Bagian 44 End

7.4K 258 25
                                    






















"Rumah siapa ini Buna?"

Bocah berusia tujuh tahun itu bertanya dengan polos pada sebuah kuburan baru yang berada di tepi jalan menuju area pusara Joshua, matanya berbinar setiap kali datang ke tempat di mana Noa mengenalkannya sebagai rumah Ayahnya. Saat kecil Joey selalu bertanya mengapa ayahnya tak tinggal di rumah yang sama dengannya, mengapa ia selalu pergi setiap bulan ke tempat ayahnya namun sosok itu tidak terlihat di manapun.

Namun sejak Joey menginjak usia lima tahun ia mulai mengerti jika ayahnya memang sudah berada di rumah namun tak lagi dapat terlihat dan Joey menganggap jika semua pusara merupakan rumah dan di dalam pusara itu terdapat tempat bernama surga di sanalah ayahnya tinggal bersama Tuhan.

Noa merasa bahagia sejak kelahiran Joey, ia di sibukan dengan berbagai agenda mengasuh yang menjadi penghiburan bagi dirinya sendiri. Ia masih merindukan Joshua namun rasa itu tak lagi menyiksa, Joey memiliki wajah mirip sekali dengan Joshua, ia hanya mewariskan bibir saja pada putranya itu seluruhnya Joey adalah gambaran Joshua kecil dan Noa bersyukur keinginannya tercapai untuk memiliki sosok Joshua lain dalam bentuk mini itu.

"Ayah, Joey here," Ujar bocah menggemaskan itu saat mereka tiba di pusara sang ayah. Ia membawa buket kecil bunga krisan, Joey simpan itu di atas nisan ayahnya.

"Buna juga di sini Ayah," Ujar Noa menimpali. Keduanya duduk di sisian pusara mereka membersihkan sedikit debu yang terdapat di sana.

"Ayah Joey udah masuk SD lho," Ujar Noa dengan nada ceria.

"Yes Ayah, Joey udah SD, Joey seneng punya banyak temen baru!" Ujarnya dengan gembira.

Mereka lalu bercerita ini dan itu, menceritakan bagaimana Noa kini sudah memiliki kafe yang ramai di pusat kota, Helga dan Marko yang baru saja memiliki bayi perempuan setelah menikah empat tahun lamanya dan yang terpenting menceritakan jika keduanya bahagia.

Setelah puas berbincang dengan pusara Joshua, keduanya memutuskan untuk kembali pulang karena hari sudah sore. Namun Joey merengek meminta untuk pergi ke minimarket ingin membeli ice cream. Karena Noa tak ingin Joey menangis akhirnya ia menuruti putranya, mereka berhenti sejenak dan membeli beberapa jenis untuk di simpan di rumah.

Namun saat Noa ingin membayar belanjaan yang ia beli Noa di buat panik karena putranya menghilang, walaupun Noa tahu minimarket itu tidak besar tetap saja ia merasa khawatir. Seusai membayar Noa bergegas mencari keberadaan putranya.

"Astaga Joey," Noa berujar saat matanya menangkap sang putra yang tengah mengobrol dengan orang asing, Noa tak heran, Joey memiliki kepribadian ceria dan tak enggan untuk mengobrol dengan orang asing, "Joey, come--"

"Buna, aku ketemu Ayah!"























END ....



Halo selamat malam akhirnya cerita ini tamat dan kabar gembiranya adalah aku berencana buat bikin BOOK 2 Dari cerita ini!

Makasih buat semua yang udah setia baca cerita ini sampai tamat. Sampai jumpa di cerita lainnya, see you guys!




Days With You | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang