA
Days With You | Nomin
FanfictionNoa baru saja di pecat dari perusahaannya, karena kesulitan mencari pekerjaan ia terpaksa menerima pekerjaan merawat pria dewasa yang tengah berjuang dengan sakit yang cukup berbahaya. sassyna 2024 BxB Boyslove